Waspadai 7 Dampak Kurang Tidur untuk Si Kecil

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   21 Juli 2022

“Kebutuhan tidur anak penting tercukupi setiap malamnya. Sebab, anak yang kurang tidur bisa mengalami masalah fisik, mental dan emosionalnya.”

Waspadai 7 Dampak Kurang Tidur untuk Si KecilWaspadai 7 Dampak Kurang Tidur untuk Si Kecil

Halodoc, Jakarta – Anak-anak membutuhkan waktu tidur yang cukup untuk menunjang pertumbuhannya. Apabila tidak tercukupi, akan ada masalah kesehatan yang mengintai Si Kecil. 

Kebutuhan waktu tidur anak-anak bisa berbeda tergantung usianya. Menurut The Canadian Paediatric Society, anak usia sekolah rata-rata membutuhkan waktu tidur 10 hingga 12 jam sehari. Kurang dari angka tersebut mengindikasikan anak kekurangan waktu tidurnya.

Dampak Kurang Tidur untuk Anak-Anak

Kurangnya waktu tidur dapat mempengaruhi fisik, mental dan emosional anak. Dampak lain yang akan dirasakan, meliputi:

1. Terganggunya kegiatan di sekolah

Pola tidur anak ternyata berkaitan erat dengan aktivitasnya di sekolah, lho! Seorang profesor di Warren Alpert Medical School of Brown University, US, melakukan riset terhadap anak-anak dan remaja dengan memundurkan waktu masuk sekolah. Hasilnya, memundurkan jam sekolah dan menambah jam tidur pagi hari meningkatkan prestasi akademik anak-anak. Menariknya lagi, angka absen karena masalah kesehatan ikut menurun. Bahkan, angka kenakalan remaja hampir nol.

2. Masalah pertumbuhan

Pertumbuhan badan anak bukan cuma dipengaruhi pola makan dan aktivitas fisik saja. Dampak kurang tidur bisa mengganggu pertumbuhan tulang sehingga anak memiliki postur tinggi di bawah rata-rata. Bagi balita, kondisi ini bisa mengganggu hormon pertumbuhan dan regenerasi sel-sel tubuhnya. Ujung-ujungnya, mereka mudah sakit karena menurunnya kualitas sistem imun.

3. Proses belajar terhambat

Saat kurang tidur, memori-memori anak akan terganggu sehingga menghambat proses belajarnya. Anak juga lebih mudah tersinggung dan hiperaktif. Kedua hal tersebut bisa membuat mereka kesulitan untuk berkonsentrasi di sekolah.

4. Memicu Depresi

Berdasarkan penelitian di Universitas Houston, AS, anak yang kurang tidur berisiko mengalami depresi dan gangguan tidur di kemudian hari. Menurut peneliti, dampak kurang tidur membuat anak jadi rewel karena timbulnya emosi negatif.

5. Menurunkan IQ

Insomnia juga bisa menurunkan kecerdasan anak karena menurunkan fungsi kognitif. Pakar di University of Virginia, AS, menemukan bahwa anak-anak yang mengidap kondisi ini mengalami penurunan kecerdasan. Kemudian para ahli menyimpulkan jika tidur bisa melindungi memori ingatan dari berbagai gangguan. Dengan kata lain, semakin cepat seorang anak tidur setelah belajar, semakin besar kemungkinan untuk mengingatnya nanti.

6. Peningkatan risiko diabetes

Penyerapan glukosa bisa terganggu ketika waktu tidur tidak tercukupi. Menurut American Diabetes Association, anak yang kekurangan tidur selama dua jam tiap malamnya selama satu minggu, bisa memengaruhi resistensi insulin. Selain itu, risiko obesitas karena kurang tidur juga bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2 di kemudian hari.

7. Masalah berat badan

Obesitas itu bukan hanya dipengaruhi oleh pola makan dan kurangnya aktivitas fisik saja. Menurut studi dari John Hopkins Bloomberg School of Public Health, kurang tidur pada anak bisa menyebabkan obesitas. Penelitian ini menemukan bahwa anak-anak yang kekurangan tidur, 92 persen lebih mungkin mengalami kegemukan saat dewasa.

Selain mencukupi waktu tidur, vitamin dan suplemen juga tidak kalah penting.  Segera cek kebutuhan vitamin dan suplemen di toko kesehatan Halodoc sekarang juga. Jangan tunggu sakit untuk minum vitamin, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
The Douglass Research Centre. Diakses pada 2022. Sleep and children: the impact of lack of sleep on daily life.
Brown University. Diakses pada 2022. Sleep starts later as teens age, but school still starts early.
WebMD. Diakses pada 2022. How Much Sleep Do Children Need?
Children’s Hospital Colorado. Diakses pada 2022. Insufficient Sleep in Children.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan