Halodoc, Jakarta – Puasa memang belum wajib untuk anak yang belum memasuki usia akil baligh. Meski demikian, tidak ada salahnya mengajari anak berpuasa sejak dini. Jadi, apabila nanti anak telah wajib puasa, ia tidak akan kesulitan menjalaninya. Namun, mengajari anak puasa bisa jadi bukan perkara mudah untuk orangtua. Nah, supaya puasa bersama anak tetap nyaman, ibu bisa lakukan tips berikut ketika mengajari Si Kecil puasa untuk pertama kali:

1. Ajari pada Usia yang Tepat

Pertama, ketahui kapan waktu yang tepat mengajari Si Kecil berpuasa. Lalu, pertimbangkan pula apakan sang buah hati memang sudah mampu berpuasa sebelum mengajarinya. Setidaknya, Si Kecil sudah bisa berpuasa memasuki masa pubertasnya, yaitu mulai usia 8 tahun. Meski begitu, mengajari anak puasa sejak dini juga dibolehkan untuk membantu membiasakan dirinya.

2. Lakukan Bertahap

Supaya dapat melatih anak terbiasa untuk berpuasa, sebaiknya ibu mengajarkan secara bertahap dan perlahan. Sebagai langkah awal, ajari anak puasa selama beberapa jam. Jika memang sudah bisa, lanjutkan selama setengah hari. Lanjutkan lagi sampai sore, dan terakhir hingga Magrib. Hindari memaksa anak untuk tetap berpuasa apabila memang ia belum mampu dan coba kembali esok hari. 

3. Hargai Usahanya

Puasa menjadi hal baru untuk anak. Jadi, sudah sepantasnya ibu dan ayah menghargai usahanya yang mau belajar berpuasa. Ini akan membuat anak tetap bersemangat untuk belajar puasa meski hal tersebut sebenarnya tidak mudah dilakukan. Caranya cukup beragam, kok. Misalnya, berikan penghargaan atau pujian saat anak berhasil berpuasa hingga waktu yang ibu tetapkan. 

Bisa juga memberikan hadiah berupa mainan kesukaan, jalan-jalan sambil menunggu waktu berbuka, atau memasak makanan yang ia sukai. 

4. Isi Waktu dengan Aktivitas yang Menyenangkan

Melakukan berbagai aktivitas yang menyenangkan dan disukai anak bisa membuatnya lupa akan rasa lapar dan haus yang kerap muncul saat berlatih berpuasa. Misalnya, ajak ia memainkan permainan yang ringan dan tidak terlalu melelahkan, atau mengajaknya menonton acara kesukaannya. Apabila anak lelah, ibu bisa menemaninya tidur siang sebentar untuk membuatnya tidak terlalu merasakan lapar. 

Apa Manfaat Puasa untuk Anak?

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of the Pakistan Medical Association menyatakan bahwa puasa tidak memberikan dampak negatif atau membahayakan untuk anak-anak. Justru, ada banyak manfaat yang bisa didapat dengan mengajari anak puasa sejak dini, seperti membantu membentuk karakter disiplin, mengetahui arti pengorbanan, dan membentuk ikatan sosial.

Dengan berpuasa, anak menjadi lebih disiplin terhadap waktu. Ia jadi mengetahui kapan waktunya sahur dan berbuka. Selain itu, ia juga lebih tahu kapan waktu makan dan lebih teratur menjalaninya. Sementara itu, rasa pengorbanan muncul dengan melatih diri tidak melakukan hal-hal yang biasa dilakukan, yaitu makan dan minum. Terakhir, ikatan sosial juga terbentuk dengan makan sahur dan berbuka bersama dengan keluarga.

Sementara untuk anak-anak dengan kondisi berat badan berlebih atau obesitas, puasa dapat membantu menurunkan berat badan. Manfaat lainnya untuk kesehatan, yaitu membantu meningkatkan metabolisme, menurunkan kadar gula darah, membantu meningkatkan fungsi otak, meredakan peradangan, dan membuang racun dan zat yang tidak berbahaya dari tubuh. Akan tetapi, ini tentu saja harus diimbangi dengan pola makan sehat. 

Jika memang dibutuhkan, ibu bisa memberikan vitamin dan suplemen makanan. Cek lebih mudah secara online di Toko Kesehatan aplikasi Halodoc. Segera download aplikasi Halodoc di ponsel ibu, ya!

Referensi:

Pediatric Education. Diakses pada 2022. When Should Children Begin Fasting?

Baylor College of Medicine. Diakses pada 2022. How to care for the fasting child.

Islam Question and Answer. Diakses pada 2022. What is the right age to get children used to fasting?

Sanjay Kalra, et al. 2019. Diakses pada 2022. Ramadan Fasting in Children. Journal of the Pakistan Medical Association 69(5).