Waspada, Ini 5 Kebiasaan yang Dapat Sebabkan Mata Cedera
“Mata cedera bisa terjadi pada siapa saja dan bisa disebabkan karena banyak hal. Mulai dari pemakaian lensa kontak yang tidak tepat hingga tidak membersihkan kosmetik, terutama kosmetik yang digunakan di mata.”

Halodoc, Jakarta – Mata cedera bisa menimbulkan banyak gejala. Mulai dari mata sakit atau perih, memerah, bengkak, penglihatan menjadi tidak jelas, sampai mata mengalami perdarahan. Jika tidak mendapatkan penanganan yang baik, kondisi ini bisa berujung pada masalah penglihatan secara permanen.
Berbagai Kebiasaan yang Bisa Menyebabkan Mata Cedera
Namun, tanpa disadari, orang kerap melakukan berbagai kebiasaan buruk yang bisa membuat mata mengalami cedera. Apa saja? Berikut beberapa di antaranya:
- Pemakaian lensa kontak yang tidak tepat
Dibandingkan dengan kacamata, pemakai lensa kontak sebenarnya lebih berisiko tinggi mengalami cedera pada mata. Sebab, memakai lensa kontak yang tidak tepat bisa berujung pada infeksi, iritasi mata, dan kebutaan.
Agar hal ini tidak terjadi, berikut beberapa hal yang perlu kamu perhatikan ketika memakai lensa kontak.
- Tidak mandi dengan menggunakan lensa kontak.
- Pastikan melepas lensa kontak sebelum tidur.
- Hindari membersihkan lensa kontak dengan air biasa, terlebih air liur.
- Pastikan untuk menyimpan lensa kontak pada tempatnya.
Selain itu, pastikan untuk mengganti tempat menyimpan lensa kontak jika telah dipakai selama kurang lebih 3 bulan.
- Tidak menghapus riasan sebelum tidur
Terkhusus wanita yang kerap memakai riasan, pastikan untuk menghapus riasan dan mencuci muka sebelum tidur. Sebab, serpihan kosmetik mata seperti eye shadow, eyeliner, dan maskara yang masuk ke mata bisa membuat mata menjadi infeksi atau iritasi.
Jadi, jangan sampai lupa untuk membersihkan kosmetik pada wajah, terutama area mata setiap sebelum tidur. Tidak hanya melindungi mata, membersihkan riasan juga melindungi wajah dari berbagai masalah seperti jerawat dan munculnya tanda penuaan.
- Interaksi berlebihan dengan perangkat elektronik
Interaksi dengan perangkat elektronik seperti komputer, laptop, ponsel, dan tablet tidak bisa dihindari untuk sebagian orang. Sayangnya, hal tersebut bisa membuat otot mata bekerja lebih keras, sehingga membuat mata cepat lelah dan sakit kepala.
Tak hanya itu, paparan sinar biru yang terpancar dari perangkat elektronik juga bisa mengakibatkan terjadinya degenerasi makula pada retina. Jika diabaikan, kondisi ini tidak hanya memicu mata cedera, tetapi juga kebutaan.
Guna mengantisipasi hal ini, kamu bisa mengadaptasi rumus 20-20-20 ketika berinteraksi dengan perangkat elektronik. Misalnya, setiap 20 menit yang kamu pakai untuk melihat layar gawai, alihkan pandangan mata sampai 20 kaki atau sekitar 6 meter selama sekitar 20 detik.
Selain itu, kamu juga bisa menggunakan pelindung layar yang bisa membantu menghalau paparan sinar biru, dari perangkat elektronik yang kamu pakai.
- Merokok
Kebiasaan tidak sehat ini tidak hanya berdampak negatif untuk kesehatan jantung, tetapi juga membuat mata cedera. Bahkan, para perokok aktif diyakini memiliki risiko lebih tinggi mengalami kebutaan karena penyakit mata degenerasi makula maupun katarak, dibandingkan dengan orang-orang yang tidak memiliki kebiasaan merokok.
- Tidak memeriksakan kesehatan mata secara rutin
Mata cedera juga dapat terjadi karena kamu mengabaikan gejala yang terjadi pada organ satu ini, dan tidak rutin melakukan pemeriksaan ke dokter mata. Perlu diketahui bahwa melakukan pemeriksaan mata secara rutin perlu dilakukan, guna mengetahui ada atau tidaknya masalah pada mata.
Ini termasuk degenerasi makula, retinopati diabetik, dan glaukoma. Siapa saja harus rutin melakukan pemeriksaan mata, terlebih jika telah berusia 40 tahun atau lebih.
Jika memang memungkinkan, kamu bisa mengonsumsi suplemen vitamin A untuk membantu menjaga kesehatan mata. Cek ketersediaan semua kebutuhan medis kamu lebih mudah di Halodoc. Kamu bisa download aplikasi Halodoc di App Store atau Play Store.