Advertisement

Tuba Falopi: Fungsi, Masalah, dan Cara Jaga Sehatnya

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Enrico Hervianto SpOG   24 September 2025

Setiap tuba falopi memiliki panjang sekitar 10-12 cm dan terdiri dari beberapa bagian.

Tuba Falopi: Fungsi, Masalah, dan Cara Jaga SehatnyaTuba Falopi: Fungsi, Masalah, dan Cara Jaga Sehatnya

DAFTAR ISI

  1. Anatomi Tuba Falopi
  2. Fungsi Tuba Falopi dalam Reproduksi
  3. Masalah Kesehatan yang Memengaruhi Tuba Falopi
  4. Penyebab Kerusakan Tuba Falopi
  5. Gejala Masalah pada Tuba Falopi
  6. Diagnosis Masalah pada Tuba Falopi
  7. Pilihan Pengobatan untuk Masalah Tuba Falopi
  8. Cara Menjaga Kesehatan Tuba Falopi
  9. Kapan Harus ke Dokter?

Tuba falopi, atau dikenal juga sebagai saluran tuba, adalah dua saluran yang menghubungkan ovarium ke rahim. Organ ini memegang peranan penting dalam proses reproduksi wanita. Di sinilah tempat terjadinya pertemuan antara sel sperma dan sel telur (fertilisasi). Tuba falopi juga berperan dalam mengantarkan sel telur yang telah dibuahi (embrio) menuju rahim untuk proses implantasi.

Gangguan pada tuba falopi, seperti penyumbatan atau kerusakan, dapat menjadi penyebab utama infertilitas. Kondisi ini menghambat sperma mencapai sel telur atau menghalangi perjalanan embrio ke rahim. Oleh karena itu, menjaga kesehatan tuba falopi sangat penting bagi kesuburan wanita.

Anatomi Tuba Falopi

Setiap tuba falopi memiliki panjang sekitar 10-12 cm dan terdiri dari beberapa bagian:

  • Infundibulum: Ujung tuba yang berbentuk seperti corong dan terletak dekat ovarium. Fimbriae, yaitu serabut-serabut halus, terdapat pada infundibulum dan berfungsi menangkap sel telur yang dilepaskan oleh ovarium.
  • Ampulla: Bagian terlebar dan terpanjang dari tuba falopi. Fertilisasi biasanya terjadi di bagian ini.
  • Isthmus: Bagian tuba yang lebih sempit dan menghubungkan ampulla ke rahim.
  • Pars Interstitialis (Intramural): Bagian terpendek dari tuba yang menembus dinding rahim.

Dinding tuba falopi terdiri dari tiga lapisan: lapisan serosa (terluar), lapisan muskularis (otot), dan lapisan mukosa (terdalam). Lapisan mukosa dilapisi oleh sel-sel epitel yang memiliki silia (rambut-rambut halus). Silia ini bergerak untuk membantu menggerakkan sel telur dan embrio melalui tuba falopi.

Fungsi Tuba Falopi dalam Reproduksi

Tuba falopi memiliki beberapa fungsi penting dalam proses reproduksi:

  • Menangkap sel telur: Fimbriae pada infundibulum menangkap sel telur yang dilepaskan oleh ovarium saat ovulasi.
  • Tempat fertilisasi: Ampulla adalah tempat terjadinya pembuahan sel telur oleh sperma.
  • Transportasi sel telur dan embrio: Silia dan kontraksi otot pada dinding tuba membantu menggerakkan sel telur menuju rahim dan embrio setelah terjadi pembuahan.
  • Memberikan nutrisi: Tuba falopi menyediakan lingkungan yang mendukung kehidupan sel telur dan embrio awal.

Menurut penelitian dalam International Journal of Molecular Sciences, tuba falopi tidak hanya berfungsi sebagai saluran pasif, tetapi juga aktif dalam proses reproduksi dengan menyediakan lingkungan yang optimal untuk fertilisasi dan perkembangan embrio awal (Rossi et al., 2023).

Masalah Kesehatan yang Memengaruhi Tuba Falopi

Berbagai masalah kesehatan dapat memengaruhi fungsi tuba falopi, diantaranya:

  • Penyakit Radang Panggul (PID): Infeksi bakteri, seringkali disebabkan oleh infeksi menular seksual (IMS) seperti klamidia dan gonore, dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada tuba falopi.
  • Salpingitis: Peradangan pada tuba falopi, biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri.
  • Hidrosalping: Kondisi ketika tuba falopi tersumbat dan terisi dengan cairan.
  • Penyumbatan Tuba Falopi: Penyumbatan dapat disebabkan oleh infeksi, jaringan parut akibat operasi sebelumnya, atau endometriosis.
  • Kehamilan Ektopik: Terjadi ketika embrio menempel dan tumbuh di luar rahim, paling sering di tuba falopi.
  • Endometriosis: Kondisi di mana jaringan yang mirip dengan lapisan rahim tumbuh di luar rahim, termasuk di tuba falopi.

Penyebab Kerusakan Tuba Falopi

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko kerusakan pada tuba falopi:

  • Infeksi Menular Seksual (IMS): Klamidia dan gonore adalah penyebab utama PID, yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada tuba falopi.
  • Riwayat Penyakit Radang Panggul (PID): PID yang tidak diobati atau diobati terlambat dapat menyebabkan jaringan parut dan penyumbatan pada tuba falopi.
  • Riwayat Operasi Panggul: Operasi sebelumnya di daerah panggul, seperti operasi caesar atau pengangkatan kista ovarium, dapat meningkatkan risiko kerusakan tuba falopi.
  • Endometriosis: Endometriosis dapat menyebabkan peradangan dan jaringan parut di sekitar tuba falopi.
  • Riwayat Kehamilan Ektopik: Kehamilan ektopik sebelumnya dapat meningkatkan risiko kerusakan tuba falopi pada kehamilan berikutnya.

Menurut penelitian dalam JAMA Network Open, infeksi klamidia yang tidak diobati merupakan faktor risiko utama kerusakan tuba falopi dan infertilitas (Lee et al., 2024).

Gejala Masalah pada Tuba Falopi

Seringkali, masalah pada tuba falopi tidak menimbulkan gejala yang jelas. Namun, beberapa gejala yang mungkin muncul meliputi:

  • Nyeri panggul: Nyeri bisa bersifat ringan hingga berat dan bisa terjadi terus-menerus atau hilang timbul.
  • Nyeri saat menstruasi: Masalah pada tuba falopi dapat memperburuk nyeri haid.
  • Nyeri saat berhubungan seksual: Beberapa wanita mungkin mengalami nyeri saat berhubungan seksual jika memiliki masalah pada tuba falopi.
  • Kesulitan hamil: Infertilitas adalah gejala utama masalah pada tuba falopi.
  • Kehamilan ektopik: Jika terjadi kehamilan ektopik, gejala yang mungkin timbul adalah nyeri panggul yang hebat, perdarahan vagina, dan pusing.

Diagnosis Masalah pada Tuba Falopi

Beberapa metode diagnosis yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah pada tuba falopi meliputi:

  • Histerosalpingografi (HSG): Prosedur sinar-X yang menggunakan pewarna kontras untuk melihat kondisi rahim dan tuba falopi. HSG dapat membantu mendeteksi penyumbatan atau kelainan bentuk pada tuba falopi.
  • Laparoskopi: Prosedur bedah minimal invasif yang menggunakan kamera kecil untuk melihat organ-organ panggul, termasuk tuba falopi. Laparoskopi dapat digunakan untuk mendiagnosis dan mengobati masalah pada tuba falopi.
  • Sonohisterografi: USG yang dilakukan setelah memasukkan cairan ke dalam rahim. Ini dapat membantu melihat lapisan rahim dan tuba falopi.

Pilihan Pengobatan untuk Masalah Tuba Falopi

Pengobatan untuk masalah tuba falopi tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan masalahnya. Beberapa pilihan pengobatan yang mungkin dilakukan meliputi:

  • Antibiotik: Jika masalah disebabkan oleh infeksi bakteri, antibiotik dapat digunakan untuk mengobati infeksi.
  • Laparoskopi: Laparoskopi dapat digunakan untuk mengangkat jaringan parut, membuka sumbatan, atau memperbaiki kerusakan pada tuba falopi.
  • Salpingektomi: Pengangkatan tuba falopi yang rusak atau tersumbat.
  • Fertilisasi In Vitro (IVF): IVF adalah pilihan bagi wanita yang tuba falopinya rusak parah atau tidak dapat diperbaiki.

Sebuah studi menunjukkan bahwa laparoskopi dapat menjadi pilihan efektif untuk memperbaiki tuba falopi yang tersumbat, meningkatkan peluang kehamilan.

Cara Menjaga Kesehatan Tuba Falopi

Beberapa langkah yang dapat diambil untuk menjaga kesehatan tuba falopi meliputi:

  • Praktikkan seks yang aman: Gunakan kondom saat berhubungan seksual untuk mengurangi risiko IMS.
  • Segera obati IMS: Jika terinfeksi IMS, segera dapatkan pengobatan untuk mencegah penyebaran infeksi dan kerusakan pada tuba falopi.
  • Hindari douche: Douching dapat mengganggu keseimbangan bakteri alami di vagina dan meningkatkan risiko infeksi.
  • Jalani pemeriksaan panggul rutin: Pemeriksaan panggul rutin dapat membantu mendeteksi masalah pada tuba falopi sejak dini.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera cari pertolongan medis jika mengalami gejala-gejala berikut:

  • Nyeri panggul yang hebat
  • Demam
  • Perdarahan vagina yang tidak normal
  • Kesulitan hamil

Jika berencana untuk hamil, konsultasikan dengan dokter mengenai kesehatan reproduksi dan cara menjaga kesehatan tuba falopi.

Kamu juga dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan di Halodoc untuk mendapatkan informasi dan penanganan yang tepat.

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Fallopian Tubes.
Verywell Health. Diakses pada 2025. Fallopian Tubes: Anatomy, Function, and Treatment.