Berapa Kadar Testosteron yang Normal pada Pria?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   03 April 2019
Berapa Kadar Testosteron yang Normal pada Pria?Berapa Kadar Testosteron yang Normal pada Pria?

Halodoc, Jakarta – Perkembangan fisik wanita dan pria tidak sama karena dipengaruhi oleh hormon yang berbeda. Jika perkembangan fisik wanita lebih dipengaruhi oleh hormon progesteron, pada pria, perkembangan fisiknya lebih dipengaruhi oleh hormon testosteron. Namun, bukan berarti kedua hormon tersebut tidak dimiliki oleh pria dan wanita.

Hormon progesteron juga dimiliki pria, hanya jumlahnya tidak sebanyak yang dimiliki wanita. Begitu juga dengan hormon testosteron yang dimiliki wanita, tapi dengan jumlah yang sedikit. Kedua hormon tersebut meningkat selama masa pubertas dan mencapai puncaknya pada usia 20-an tahun.

Baca Juga: Fungsi Hormon Testosteron Bagi Pria dan Wanita

Hormon testosteron pada pria memengaruhi libido, pembentukan massa otot, ketahanan energi, dan perubahan karakteristik seks sekunder pria saat puber. Itu mengapa pria yang telah memasuki masa pubertas mengalami perubahan suara alias menjadi lebih berat. Lantas, berapa kadar hormon testosteron normal pada pria? Adakah pengaruhnya jika jumlah hormon berkurang atau bertambah? Ini faktanya.

Kadar Hormon Testosteron pada Pria

Kadar hormon testosteron pada pria normalnya berkisar antara 250-1100 nanogram per desiliter (ng/dL), dengan rata-rata 680 ng/dL. Kadarnya mencapai puncak saat pria berusia 20-an tahun dan setelah usia 30-an tahun, kadarnya menjadi berkurang sekitar satu persen tiap tahunnya.

Ketika pria memasuki usia 65 tahun lebih, kadar hormon testosteron normal berkisar antara 300-450 ng/dL. Batasan ini berbeda pada wanita yang memiliki kadar hormon testosteron sekitar 8-60 ng/dL.

1. Kekurangan Hormon Testosteron

Menurunnya kadar hormon testosteron seiring pertambahan usia adalah hal normal. Rendahnya hormon testosteron juga dipengaruhi oleh kondisi hipogonadisme, kondisi yang terjadi ketika testis memproduksi terlalu sedikit hormon testosteron. Faktor lainnya adalah infeksi, cedera pada testis, gangguan tiroid, efek samping konsumsi obat, faktor stres, terlalu banyak konsumsi alkohol, kelainan genetik, dan mengidap diabetes tipe 2.

Baca Juga: 6 Cara Mengatasi Kekurangan Hormon Testosteron pada Pria

Ketika kadar hormon testosteron menurun, pria cenderung mengalami masalah fungsi seksual seperti ketidaksuburan, berkurangnya hasrat seksual, dan berkurangnya frekuensi ereksi. Perubahan fisik mungkin muncul seiring berkurangnya jumlah hormon testosteron. Meliputi rambut yang menipis, tulang rapuh, lemak meningkat, massa otot berkurang, mudah lelah, kelenjar payudara membesar, dan muncul sensasi terbakar pada wajah.

Penurunan kadar hormon testosteron juga berdampak pada psikologis. Pasalnya kebanyakan pria dengan kondisi ini mengalami penurunan rasa percaya diri, gangguan memori, sulit tidur, serta merasa sedih dan depresi yang berujung pada menurunnya kualitas hidup.

2. Kelebihan Hormon Testosteron

Dampak positif kelebihan hormon testosteron adalah menormalkan tekanan darah dan menurunkan risiko obesitas atau serangan jantung pada pria. Sedangkan sisi negatifnya, pria dengan jumlah hormon testosteron berlebih cenderung berperilaku menyimpang. Misalnya kecanduan merokok, konsumsi alkohol berlebih, dan meningkatkan risiko cedera karena perilaku impulsif.

Baca Juga: Kelebihan Hormon Testosteron, Apa Tandanya?

Sebaiknya pantau kadar hormon testosteron tiap lima tahun sekali, dimulai sejak pria berusia 35 tahun. Hal ini dilakukan untuk menjaga kadar hormon testosteron tetap normal. Bila diketahui kadarnya berlebih atau berkurang, dokter menyarankan tindakan medis tertentu untuk meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan.

Kalau kamu punya pertanyaan lain seputar hormon testosteron, baik pada pria atau wanita, jangan ragu bertanya pada dokter Halodoc. Kamu bisa menggunakan fitur Talk to A Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan