Berbahayakah Erythema Nodosum?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   17 September 2019
Berbahayakah Erythema Nodosum?Berbahayakah Erythema Nodosum?

Halodoc, Jakarta - Kulit kamu dapat mengalami banyak gangguan ketika terjadi memar. Kamu mengalami memar karena banyak hal, seperti terbentur atau sengatan serangga. Jika kulit kamu terlihat mengalami memar tanpa penyebab, mungkin saja kamu mengalami erythema nodosum.

Penyakit erythema nodosum menimbulkan gejala seperti memar dengan benjolan kemerahan dan nyeri. Hal ini umumnya terjadi pada bagian depan kaki di bawah lutut. Lalu, yang jadi pertanyaan adalah apakah gangguan ini menimbulkan bahaya? Berikut ini pembahasan tentang hal tersebut!

Baca juga: Tergolong Ringan, Begini Beberapa Cara Mengobati Eritema Multiformis

 

Apakah Erythema Nodosum Berbahaya?

 

Erythema nodosum adalah peradangan kulit yang terletak pada lapisan lemak di kulit. Hal ini menyebabkan radang selama beberapa minggu dan benjolan yang terjadi menyusut serta menjadi rata kembali. Walau begitu, area kulit yang terserang terlihat memar.

Jika gangguan yang terjadi terbilang kronis, maka gangguan ini terjadi dalam waktu dengan kisaran minggu hingga bulan. Selain itu, erythema nodosum kronis yang terjadi selama bertahun-tahun termasuk dalam pola yang lain. Gangguan yang kronis ini dapat kambuh sesekali dengan atau tanpa adanya penyakit yang mendasarinya.

Walau tidak terbilang berbahaya, beberapa orang yang mengidap penyakit ini akan mengalami pembengkakan yang signifikan. Hal ini menyebabkan orang tersebut akan menjadi sulit untuk bergerak dan beraktivitas sehari-hari. Hal ini bisa diobati dengan konsumsi obat anti-radang agar radang menurun dan mencegah bengkak kembali.

Baca juga: 4 Penyakit Kulit Ini Dipicu oleh Virus

 

Penyebab dari Penyakit Erythema Nodosum

 

Lebih dari setengah kasus gangguan ini terjadi tanpa diketahui penyebabnya. Penyakit ini lebih sering mulai terjadi setelah kamu mengalami serangan infeksi atau mengonsumsi beberapa obat. Selain itu, disebutkan juga apabila hal tersebut disebabkan oleh reaksi berlebih sistem imun terhadap bakteri dan zat lainnya.

Penyebab lainnya yang bisa terjadi, yaitu:

  • Infeksi yang terjadi, seperti radang tenggorokan streptokokus;

  • Infeksi disebabkan oleh bakteri atau virus;

  • Reaksi dari obat-obatan, seperti antibiotik, salisilat, iodida, bromida, dan pil KB;

  • Sarkoidosis, yaitu kondisi yang menyebabkan peradangan pada tubuh;

  • Coccidioidomy, yaitu infeksi paru-paru dan saluran pernapasan bagian atas;

  • Penyakit radang usus, radang borok usus, atau penyakit Crohn.

Erythema nodosum umum menyerang seseorang dengan usia 20 hingga 40 tahun. Namun, wanita memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan dengan para pria. Walau begitu, gangguan ini dapat menyerang semua orang dalam segala rentang usia dan jenis kelamin. Selain itu, jika kamu mempunyai pertanyaan terkait gangguan ini, dokter dari Halodoc siap membantu.

 

Diagnosis dan Pengobatan Erythema Nodosum

 

Untuk mendiagnosis gangguan yang menyebabkan peradangan pada kulit ini, awalnya dokter akan memeriksa bagian yang terkena ruam. Setelah itu, mungkin dokter melakukan biopsi, yaitu mengambil sebagian kecil kulit untuk diperiksa. Biopsi umumnya dilakukan untuk langkah terakhir pada diagnosis yang dilakukan.

Erythema nodosum yang masih tahap awal dikelola dengan mengidentifikasi penyebabnya dan mengobatinya bersamaan dengan lesi kulit yang terbentuk. Setelah itu, dokter memberikan obat anti-inflamasi dan kortison melalui oral atau injeksi. Terkadang, colchicine juga diberikan untuk mengurangi peradangan.

Baca juga: Kenali Fakta-Fakta Penting tentang Crohn's Disease

Perawatan yang dilakukan harus disesuaikan dengan latar belakang dari orang yang terserang dan gejala yang ditimbulkan. Kamu harus tahu apabila gangguan ini menyerang, perasaan mengganggu dan menyakitkan akan timbul. Walau begitu, hal ini tidak mengancam organ dalam pengidapnya.

 

Referensi:
WebMD.Diakses pada 2019.Erythema Nodosum
Healthline.Diakses pada 2019.Erythema Nodosum

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan