Ini Bedanya Rematik dan Asam Urat Penyakit yang Bikin Nyeri Sendi

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   16 Januari 2019
Ini Bedanya Rematik dan Asam Urat Penyakit yang Bikin Nyeri SendiIni Bedanya Rematik dan Asam Urat Penyakit yang Bikin Nyeri Sendi

Halodoc, Jakarta – Akhir-akhir ini sendi kamu terasa nyeri? Ada dua penyakit radang sendi yang bisa menyebabkan kondisi tersebut terjadi, yaitu rematik dan asam urat. Karena gejalanya sama, masih banyak orang yang tidak bisa membedakan rematik dengan asam urat. Padahal, cara penanganan kedua penyakit tersebut berbeda lho. Biar enggak bingung, kenali perbedaan rematik dan asam urat di sini.

Enggak heran bila banyak orang sulit membedakan rematik dengan asam urat, karena keduanya memang menimbulkan gejala yang kurang lebih sama, yaitu rasa nyeri, bengkak, dan kemerahan pada sendi. Kedua penyakit tersebut juga bisa membuat kamu tidak nyaman saat beraktivitas. Namun, ada beberapa perbedaan rematik dan asam urat yang penting untuk kamu ketahui.

Berbagai Perbedaan Rematik dan Asam Urat

Rematik atau yang disebut juga dengan rheumatoid arthritis adalah kondisi peradangan dan pembengkakan pada sendi yang menimbulkan rasa nyeri. Sedangkan asam urat, terjadi karena adanya pengendapan asam urat pada sendi kamu.

  • Perbedaan Lokasi

Lokasi tempat terjadinya kedua penyakit tersebut juga berbeda. Rematik biasanya menyebabkan nyeri pada sendi-sendi di kedua sisi tubuh yang diikuti dengan kekakuan sendi. Selain rasa nyeri, daerah yang mengalami rematik juga bisa memerah, bengkak, dan terasa panas. Namun, gejala tersebut juga bisa dialami oleh pengidap asam urat.

Sedangkan asam urat, terjadi karena ada penumpukan asam urat yang berlebihan di sendi, tulang, dan jaringan tubuh. Nyeri asam urat biasanya muncul secara tiba-tiba dan terasa pada jempol kaki atau persendian kaki. Rasa nyeri bisa muncul hanya di salah satu kaki ataupun keduanya.

  • Perbedaan Penyebab

Rematik merupakan penyakit autoimun yang umumnya diturunkan dari keluarga. Sampai saat ini pemicu munculnya gejala rematik masih belum diketahui secara jelas, tapi diduga akibat infeksi virus dan kebiasaan merokok. Sedangkan gejala asam urat, bisa kambuh bila terlalu banyak mengonsumsi makanan kaya purin, seperti ikan, kerang, daging, jeroan, dan roti gandum.

Baca juga: 17 Makanan yang Menyebabkan Asam Urat

  • Perbedaan Faktor Risiko

Rematik bisa menimpa siapa saja tanpa memandang usia. Namun, penyakit ini paling sering dialami oleh kelompok lanjut usia (lansia) yang berusia di atas 60 tahun. Rematik juga lebih banyak diidap oleh wanita dibanding pria. Sedangkan kebanyakan pengidap asam urat, berjenis kelamin laki-laki dan lebih sering terjadi pada kelompok usia dewasa muda dengan kelebihan berat badan. Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol dan makanan dengan pemanis buatan juga bisa meningkatkan terjadinya asam urat.

Baca juga: Mandi Malam Hari Bisa Sebabkan Rematik?

  • Perbedaan Cara Pengobatan

Sayangnya, sampai saat ini rematik belum bisa disembuhkan. Pengobatan rematik hanya bertujuan untuk meredakan gejalanya saja. Dokter biasanya akan meresepkan obat-obatan, seperti anti-rematik, antinyeri, dan kortikosteroid untuk pengidap rematik. Namun, obat-obatan tersebut perlu dikonsumsi sesuai tingkat keparahan rematik yang dialami.

Sedangkan obat-obatan yang biasanya digunakan untuk mengatasi asam urat, antara lain colchicine, obat antiinflamasi non-steroid, dan kortikosteroid. Untuk mencegah kadar asam urat terlalu tinggi, dokter juga akan memberikan obat penurun asam urat, seperti allopurinol. Pengidap disarankan untuk mengurangi makanan yang mengandung purin tinggi dan alkohol.

Baca juga: Ketahui Terapi dan Obat Rematik Alami

Itulah perbedaan penyakit rematik dan asam urat. Namun, untuk memastikan apakah nyeri sendi yang kamu alami adalah akibat asam urat atau rematik, kamu tetap dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter. Sedangkan cara untuk mencegah kedua penyakit tersebut sama, yaitu dengan melakukan perubahan gaya hidup. Baik pengidap rematik maupun pengidap asam urat perlu rutin berolahraga, berhenti merokok, dan berhenti mengonsumsi minuman beralkohol.

Untuk mendapatkan obat yang kamu butuhkan, beli saja lewat aplikasi Halodoc. Enggak usah repot-repot keluar rumah, tinggal order melalui aplikasi dan obat pesanan kamu akan diantarkan dalam waktu satu jam. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan