Terlalu Ketat, Ini Bahaya yang Mengincar Pemakai Celana Jeans

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   17 Maret 2022

“Menggunakan pakaian yang nyaman merupakan hal yang harus dipastikan untuk menunjang aktivitas harian. Pasalnya, mengenakan baju dan celana yang tidak nyaman, seperti terlalu ketat akan mengganggu produktivitas, ruang gerak, bahkan memicu masalah kesehatan tertentu. ”

Terlalu Ketat, Ini Bahaya yang Mengincar Pemakai Celana JeansTerlalu Ketat, Ini Bahaya yang Mengincar Pemakai Celana Jeans

Halodoc, Jakarta – Meski terlihat menarik, pemakaian celana jeans ketat dapat memicu sejumlah gangguan kesehatan, lo. Apalagi jika kamu menggunakannya dalam jangka waktu yang lama. Menurut Journal of Neurology, Neurosurgery, and Psychiatry, dampak memakai celana jeans ketat tidak bisa diabaikan. 

Efek sampingnya terjadi di seputar kaki bagian atas. Beberapa kasus yang paling parah dari penggunaan celana terlalu ketat adalah masalah serius di bagian paha penggunanya. Berikut ini beberapa dampak memakai celana jeans ketat lainnya yang perlu kamu waspadai:

1. Sindrom Kompartemen dan Kerusakan Saraf

Dampak memakai celana jeans ketat ini berisiko tinggi dialami oleh pengidap obesitas dan diabetes. Melansir dari jurnal berjudul MERALGIA PARESTHETICA: A REVIEW OF THE LITERATURE, penggunaan pakaian ketat dapat menyebabkan jenis kompresi saraf tulang belakang yang disebut meralgia paresthetica.

  • Rasa kesemutan di telapak kaki.
  • Sensasi mati rasa.
  • Sensasi nyeri terbakar di daerah paha bagian luar. 
  • Lutut terasa pegal.

2. Berdampak pada Kesehatan Vagina

Dampak memakai celana jeans ketat selanjutnya adalah memicu gangguan kesehatan pada vagina. Sering mengenakan celana jeans terlalu ketat meningkatkan risiko vulvodynia, yaitu kondisi yang ditandai dengan nyeri kronis di area genital eksternal wanita.

Risikonya semakin tinggi jika:

  • Mengenakan jeans ketat empat kali atau lebih dalam seminggu.
  • Menghilangkan seluruh rambut kemaluan.

Selain itu, mengenakan jeans ketat juga terkait dengan:

  • Vaginosis bakterial, yaitu keputihan tidak sehat yang disebabkan oleh bakteri Gardnerella vaginalis.
  • Iritasi vagina, yaitu sensasi rasa tidak nyaman atau perih di area vagina dan sekitarnya.
  • Infeksi jamur, yaitu infeksi menular seksual pada wanita yang disebabkan oleh jamur.

Untuk mencegah dampak memakai celana jeans ketat yang satu ini, kamu disarankan untuk sesekali memakai celana longgar atau rok. Tujuannya untuk menjaga aliran udara dan aliran darah tetap lancar. Tidak disarankan juga mengenakan celana jeans saat berolahraga.

3. Memengaruhi Kesuburan Pria

Dampak memakai celana jeans ketat selanjutnya adalah menurunkan kesuburan pria. Hal tersebut dipertegas dalam jurnal berjudul Lifestyle and fertility: the influence of stress and quality of life on male fertility, yang menemukan bahwa jenis pakaian yang dipilih untuk dipakai pria dapat memengaruhi kesehatan reproduksi.

Mengenakan celana jeans ketat dapat menurunkan kualitas air mani seorang pria. Dari studi yang dilakukan dalam jurnal tersebut, hasilnya mengungkapkan bahwa pria yang tidak memakai celana jeans ketat memiliki konsentrasi sperma 25 persen lebih tinggi. Jadi, jangan terlalu sering menggunakannya, ya!

4. Masalah Sendi dan Sakit Punggung

Masalah sendi dan sakit punggung jadi dampak memakai celana jeans ketat selanjutnya. Kebiasaan ini menyebabkan fleksi punggung bawah yang berlebihan, sehingga dapat meregangkan jaringan ikat, fascia, dan meningkatkan tekanan pada cakram. Jika sudah begitu, postur tubuh seseorang akan berubah.

5. Memicu Sakit Perut dan Masalah Pencernaan

Mengenakan celana jeans yang dipadukan dengan ikat pinggang dapat meningkatkan tekanan di perut dan menyebabkan rasa sakit dan asam lambung. Risikonya semakin tinggi jika kamu sering melakukan gerakan membungkuk atau jongkok menggunakan celana jeans.

Itulah dampak memakai celana jeans ketat bagi kesehatan tubuh. Sebaiknya, hilangkan kebiasaan terlalu sering menggunakan celana jeans yang ketat. Tujuannya, agar kesehatan kulit dan organ tubuh lainnya terhindar dari masalah.  Selain itu, kamu juga disarankan untuk menerapkan pola hidup sehat guna menunjang kesehatan tubuh keseluruhan.

Di samping itu, kamu juga bisa mengonsumsi suplemen yang dibutuhkan tubuh. Download Halodoc segera dan cek kebutuhan suplemen di Toko Kesehatan pada aplikasi tersebut, ya! 

Referensi:

Dr. Axe. Diakses pada 2022. Are Tight Jeans Bad? Weird Side Effects of Wearing ‘Too Tight’ Jeans.
Int J Sports Phys Ther. 2013 Dec; 8(6): 883–893. Diakses pada 2022. MERALGIA PARESTHETICA: A REVIEW OF THE LITERATURE.
Healthline. Diakses pada 2022. Tight Clothes: Fashion-Friendly, but Not Always Health-Friendly.
Reprod Biol Endocrinol. 2018; 16: 115. Diakses pada 2022. Lifestyle and fertility: the influence of stress and quality of life on male fertility.
Journal of Neurology, Neurosurgery, and Psychiatry. Diakses pada 2022. Fashion victim: rhabdomyolysis and bilateral peroneal and tibial neuropathies as a result of squatting in ‘skinny jeans’.