Atasi Masalah Kecemasan pada Pasangan karena Pandemi Corona

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   20 April 2020
Atasi Masalah Kecemasan pada Pasangan karena Pandemi CoronaAtasi Masalah Kecemasan pada Pasangan karena Pandemi Corona

Halodoc, Jakarta – Pandemi COVID-19 merupakan masa yang sulit dan menegangkan bagi semua orang. Kegelisahan membuat beberapa orang tidak bisa fokus bekerja di rumah, atau bahkan mengalami kesulitan untuk tidur. Kamu mungkin melihat perilaku ini di dalam rumah sendiri. Kecemasan yang meningkat mungkin semakin sulit untuk dikendalikan, baik pada diri sendiri atau pada pasangan. 

Tidak hanya sulit tidur, kamu bisa melihat tanda stres dan obsesi pada pasangan lewat caranya mencuci tangan yang terlalu sering, penggunaan masker bahkan di dalam rumah, dan menimbun makanan. Melihat pasangan mengalami hal ini, bukan tidak mungkin kamu juga bisa ikut stres. Buat kamu yang memiliki pasangan dengan tingkat kecemasan yang tinggi selama  pandemi COVID-19, ada beberapa hal yang tampaknya bisa membantu. 

Baca juga: Jangan Panik dan Tetap Waspada, Kunci Hadapi Corona

Akui Bahwa Tidak Semua Kecemasan adalah Hal Buruk 

Orang yang cemas sering merasakan rasa malu dan melihatnya sebagai kelemahan, padahal sebetulnya mereka juga memiliki keunggulan. Melansir Washington Post, ada bukti bahwa memiliki beberapa orang yang merasa sangat cemas dalam suatu suku bisa menguntungkan. Orang-orang yang cemas dapat lebih cepat bergerak dalam keadaan darurat, dan mungkin memiliki akurasi empati yang lebih baik. 

Lakukan Sesuatu yang Baru dan Menyenangkan Bersama

Manusia harus selalu terhubung sehingga ketika merasa dicintai dan terhubung, kita juga merasa aman dan terjamin. Kegiatan sederhana yang menyenangkan yang dilakukan bersama bisa membantu mengalihkan pikiran dari kekhawatiran dan memberikan rasa eksplorasi, yang dibutuhkan semua orang saat terjebak di rumah.

Penelitian menunjukkan bahwa menaklukan rintangan ringan, membaca novel, dan melakukan hal-hal aneh bersama-sama dapat membuat pasangan merasa lebih puas dengan hubungan mereka. Dengan begini, rasa cemas bisa terkontrol dengan baik.

Lakukan Aktivitas Fisik

Kecemasan dan ketakutan cenderung memberi energi, sementara depresi menyedot energi. Jika kamu tidak menggerakkan tubuh, maka energi berlebih itu tidak punya tempat lain dan dapat membuat kamu merasa lelah atau menyebabkan sulit tidur. Aktivitas keluarga yang memaksa seseorang untuk menjadi aktif akan membantu kamu dan pasangan merasa lebih baik.

Jika kamu dan pasangan tidak berolahraga secara teratur, pertimbangkan untuk mencoba program latihan bersama. Kamu bisa melakukan yoga restoratif yang berguna jika pasangan merasa kewalahan dengan emosi dan membutuhkan strategi manajemen kecemasan yang ia alami. 

Baca juga: 5 Gerakan Yoga untuk Atasi Rasa Cemas Selama Corona

Pertahankan Rutinitas Harian Bersama

Rutinitas harian membantu untuk mengatur suasana hati. Ritme makan, tidur, bekerja, dan santai secara konsisten adalah bagian penting dari perawatan untuk gangguan bipolar dan lainnya. Ini juga dapat membantu kamu mengatasi gangguan kecemasan. Terkadang, orang yang gelisah bisa saja tidak akan melakukan rutinitas mereka, seperti tidak mau makan atau tidur, sementara mereka berusaha untuk memecahkan masalah apa pun yang berada di atas pikiran mereka. Kebanyakan di antara mereka sayangnya tidak menyadari hal ini. 

Hal ini jelas kontraproduktif, sehingga kamu dapat membantu pasangan yang cemas dengan menjaga rutinitas yang konsisten. Pertahankan perbedaan antara hari kerja dan akhir pekan dengan melakukan beberapa kegiatan akhir pekan. Itu bisa menjadi tantangan karena semua hari sepertinya sama ketika terjebak di rumah. Cobalah membuat hal yang menyenangkan selama akhir pekan seperti memasak bersama, bermain video games atau menghubungi saudara atau teman untuk menanyakan kabar. 

Batasi Obrolan Terkait Virus Corona  

Membendung pikiran dan emosi yang tertekan adalah hal yang tidak sehat, jadi cobalah untuk melakukan pembicaraan tentang apa yang membuat cemas. Usai menonton atau membaca berita dan kemudian saling berdiskusi tentang apa yang mengkhawatirkan adalah langkah yang tepat.

Lakukan hal ini pada waktu tertentu, dan jangan sampai hal ini dilakukan terlalu sering.  Saat kamu dan pasangan tengah membicarakannya, putuskan bersama apakah suatu kekhawatiran membutuhkan pemecahan masalah praktis atau apakah lebih baik untuk menerima bahwa kamu tidak memiliki kendali atas hal itu. 

Perhatikan juga apa yang tampaknya bermanfaat untuk pasangan, atau tanyakan kepada mereka jenis dukungan apa yang mereka butuhkan. Orang-orang yang cemas biasanya khawatir akan ditinggalkan atau emosinya membanjiri orang lain, dan mereka biasanya menyukai dukungan yang menekankan bahwa situasi sulit ini akan dilalui bersama. Selain itu, coba temukan topik percakapan lain yang membantu kalian merasa dekat satu sama lain.

Baca juga: Tom Hanks dan Cerita Mereka yang Sembuh dari Corona

Ingatlah satu hal, kamu tidak benar-benar sendiri menghadapi kesulitan ini. Ada banyak orang lain di luar sana yang mungkin mengalami gangguan kecemasan selama pandemi. Jika kamu membutuhkan saran dari ahli, kamu bisa menghubungi psikolog di Halodoc. Kamu bisa menghubunginya melalui chat langsung di aplikasi. Yuk, segera download aplikasi Halodoc sekarang!

Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2020. Expert Tips On Coping With Stress And Anxiety During A Pandemic.
Washington Post. Diakses pada 2020. Is Your Partner Up At 3 A.M.? Coronavirus Stress Is Real. Here’s How To Help.