Waspadai Masuknya 3 Varian Baru COVID-19 di Indonesia

“Saat ini COVID-19 telah menunjukkan angka penurunan. Namun, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, mengimbau masyarakat untuk selalu menjalankan protokol kesehatan dengan baik dan waspada terhadap varian baru COVID-19.”
Halodoc, Jakarta – Saat ini kasus COVID-19 di Indonesia menunjukkan penurunan kasus. Meskipun begitu, masyarakat diimbau untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan agar tidak terjadi gelombang ketiga COVID-19 yang diprediksi dapat terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru.
Bukan hanya virus COVID-19 varian yang lama, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, juga meminta masyarakat untuk waspada terhadap masuknya 3 varian baru COVID-19, yaitu Lambda, Mu, dan C.1.2. Simak ulasan lengkapnya dalam artikel ini dan cara tepat menghindari lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia.
Waspada 3 Varian Baru COVID-19
Beberapa bulan setelah gelombang kedua COVID-19, kini kasus COVID-19 di Indonesia menunjukkan angka penurunan. Selain proses vaksinasi yang telah dijalankan hampir sebagian masyarakat Indonesia, tetap menjalani protokol kesehatan menjadi tindakan positif yang dapat membantu pemerintah dalam mengatasi penyebaran COVID-19.
Namun, sebaiknya masyarakat tidak lengah terhadap angka penurunan COVID-19. Masyarakat tetap diimbau untuk selalu waspada terhadap penularan dan penyebaran COVID-19. Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, mengingatkan pada masyarakat untuk waspada terhadap 3 varian baru COVID-19 yang bisa masuk ke Indonesia.
Lambda, Mu, dan C.1.2 adalah tiga varian baru COVID-19 yang kini menjadi perhatian World Health Organization (WHO) dan masuk dalam kategori Variant of Interest (VoI).
Ketiga virus ini juga dinilai memiliki beberapa mutasi yang berbahaya. Varian Lambda telah terdeteksi di 42 negara, sedangkan varian Mu memiliki proses penyebaran lebih cepat dibandingkan Lambda. Kini, varian Mu telah ditemukan di 49 negara. Sementara itu, varian C.1.2 juga telah ditemukan di Afrika Selatan.
Untuk mencegah masuknya tiga varian baru COVID-19 ke Indonesia, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi mengatakan Indonesia harus kembali memperkuat pemeriksaan keluar dan masuk perbatasan, melakukan pelaksanaan karantina dengan baik, hingga mempercepat proses vaksinasi bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Cara Mencegah Penularan Varian Baru COVID-19
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi tidak bisa memprediksi kapan pandemi bisa berakhir. Namun dengan menjalankan protokol kesehatan dan mendapatkan vaksin, hal ini menjadi tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah lonjakan kasus COVID-19 dengan varian baru.
Untuk membantu pemerintah dalam menurunkan risiko penyebaran COVID-19 dan mencegah masuknya varian baru COVID-19 di Indonesia, ada beberapa cara yang bisa kamu terapkan, yaitu:
- Hindari kerumunan serta jaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain.
- Kurangi aktivitas di luar ruangan. Jika diperlukan, pastikan kamu melakukan aktivitas di dalam ruangan dengan ventilasi udara yang cukup baik atau lakukan aktivitas di luar ruangan.
- Gunakan masker secara tepat. Penggunaan masker yang sesuai dan tepat dinilai mampu mengurangi penularan dan penyebaran COVID-19, khususnya varian yang baru. Pastikan kamu menggunakan masker medis atau N95. Kamu juga bisa menggunakan masker ganda untuk perlindungan yang lebih baik.
- Jaga kebersihan tubuh dan tangan dengan rutin mencuci tangan. Jika tidak ada lokasi cuci tangan terdekat, kamu bisa gunakan hand sanitizer.
- Jangan ragu untuk segera mendapatkan vaksin COVID-19 agar perlindungan semakin maksimal. Kamu bisa cari tahu lokasi vaksinasi yang terdekat melalui aplikasi Halodoc. Tanyakan langsung pada dokter mengenai syarat kesehatan yang perlu kamu lakukan sebelum mendapatkan vaksin COVID-19. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!
Itulah cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah penularan dan penyebaran COVID-19. Menjalani protokol kesehatan dengan tepat dan disiplin dalam menjalankan karantina menjadi cara lain untuk mencegah masuknya varian baru COVID-19.
