Waspada Kondisi Trakhoma, Bakteri yang Muncul di Mata

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   21 September 2020
Waspada Kondisi Trakhoma, Bakteri yang Muncul di MataWaspada Kondisi Trakhoma, Bakteri yang Muncul di Mata

Halodoc, Jakarta - Bakteri adalah salah satu hewan yang dapat menimbulkan banyak gangguan saat masuk ke tubuh manusia. Banyak sekali penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri, bahkan dampaknya dapat sangat buruk bagi kesehatan. Salah satu gangguan yang disebabkan oleh infeksi bakteri adalah trakhoma

Hal ini terjadi saat infeksi bakteri terjadi di mata. Seseorang yang mengidap gangguan ini perlu mendapatkan penanganan segera agar dapat mencegah terjadinya kebutaan. Berikut ulasan lengkapnya!

Baca juga: Trakhoma yang Tidak Diobati Bisa Sebabkan 2 Komplikasi Ini

Trakhoma, Infeksi Bakteri di Mata

Trakhoma adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis yang terjadi di mata. Gangguan ini dapat menyebabkan seseorang merasakan gatal yang ringan dan iritasi pada mata beserta kelopaknya di awal. Setelah itu, kemungkinan kelopak mata akan membengkak dan nanah dapat mengalir keluar dari mata. Seseorang yang mengidap gangguan ini perlu mendapatkan pengobatan segera agar dapat menghindari kebutaan.

Disebutkan jika trakhoma adalah penyebab utama dari kebutaan yang sebenarnya dapat dicegah di seluruh dunia. WHO memperkirakan jika hampir 2 juta orang telah mengalami kebutaan yang disebabkan oleh infeksi bakteri tersebut. Area yang paling berisiko untuk mengalami kebutaan karena trakhoma adalah Benua Afrika. Bahkan, tingkat infeksi pada anak di bawah 5 tahun dapat mencapai 60 persen lebih.

Gejala dari Trakhoma

Infeksi yang disebabkan oleh trakhoma awalnya mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun atau hanya sekedar mata merah yang ringan atau hanya mengalami keluarnya cairan dari mata. Hal tersebut biasanya terjadi 5–15 hari setelah kontak dengan seseorang yang terinfeksi. Untuk memastikan jika seseorang mengalami gangguan ini atau tidak, adalah dengan pemeriksaan pada folikel atau terlihatnya perubahan pada bagian dalam kelopak mata.

Selain itu, seseorang yang mengalami gangguan ini, terutama anak-anak, mungkin saja mengalami infeksi berulang. Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya jaringan parut pada kelopak mata yang kemudian mengakibatkan bulu mata bergesekan dengan kornea. Jaringan parut dapat membuat kornea terlihat putih menyerupai susu dan tidak dapat diubah. Gangguan tersebut juga dapat menyebabkan kebutaan jika tidak segera diatasi.

Jika masih memiliki pertanyaan terkait gangguan ini, dokter dari Halodoc siap untuk menjelaskannya dengan sangat rinci. Caranya mudah sekali, cukup dengan download aplikasi Halodoc dan dapatkah kemudahan akses kesehatan tanpa perlu ke luar dari rumah.

Baca juga: Trakhoma Bisa Sebabkan Komplikasi pada Telinga, Hidung, dan Tenggorokan

Penyebab dan Faktor Risiko dari Trakhoma

Gangguan ini disebabkan oleh bakteri jenis Chlamydia trachomatis, yang infeksinya dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Penyakit tersebut dapat menyebar melalui kontak dengan cairan dari mata atau hidung pada seseorang yang terinfeksi. Selain itu, beberapa hal dapat menyebabkan seseorang terjangkit penyakit ini melalui sentuhan tangan, pakaian, handuk, hingga serangga layaknya lalat.

Selain itu, terdapat juga beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengidap penyakit karena infeksi bakteri tersebut. Berikut ini beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengidap trakhoma:

  • Sanitasi Buruk. Seseorang yang mempunyai masalah terkait kebersihan pada lingkungannya lebih berisiko untuk terkena trakhoma. Risiko dari penyakit ini meningkat saat seseorang kurang memperhatikan kebersihan tubuhnya setiap hari, seperti jarang memperhatikan kebersihan wajah dan tangan. 
  • Lingkungan Padat Penduduk. Jika kamu tinggal di lingkungan yang padat, maka risiko untuk mengidap trakhoma akan semakin tinggi. Area padat penduduk memang rentan dengan banyak penyakit menular yang ada, bukan hanya gangguan tersebut saja, tetapi juga penyakit lainnya yang disebabkan oleh bakteri dan virus.

Baca juga: 4 Tips Mencegah Trakhoma yang Perlu Diketahui

Itulah pembahasan lebih lengkap terkait trakhoma, infeksi bakteri pada mata yang dapat menimbulkan kebutaan. Maka dari itu, jika anak-anak ada yang mengalami gejala dari penyakit tersebut, ada baiknya untuk segera mendapatkan pemeriksaan. Jika benar terjadi gangguan infeksi, maka penanganan yang lebih dini dapat dilakukan.

Referensi:

Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Trachoma.
Queensland Government. Diakses pada 2020. Trachoma - Eye Infection.


Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan