Harus Tahu, Aturan Pola Makan untuk Pengidap Sindrom Polikistik Ovarium

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   08 April 2019
Harus Tahu, Aturan Pola Makan untuk Pengidap Sindrom Polikistik OvariumHarus Tahu, Aturan Pola Makan untuk Pengidap Sindrom Polikistik Ovarium

Halodoc, Jakarta – Sindrom polikistik ovarium adalah masalah kesehatan yang menyerang 1 dari 10 perempuan di usia subur. Perempuan dengan sindrom ini memiliki masalah ketidakseimbangan hormon dan metabolisme yang dapat memengaruhi kesehatan dan penampilan mereka secara keseluruhan. Bila tidak ditangani, sindrom polikistik ovarium bisa menyebabkan infertilitas.

Ketidakseimbangan hormon menciptakan masalah dalam ovarium. Ovarium membuat telur yang dikeluarkan setiap bulan sebagai bagian dari siklus menstruasi yang sehat. Pengidap sindrom polikistik ovarium menyebabkan telur tidak berkembang sebagaimana mestinya atau mungkin tidak dilepaskan selama ovulasi sebagaimana mestinya.

Karenanya, menstruasi menjadi terlewat atau tidak teratur dan periode tidak teratur bisa berimbas pada  infertilitas (ketidakmampuan untuk hamil) dan perkembangan kista (kantung kecil berisi cairan) di ovarium.

Baca juga: Ketahui 7 Gejala Sindrom Polikistik Ovarium

Perempuan dengan sindrom polikistik ovarium sering ditemukan memiliki kadar insulin lebih tinggi dari normal. Insulin adalah hormon yang diproduksi di pankreas. Ini membantu sel-sel dalam tubuh mengubah gula (glukosa) menjadi energi.

Jika kamu tidak menghasilkan insulin yang cukup, kadar gula darah bisa naik. Ini juga dapat terjadi jika kamu resisten terhadap insulin, artinya kamu tidak dapat menggunakan insulin yang dihasilkan secara efektif.

Jika kamu resisten insulin, tubuh mungkin mencoba untuk memompa insulin tingkat tinggi dalam upaya untuk menjaga kadar gula darah menjadi normal. Kadar insulin yang terlalu tinggi dapat menyebabkan ovarium memproduksi lebih banyak androgen, seperti testosteron.

Resistensi insulin juga dapat disebabkan oleh memiliki indeks massa tubuh di atas kisaran normal. Resistensi insulin dapat mempersulit penurunan berat badan, itulah sebabnya perempuan  dengan sindrom polikistik ovarium sering mengalami masalah ini.

Pola Makan untuk Pengidap Sindrom Polikistik Ovarium

Diet tinggi karbohidrat olahan, seperti makanan bertepung dan bergula dapat membuat resistensi insulin, penurunan berat badan, dan lebih sulit dikendalikan. Karenanya, mengatur pola makan adalah salah satu cara menangani sindrom ini. Berikut rekomendasi makanan yang harus ditambahkan dalam diet pengidap polikistik ovarium:

  • Sayuran berserat tinggi, seperti brokoli

  • Protein tanpa lemak, seperti ikan

  • Makanan dan rempah-rempah anti-inflamasi, seperti kunyit dan tomat

  • Makanan berserat tinggi dapat membantu melawan resistensi insulin dengan memperlambat pencernaan dan mengurangi dampak gula pada darah.

Pilihan bagus untuk makanan berserat tinggi meliputi sayuran silangan, seperti brokoli, kembang kol, dan kubis Brussel, sayuran hijau, termasuk daun selada merah dan arugula, paprika hijau dan merah, kacang dan lentil, kacang almond, beri, ubi jalar, labu musim dingin, dan labu.

Baca juga: Jangan Abai, Ketahui 9 Komplikasi Akibat Sindrom Polikistik Ovarium

Sumber protein tanpa lemak, seperti tahu, ayam, dan ikan tidak menyediakan serat, namun sangat mengenyangkan dan merupakan pilihan makanan sehat bagi wanita pengidap sindrom polikistik ovarium.

Makanan yang membantu mengurangi peradangan mungkin juga bermanfaat. Termasuk tomat, kubis, bayam, kacang almond dan kenari, minyak zaitun, buah-buahan, seperti blueberry dan stroberi, ikan berlemak tinggi asam lemak omega-3, misalnya salmon dan sarden.

Selain itu, jenis makanan yang harus dihindari mencakup tinggi karbohidrat olahan, seperti roti putih dan muffin, camilan dan minuman manis, daging olahan dan daging merah. Karbohidrat olahan menyebabkan peradangan, memperburuk resistensi insulin, dan harus dihindari atau dibatasi secara signifikan. Ini termasuk makanan yang sudah diproses, seperti:

  • Roti putih

  • Muffins

  • Makanan penutup yang manis

  • Kentang putih

  • Mie pasta yang berisi daftar semolina, tepung durum, atau tepung gandum durum sebagai bahan pertama mereka tinggi karbohidrat dan rendah serat. Gula juga dapat mengintai dalam hal-hal yang kamu minum, seperti soda dan jus. Adalah ide bagus untuk mengurangi atau menghilangkan makanan penyebab peradangan, seperti kentang goreng, margarin, dan daging merah atau olahan lain dari makanan junk food.

Baca juga: 3 Faktor Risiko yang Dapat Memicu Sindrom Polikistik Ovarium

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai aturan pola makan untuk pengidap sindrom polikistik ovarium, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untuk orangtua. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, ibu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan