Advertisement

Wajib Tahu, Ini Perbedaan Nyamuk Aedes dan Anopheles

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Budiyanto, MARS   08 September 2025

Nyamuk aedes aegypti dan anopheles punya perbedaan yang mencolok. Kedua jenis nyamuk dan bahayanya tidak boleh disepelekan.

Wajib Tahu, Ini Perbedaan Nyamuk Aedes dan AnophelesWajib Tahu, Ini Perbedaan Nyamuk Aedes dan Anopheles

Daftar Isi:

Aedes aegypti dan anopheles adalah spesies nyamuk yang sering menyebabkan penyakit serius melalui gigitannya. Nyamuk aedes adalah penyebab penyakit demam berdarah (DBD),  demam kuning dan chikungunya. Sedangkan anopheles adalah penyebab utama penyakit malaria. 

Walaupun sama-sama spesies nyamuk, ternyata keduanya punya perbedaan yang mencolok lho! Berikut perbedaan kedua jenis nyamuk dan bahayanya!

Perbedaan Nyamuk Aedes dan Anopheles

Kalau dilihat dari bentuk fisiknya, aedes aegypti berukuran lebih kecil dengan belang-belang hitam putih di tubuhnya. Sedangkan anopheles punya tubuh yang lebih besar dan berwarna cokelat tua hampir kehitam-hitaman.

Kemiripan kedua nyamuk ini hanya terletak di bagian mulut yang  panjang senada dengan ukuran antenanya. Nah, apa saja perbedaan kedua jenis nyamuk dan bahayanya bagi jenis kesehatan?

1. Habitat

Aedes aegypti  tinggal di tempat yang gelap dan lembap. Mereka menyukai sumber-sumber air jernih, seperti bak mandi, penampungan air, dispenser atau pot tanaman. Wadah-wadah tersebut adalah tempat untuk mereka bertelur. 

Beda dengan nyamuk aedes, anopheles lebih suka tinggal di tempat yang kotor, seperti got dan tempat sampah. Jentik-jentiknya mudah ditemui pada genangan air, rawa-rawa maupun sungai. Setelah dewasa, nyamuk anopheles banyak berterbangan di kebun-kebun dekat genangan air tersebut. 

Baca lebih jauh di artikel ini: Ini Ciri Nyamuk Aedes Aegypti yang Jadi Penyebab DBD

2. Jenis makanan

Nyamuk aedes jantan hanya mengonsumsi buah-buahan saja. Sedangkan betinanya, selain makan buah-buahan, mereka juga mengisap darah untuk mengembangkan telurnya.

Pada nyamuk anopheles, baik jantan maupun betinanya memakan nektar tanaman dan sumber gula lain. Namun, ada kemiripan antara betina anopheles dengan aedes, yakni sama-sama butuh asupan darah untuk berkembang biak. 

3. Waktu gigitan

Ada perbedaan waktu gigitan antara kedua jenis betina nyamuk ini. Pada aedes aegypti, mereka lebih aktif dua jam sebelum matahari terbit dan beberapa jam sebelum matahari tenggelam. Sementara nyamuk anopheles, bisa mulai menggigit dari senja dan menjadi lebih aktif saat tengah malam hingga menjelang pagi.

4. Cara penularan

Virus dengue yang ditularkan oleh Aedes aegypti utamanya menyebar lewat kelenjar ludahnya. Ketika berhasil masuk ke aliran darah, virus akan memperbanyak diri dan menyerang sel-sel sehat. Alhasil, seseorang yang terserang DBD mengalami sederetan gejala serius, seperti mimisan, gusi berdarah dan bentuk perdarahan lainnya. 

Pada nyamuk anopheles, mereka akan memiringkan tubunya sampai 45 derajat untuk mengisap darah. Dari hisapan tersebut, parasit malaria yang bernama Plasmodium memasuki aliran darah dan bergerak menuju hati. 

Parasit itu akan menetap di organ hati sampai siap menyerang sel-sel darah merah.  Ketika berhasil menyerang sel darah merah, malaria bisa menyebabkan pelbagai kondisi serisu, seperti anemia (kekurangan sel darah merah), hipoglikemia (turunnya kadar gula), kerusakan otak, hingga kegagalan fungsi organ. 

5. Bahaya Penyakit yang Ditularkan Nyamuk Aedes Aegypti

Jenis nyamuk yang satu ini dan bahayanya tidak boleh disepelekan. Nyamuk Aedes aegypti bertanggung jawab atas penyebaran beberapa penyakit berbahaya, di antaranya:

Demam Berdarah Dengue (DBD). Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, DBD masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia.

Apa saja obat untuk membantu meredakan gejala DBD? Cari tahu di sini: Ini Daftar Obat DBD Paling Ampuh yang Ada di Apotik

6. Bahaya Penyakit yang Ditularkan Nyamuk Anopheles

Malaria adalah penyakit utama yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa malaria menyebabkan ratusan ribu kematian setiap tahunnya, terutama pada anak-anak di Afrika. Gejala malaria meliputi demam, menggigil, berkeringat, dan sakit kepala.

Tips Mencegah Gigitan Nyamuk

Mencegah gigitan nyamuk adalah langkah terbaik untuk menghindari penyakit yang ditularkannya. Berikut adalah beberapa tips yang bisa diterapkan:

  • Gunakan kelambu saat tidur. Kelambu memberikan perlindungan efektif, terutama saat tidur di malam hari.
  • Oleskan lotion anti nyamuk. Pilih lotion yang mengandung DEET atau bahan aktif lainnya yang terbukti efektif mengusir nyamuk.
  • Kenakan pakaian lengan panjang dan celana panjang. Pakaian yang menutupi kulit dapat mengurangi risiko gigitan nyamuk.
  • Hindari berada di luar rumah saat nyamuk sedang aktif. Jika memungkinkan, kurangi aktivitas di luar rumah pada saat nyamuk Aedes (siang hari) atau Anopheles (malam hari) sedang aktif.
  • Membersihkan lingkungan rumah secara rutin. Hilangkan genangan air yang bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk.

Apa saja bahan alami untuk mengusir nyamuk? Ini daftarnya: 6 Bahan Alami yang Ampuh Mengusir Nyamuk di Rumah

Kapan Harus ke Dokter?

Segera cari pertolongan medis jika mengalami gejala seperti demam tinggi, sakit kepala parah, nyeri sendi, atau ruam kulit, terutama jika baru saja bepergian ke daerah endemis penyakit yang ditularkan oleh nyamuk. Diagnosis dan penanganan dini dapat mencegah komplikasi serius.

Alami gejala DBD atau masalah kesehatan lainnya? Konsultasikan saja langsung pada dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc. Dokter dapat membantu memberikan saran dan pengobatan yang paling sesuai untuk kondisimu.

Dapatkan juga obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc. Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.

Referensi:
Animal Differences. Diakses pada 2025. 11 Difference between Aedes and Anopheles Mosquito (With Table).
Pediaa.com. Diakses pada 2025. Difference Between Culex and Anopheles Mosquito.