Waspada, Ini Risiko Keguguran di Trimester Kedua

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   10 Juni 2022

“Risiko keguguran di trimester kedua bisa terjadi karena riwayat kesehatan ibu. Misalnya jika ibu mengidap pengentalan darah, karena dapat menghambat aliran oksigen dalam darah dari ibu kepada si bayi.”

Waspada, Ini Risiko Keguguran di Trimester KeduaWaspada, Ini Risiko Keguguran di Trimester Kedua

Halodoc, Jakarta – Setelah melewati masa rentan di kehamilan trimester pertama, kebanyakan ibu menjadi sedikit lega. Hal ini dikarenakan oleh asumsi kehamilan yang mengatakan kalau trimester pertama lebih rentan keguguran ketimbang trimester kedua. Padahal, masa rentan kehamilan sebenarnya tidak sepenuhnya berakhir, tanpa terkecuali pada trimester kedua. 

Artinya, risiko keguguran masih mengintai pada periode kehamilan tersebut.  Namun, mengapa risiko keguguran pada trimester kedua tetap mengintai? Yuk, simak penjelasannya di sini! 

Risiko Keguguran di Trimester Kedua 

Risiko keguguran di trimester kedua bisa terjadi karena riwayat kesehatan ibu. Misalnya, jika ibu memiliki riwayat penyakit hipertensi, diabetes, hipertiroid atau hipotiroid, dan gangguan pengentalan darah alias APS (Antiphospholipid Syndrome). Jika ibu mengidap APS, kondisi tersebut dapat menghambat aliran oksigen dalam darah dari ibu kepada si bayi.

Nah, bila volume oksigen untuk Si Kecil berkurang, maka dapat mengancam keselamatan jiwanya. Jika terjadi pada trimester pertama, Si Kecil bisa kuat melawan terhambatnya asupan oksigen, tapi pertumbuhan berat badannya akan terganggu. Seiring bertambahnya usia kandungan, maka kondisinya pun akan semakin melemah. Ketika bayi memasuki bulan ketiga menuju bulan keempat ia berpotensi meninggal dalam kandungan.

Hal yang Dapat Dilakukan untuk Mengurangi Risiko Keguguran

Agar dapat meminimalkan risiko keguguran, ada beberapa hal yang perlu dilakukan ibu ketika memasuki trimester kedua, meliputi: 

1. Perhatikan Pola makan

Mengonsumsi sayur, buah, daging, dan ikan yang kaya protein sangat penting. Tak hanya untuk ibu melainkan juga pertumbuhan anak dalam kandungan. Sebaiknya hindari makanan cepat saji dan makanan mentah yang tidak baik untuk kandungan.

2. Pantau Tensi darah

Bisa saja tensi darah ibu di trimester pertama di angka normal, tapi memasuki trimester kedua tensinya naik. Jadi ibu harus rutin melakukan pemeriksaan setiap bulannya agar dapat memantau tekanan darah. Apalagi bagi ibu yang memiliki riwayat darah tinggi dalam keluarga.

3. Perhatikan Berat Badan

Di trimester pertama, ibu idealnya mengalami kenaikan berat badan satu hingga dua kilogram per bulan. Sedangkan ketika memasuki trimester kedua, idealnya berat badan akan naik 0,5 kilogram per minggu.

4. Jangan Anggap Remeh Keluhan

Apabila di trimester pertama ibu merasa baik-baik saja, maka coba perhatikan kondisi kesehatannya di trimester kedua apalagi jika sering merasa pusing. Bisa jadi hal itu terjadi karena tekanan darah rendah. Masuk trimester kedua, bobot dan ukuran kehamilan akan menjadi semakin besar. Kondisi ini tentunya dapat membuat merasa pegal di sekitar pinggang dan pusing. 

Sebaiknya, segera memeriksakan diri ke dokter sebelum mengambil tindakan medis apa pun seperti meminum obat sakit kepala. Lalu, jika muncul indikasi kaki bengkak, sebaiknya periksakan penyebabnya. Kaki bengkak bisa disebabkan oleh keracunan kehamilan, preeklampsia, atau karena karena terlalu lama duduk.

5. Cek Kesehatan Janin dan Ketuban

Ibu perlu senantiasa memantau kesesuaian pertumbuhan berat janin dalam kandungan berdasarkan usia kehamilan. Selain itu, pastikan juga untuk mengawasi perkembangan air ketuban bayi. Sebab, air ketuban berbentuk seperti balon, dan pada trimester berapa pun ada potensi kalau air tersebut bocor. Jika air ketuban bocor, maka hal ini dapat menyebabkan penyusutan volume air sehingga mengancam keselamatan jiwa janin. 

6. Cegah Risiko Infeksi Sedari Dini 

Beberapa jenis infeksi seperti flu dan pneumonia dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh ibu. Oleh karena itu, pastikan ibu secara rutin mencuci tangan dengan air dan sabun. Selain itu, ibu juga perlu berdiskusi dengan dokter tentang vaksinasi yang mungkin diperlukan selama masa kehamilan. 

7. Penuhi Asupan Asam Folat dengan Baik 

Menurut Centers for Disease Control and Prevention  (CDC), mengonsumsi 400 mikrogram asam folat setiap hari selama kehamilan dapat mengurangi risiko cacat lahir penyebab keguguran. Maka dari itu, pastikan ibu memenuhi asupan folat dengan baik selama kehamilan. 

Itulah penjelasan mengenai risiko keguguran pada trimester kedua. Risiko keguguran di trimester kedua bisa terjadi karena riwayat kesehatan ibu. Oleh karena itu, pastikan untuk senantiasa memeriksakan kondisi dan memenuhi kebutuhan nutrisi penting selama kehamilan. 

Tujuannya agar kesehatan ibu dan kandungan dapat terjaga dengan baik. Untuk memenuhi asupan nutrisi tersebut, ibu dapat mengonsumsi makanan sehat sekaligus suplemen kehamilan. 

Nah, jika saat ini ibu membutuhkan suplemen kehamilan, ibu bisa cek kebutuhan vitamin dan suplemen melalui aplikasi Halodoc, Tentunya tanpa perlu mengantre atau menunggu lama di apotek. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga! 

Referensi: 

Tempo. Diakses pada 2022. Hati-hati Trimester Kedua, Potensi Keguguran Masih Mengancam. 
Very well Family. Diakses pada 2022. Causes of Miscarriage in the Second Trimester. 
Healthline. Diakses pada 2022. Can You Prevent Miscarriage?
CDC.gov. Diakses pada 2022. Folic Acid Helps Prevent Serious Birth Defects of the Brain and Spine.