Benarkah Minuman Beralkohol Pengaruhi Kualitas Sperma?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   12 September 2018
Benarkah Minuman Beralkohol Pengaruhi Kualitas Sperma?Benarkah Minuman Beralkohol Pengaruhi Kualitas Sperma?

Halodoc, Jakarta - Semua orang tentunya sudah mengetahui dampak buruk mengonsumsi minuman beralkohol. Namun, tahukah kamu bahwa minuman beralkohol juga berdampak pada kesuburan seorang pria?

Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan dapat berdampak buruk pada produksi cairan mani, sperma, dan kualitas sperma. Di bawah ini kamu dapat melihat bagaimana alkohol dapat memengaruhi produksi sperma dan menurunkan kesuburan kamu.

Di lain sisi, Prof Chris Barratt, profesor di bidang reproduksi mengatakan pria yang tidak meminum alkohol juga bisa mengalami penurunan kualitas sperma. “Konsumsi alkohol yang tinggi berhubungan dengan perubahan sperma yang turut memengaruhi kesuburan,” katanya.

Sementara itu, Allan Pacey, dosen senior di bidang andrologi dari University of Sheffield menambahkan, “Para pria dan pasangannya yang hendak mempunyai anak perlu tahu gaya hidup apa yang berpengaruh terhadap kesuburan pria dan reproduksi sperma,” ujarnya.

Para pria jangan sepelekan vitamin dan mineral untuk meningkatkan kesuburan. Mengonsumsi banyak makanan yang mengandung banyak antioksidan dapat meningkatkan jumlah sperma. Berbagai macam buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan susu rendah lemak dapat memberikan nutrisi terbaik untuk meningkatkan kesuburan pria.

Dampak Alkohol pada Kualitas Cairan Sperma

Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi alkohol secara berlebihan dapat menurunkan kuantitas dan kualitas sperma. Hal ini dikarenakan alkohol dapat masuk ke dalam skrotum melalui aliran darah dan merusak bentuk sel-sel sperma. Hal ini akan menyebabkan terbentuknya sperma secara tidak sempurna dan mengganggu pergerakan sperma.

Selain itu, sperma pria juga dapat mengandung alkohol dan sampai pada sel telur. Hal ini dapat merusak embrio yang sudah terbentuk dan dapat menyebabkan terjadinya kelainan bawaan dan keguguran.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus percobaan, mengungkapkan bahwa alkohol dapat menyebabkan penurunan kadar hormon testosteron dan mengganggu fungsi hormon. Selain itu, alkohol juga dapat menurunkan produksi sperma pada tikus percobaan.

Alkohol juga dapat mengubah komposisi sperma, sehingga dapat membahayakannya. Misalnya, membunuh sperma atau mengurangi kemampuan sperma untuk bergerak.

Konsumsi alkohol berlebihan juga dapat mengganggu fungsi normal hati, yang akan meningkatkan kadar hormon estrogen. Tentu saja, kondisi tersbeut juga akan menyebabkan gangguan pada proses produksi sperma.

Konsumsi alkohol yang berlebihan juga dapat menurunkan jumlah sperma untuk sementara waktu. Bila kamu berhenti mengonsumsi alkohol, maka jumlah sperma akan kembali normal. Namun, perlu diketahui bahwa proses pematangan sperma membutuhkan waktu 3 bulan. Jadi, bila kamu ingin melakukan pemeriksaan sperma, tunggulah selama setidaknya 4 bulan.

Jika kamu benar-benar tidak dapat berhenti mengonsumsi alkohol, batasilah konsumsi alkohol menjadi 1-2 gelas  per hari. Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kerusakan permanen pada produksi sperma. Hal ini berarti walaupun kamu sudah berhenti minum alkohol, jumlah sperma kamu tetap tidak akan meningkat lagi.

Kesimpulannya adalah jika kamu benar-benar ingin memiliki anak, batasi konsumsi alkohol. Keduanya tidak hanya dapat memengaruhi jumlah sperma dan menurunkan produksi sperma, tetapi juga dapat berdampak buruk pada kualitas dan kesehatan sperma serta cairan mani. Hal ini akan membuat pembuahan sulit terjadi dan meningkatkan risiko terjadinya kelainan bawaan atau keguguran.

Jika kamu ingin berdiskusi dengan dokter ahli untuk masalah organ reproduksi atau seputar kesehatan organ intim kamu, kamu bisa ngobrol langsung di Halodoc dan mendapatkan solusinya. Kamu juga bisa memperoleh obat yang sedang kamu butuhkan, karena Halodoc menyediakan layanan apotek antar. Yuk, download aplikasinya di smartphone kamu!

Baca juga:

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan