Awas, Komplikasi Penyakit yang Diakibatkan Miokarditis

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   09 Oktober 2019
Awas, Komplikasi Penyakit yang Diakibatkan MiokarditisAwas, Komplikasi Penyakit yang Diakibatkan Miokarditis

Halodoc, Jakarta - Peradangan menjadi reaksi tubuh yang normal terjadi ketika ada infeksi maupun luka. Ketika terjadi peradangan, sistem imunitas tubuh membuat sel khusus pada bagian tubuh yang terluka dan melakukan penyembuhan. Terkadang, proses ini membuat penyembuhan berlangsung lebih cepat, tetapi di sisi lain, peradangan bisa menjadi kondisi yang membahayakan. 

Lalu, bagaimana dengan miokarditis? Peradangan satu ini terjadi pada miokardium, lapisan otot dinding pada jantung. Lapisan ini berfungsi untuk memompa darah masuk dan keluar dari jantung menuju ke seluruh tubuh. Apabila terjadi peradangan pada otot, darah tidak bisa terpompa dengan baik, sehingga terjadi banyak masalah. Ini termasuk detak jantung tidak beraturan, sulit bernapas, serangan jantung, pembekuan darah, hingga kerusakan jantung. 

Apa Saja Komplikasi yang Terjadi Akibat Miokarditis?

Peradangan pada miokardium atau miokarditis biasanya terjadi karena infeksi virus, jamur, atau bakteri. Ketika infeksi terjadi, sistem kekebalan tubuh melakukan perlawanan dengan merilis zat kimia yang berperan untuk melawan penyakit. Meski begitu, peradangan yang terjadi bisa membuat jantung melemah. Pada beberapa kasus, penyakit autoimun seperti lupus dapat menyebabkan imunitas melawan jantung, sehingga terjadi kerusakan. 

Baca juga: 6 Penyebab Miokarditis, Penyakit yang Rentan Menyerang Anak Muda

Kerusakan yang terjadi karena peradangan pada lapisan otot jantung ini tentu akan menimbulkan berbagai gejala. Paling umum, seperti sakit pada dada, sesak napas, pembengkakan pada bagian tungkai, jantung terasa berdebar, tubuh demam, hingga kematian mendadak yang lebih sering terjadi pada remaja. 

Sementara itu, miokarditis yang terjadi pada bayi dan anak-anak cenderung tidak memunculkan gejala khusus. Namun, bisa dikenali dengan tubuh yang menjadi lebih lemas, hilangnya nafsu makan, sakit pada bagian perut, batuk berkepanjangan, tubuh demam, diare, kesulitan bernapas, hingga nyeri sendi. Jadi, sebaiknya kamu segera melakukan pengobatan di rumah sakit terdekat ketika merasakan gejala-gejala tersebut. 

Baca juga: Ini Jenis Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Miokarditis

Lebih mudah lagi kalau kamu menggunakan aplikasi Halodoc. Fitur Tanya Dokter pada aplikasi tersebut akan memudahkan kamu ketika tanya jawab dengan dokter. Kalau kamu punya dokter langganan, kamu bisa membuat janji dengan dokter tersebut di rumah sakit mana saja yang terdekat dengan lokasimu, sehingga penanganan bisa dilakukan dan komplikasi bisa dicegah. 

Sebenarnya, apa saja komplikasi yang terjadi jika miokarditis tidak segera mendapatkan pengobatan? Dampak paling negatif yang bisa terjadi adalah gagal jantung. Tidak hanya itu, miokarditis juga bisa memicu terjadinya kardiomiopati atau perlemahan pada otot jantung dan perikarditis, kondisi inflamasi yang terjadi pada lapisan selaput yang menutupi organ jantung. 

Adakah Upaya Pencegahannya?

Sayangnya, belum ada cara pasti bagaimana mencegah miokarditis. Namun, kamu bisa melakukan tindakan pencegahan terhadap bahaya infeksi, dengan cara rutin melakukan vaksin. Jaga selalu kebersihan lingkungan, baik di dalam rumah maupun lingkungan di luar tempat tinggalmu. 

Baca juga: Benarkah Virus Penyebab Miokarditis Bisa Sebabkan Kematian Mendadak?

Biasanya, orang-orang yang punya riwayat miokarditis berkelanjutan atau ada riwayat penyakit jantung akan disarankan untuk membatasi konsumsi garam. Tidak hanya itu, kamu harus berhenti mengonsumsi alkohol dan merokok serta memastikan bahwa asupan cairan harian kamu terpenuhi. 

Referensi: 
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Myocarditis.
WebMD. Diakses pada 2019. What You Should Know: Myocarditis.
Raredisease. Diakses pada 2019. Myocarditis.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan