Berbahayakah Polip Hidung yang Tidak Diobati?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   03 Agustus 2021
Berbahayakah Polip Hidung yang Tidak Diobati?Berbahayakah Polip Hidung yang Tidak Diobati?

Halodoc, Jakarta - Polip hidung terjadi karena pertumbuhan daging lunak, tidak menyakitkan, dan tidak bersifat kanker pada lapisan saluran hidung atau sinus. Polip ini menggantung seperti tetesan air atau anggur. Kondisi ini adalah hasil dari peradangan kronis dan berkaitan dengan asma, infeksi berulang, alergi, sensitivitas obat atau gangguan kekebalan tertentu. 

Polip hidung kecil tidak menunjukkan gejala apapun. Namun, polip hidung yang lebih besar atau sekelompok polip hidung dapat memblokir saluran hidung atau menyebabkan masalah pernapasan, indra penciuman yang hilang, dan infeksi yang berkelanjutan.

Baca juga: Bahayakah Polip Hidung Bagi Pernapasan?

Siapa pun dapat mengalami polip hidung, tetapi lebih sering terjadi pada orang dewasa. Jika mengalaminya, sebaiknya segera diobati. Kamu bisa bertanya pada dokter melalui aplikasi Halodoc mengenai pengobatan polip hidung yang tepat. Jika tidak diobati, polip hidung justru menjadi bahaya dan menimbulkan komplikasi, meliputi:

  • Apnea tidur obstruktif. Ini merupakan kondisi yang berpotensi serius yang membuatmu berhenti dan mulai sering bernapas selama tidur.
  • Asma kambuh. Sinusitis kronis dapat memperburuk asma.
  • Infeksi sinus. Polip hidung dapat membuat kamu lebih rentan terhadap infeksi sinus yang sering kambuh. 

Baca juga: Inilah 3 Obat untuk Tangani Polip Hidung Tanpa Operasi

Segera Lakukan Perawatan

Jika kamu menjalani perawatan atau pengobatan, mungkin akan dimulai dengan menyemprotkan kortikosteroid hidung. Pada banyak kasus, tindakan tersebut dapat menyusut atau bahkan menghilangkan polip hidung. Walau begitu, beberapa orang perlu mengambil kortikosteroid seperti prednison melalui mulut selama seminggu. 

Sayangnya, polip hidung dapat kambuh kembali jika terjadi iritasi, alergi, atau infeksi berlanjut. Oleh karena itu, kamu mungkin harus tetap menggunakan kortikosteroid dan memeriksakan diri dengan endoskopi hidung sesekali. Umumnya obat-obatan seperti antihistamin dan dekongestan tidak baik untuk merawat polip. Namun, kamu mungkin memerlukan antihistamin untuk mengendalikan alergi atau antibiotik jika kamu memiliki infeksi sebelum menggunakan steroid. 

Baca juga: Perlukah Operasi untuk Menangani Polip Hidung?

Inilah Cara Mencegah Polip Hidung

Kamu dapat mengurangi kemungkinan munculnya polip hidung kembali setelah perawatan dengan beberapa strategi berikut:

  • Kelola alergi dan asma. Ikuti rekomendasi perawatan dokter. Apabila gejala kamu tidak terkontrol dengan baik, bicarakan dengan dokter mengenai perubahan perawatan. 
  • Hindari iritasi hidung. Sebisa mungkin, hindari menghirup zat-zat udara yang mungkin berkontribusi terhadap pembengkakan atau iritasi pada hidung dan sinus, seperti alergen, asap tembakau, asap kimia, debu, dan puing-puing halus. 
  • Jaga kebersihan dengan baik. Cuci tangan kamu secara teratur dan menyeluruh. Ini merupakan cara terbaik untuk melindungi dari infeksi bakteri dan virus yang dapat menyebabkan peradangan pada saluran hidung dan sinus. 
  • Sediakan humidifier di rumah. Alat ini dapat membantu melembapkan saluran pernapasan kamu, meningkatkan aliran lendir dari sinus dan membantu mencegah penyumbatan dan peradangan. Bersihkan humidifier setiap hari untuk mencegah bakteri kambuh. 
  • Gunakan semprotan air asin (saline) atau pencuci hidung untuk membilas saluran hidung kamu. Ini dapat meningkatkan aliran lendir dan menghilangkan alergen dan iritan lainnya. 
  • Gunakan air yang disuling steril, yang sebelumnya direbus selama satu menit dan didinginkan atau disaring menggunakan filter dengan ukuran pori absolut 1 mikron atau lebih kecil untuk membuat solusi irigasi. Bilas perangkat irigasi setelah setiap kali digunakan dengan air suling, steril, yang sebelumnya direbus, atau disaring dan dibiarkan terbuka untuk udara kering. 

Referensi:

Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Nasal Polyps Symptoms Causes



Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan