Vomitus: Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
Infeksi virus adalah penyebab paling umum vomitus akut pada anak-anak.

DAFTAR ISI
- Gejala Vomitus
- Penyebab Vomitus
- Diagnosis Vomitus
- Komplikasi Vomitus
- Cara Mengatasi Vomitus
- Pencegahan Vomitus
- Kapan Harus ke Dokter?
- Vomitus: Kapan Harus Khawatir?
Vomitus, atau yang lebih dikenal dengan istilah muntah, adalah keluarnya isi lambung melalui mulut secara paksa. Kondisi ini merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk mengeluarkan zat berbahaya atau iritan dari saluran pencernaan. Vomitus sendiri bukanlah penyakit, melainkan gejala dari kondisi medis yang mendasarinya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), vomitus adalah keluarnya isi perut dengan kuat melalui mulut. Sementara itu, dalam dunia medis, vomitus dianggap sebagai refleks gastrointestinal yang kompleks.
Gejala Vomitus
Selain keluarnya isi lambung melalui mulut, vomitus seringkali disertai dengan gejala lain, meliputi:
- Mual
- Peningkatan produksi air liur
- Berkeringat dingin
- Sakit perut
- Pusing
Pada kasus tertentu, vomitus dapat menyebabkan dehidrasi, terutama jika terjadi secara berulang atau berkepanjangan.
Nah, ini dia Daftar Obat Mual dan Muntah Dewasa yang Bisa Dibeli di Apotik.
Penyebab Vomitus
Vomitus dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut adalah beberapa penyebab umum vomitus:
- Infeksi: Infeksi virus atau bakteri pada saluran pencernaan (gastroenteritis).
- Keracunan makanan: Mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit.
- Mabuk perjalanan: Gangguan pada telinga bagian dalam akibat gerakan yang berulang.
- Efek samping obat-obatan: Beberapa jenis obat dapat menyebabkan mual dan muntah.
- Kondisi medis tertentu: Migrain, vertigo, obstruksi usus, radang usus buntu, dan penyakit lainnya.
- Kehamilan: Mual di pagi hari (morning sickness) umum terjadi pada trimester pertama kehamilan.
Infeksi virus adalah penyebab paling umum vomitus akut pada anak-anak.
Diagnosis Vomitus
Dokter akan melakukan wawancara medis dan pemeriksaan fisik untuk menentukan penyebab vomitus. Beberapa pertanyaan yang mungkin diajukan meliputi:
- Sejak kapan mengalami muntah?
- Apakah ada gejala lain yang menyertai muntah?
- Apa saja makanan atau minuman yang dikonsumsi sebelum muntah?
- Apakah memiliki riwayat penyakit tertentu?
Pemeriksaan penunjang seperti tes darah, tes urine, atau pemeriksaan tinja mungkin diperlukan untuk membantu menegakkan diagnosis.
Komplikasi Vomitus
Vomitus yang berkepanjangan atau parah dapat menyebabkan beberapa komplikasi, antara lain:
- Dehidrasi: Kehilangan cairan tubuh secara berlebihan.
- Ketidakseimbangan elektrolit: Gangguan kadar elektrolit dalam darah.
- Aspirasi: Masuknya isi lambung ke dalam paru-paru, yang dapat menyebabkan pneumonia aspirasi.
- Kerusakan esofagus: Iritasi atau perlukaan pada lapisan esofagus akibat asam lambung.
- Malnutrisi: Kekurangan nutrisi akibat kehilangan nafsu makan dan kesulitan menyerap makanan.
Anak alami muntah-muntah? Ini Pertolongan Pertama Anak Muntah Terus yang Ibu Harus Tahu.
Cara Mengatasi Vomitus
Penanganan vomitus tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Beberapa langkah yang dapat dilakukan di rumah meliputi:
- Istirahat yang cukup: Hindari aktivitas berat dan beristirahatlah untuk memulihkan kondisi tubuh.
- Rehidrasi: Minum cairan elektrolit secara bertahap untuk menggantikan cairan yang hilang.
- Konsumsi makanan yang mudah dicerna: Pilih makanan yang lembut dan rendah lemak, seperti biskuit tawar, bubur, atau sup bening.
- Hindari makanan yang memicu mual: Hindari makanan berlemak, pedas, atau berbau menyengat.
- Obat antiemetik: Obat-obatan pereda mual dan muntah dapat membantu mengurangi gejala. Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apa pun.
Pencegahan Vomitus
Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko vomitus meliputi:
- Menjaga kebersihan makanan dan minuman: Cuci tangan sebelum makan dan pastikan makanan dimasak dengan benar.
- Menghindari makanan yang berpotensi menyebabkan keracunan: Perhatikan tanggal kedaluwarsa makanan dan hindari makanan yang tampak atau berbau aneh.
- Mengelola mabuk perjalanan: Konsumsi obat antimabuk sebelum bepergian dan hindari membaca atau bermain gadget selama perjalanan.
- Mengonsumsi obat-obatan sesuai petunjuk dokter: Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat mual atau muntah akibat obat-obatan tertentu.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera cari pertolongan medis jika:
- Vomitus terjadi terus-menerus dan tidak membaik setelah beberapa jam.
- Terdapat tanda-tanda dehidrasi, seperti mulut kering, urine sedikit, atau pusing.
- Vomitus disertai dengan nyeri perut yang parah, demam tinggi, atau sakit kepala yang hebat.
- Terdapat darah dalam muntahan.
- Memiliki riwayat penyakit kronis, seperti diabetes atau penyakit jantung.
Vomitus pada umumnya bukan kondisi yang serius dan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, ada beberapa kondisi yang memerlukan perhatian medis segera.
Penting untuk memantau gejala yang menyertai vomitus dan segera berkonsultasi dengan dokter jika ada tanda-tanda yang mengkhawatirkan.
Apabila kamu mengalami vomitus yang berkepanjangan atau disertai dengan gejala yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan dokter di Halodoc untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika kamu merasa khawatir dengan kondisi kesehatan kamu.


