Bisakah Menopause Diatasi dengan Terapi Hormon?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   19 Oktober 2020
Bisakah Menopause Diatasi dengan Terapi Hormon?Bisakah Menopause Diatasi dengan Terapi Hormon?

Halodoc, Jakarta - Hingga kini tak ada rumus pasti yang bisa memprediksi kapan tepatnya masa menopause terjadi. Meski begitu, cepat atau lambat semua wanita akan mengalami proses fisiologi tersebut. Masa-masa ini yang terkadang membuat para wanita merasa cemas, sebab mereka akan mengalami sejumlah perubahan biologis dan psikis pada tubuhnya.

Banyak hal yang bisa terjadi saat menjelang dan tibanya masa menopause. Mulai dari masalah hormonal, hasrat seksual, hingga stres yang membuat banyak wanita kewalahan untuk menghadapinya. 

Lalu, bagaimana cara mengatasi keluhan menopause? Benarkah terapi hormon bisa membantu wanita melalui masa ‘sulit’ ini? 

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diperhatikan Wanita tentang Menopause

Membantu Meredakan Keluhan

Ada beragam cara mengatasi keluhan menopause yang bisa dilakukan wanita. Mulai dari menerapkan gaya hidup sehat, mempelajari teknik relaksasi, hingga menggunakan pelumas vagina untuk mengurangi rasa tidak nyaman akibat vagina yang kering. Di samping itu, ada pula terapi pengganti hormon yang terbilang efektif. 

Terapi pengganti hormon atau hormone replacement therapy (HRT) dinilai membantu menyeimbangkan kadar estrogen dan progesteron selama atau mendekati menopause. Nah, ‘kekacauan’ kadar estrogen dan progesteron dalam tubuh yang menjadi biang keladi munculnya beragam keluhan. Terapi ini dapat diberikan selama atau mendekati masa menopause. 

Terapi hormon menopause ini membantu meredakan beragam gejala seperti hot flashes hingga mengurangi risiko osteoporosis. Terapi ini terdiri dari beberapa jenis. Ada yang mengandung progesteron dan estrogen, ada pula yang hanya mengandung hormon estrogen, serta ada juga yang mengandung testosteron. 

Baca juga: Ternyata Hubungan Intim saat Menopause Tetap Menyenangkan

Beragam Manfaat dan Efek Sampingnya

Ketika berhadapan dengan masa menopause, ada sebagian wanita yang dapat melaluinya dengan lancar. Namun, ada pula sebagian lainnya yang perlu mendapatkan perawatan atau bantuan dokter.

Biasanya, hal ini disebabkan oleh gangguan kesehatan atau keluhan yang sulit untuk dihadapi. Nah, terdapat beragam keluhan menopause yang bisa diatasi dengan terapi pengganti hormon, contohnya: 

  • Hot flashes dan keringat di malam hari;
  • Kekeringan pada vagina;
  • Penipisan tulang atau osteoporosis;
  • Masalah berkemih;
  • Penipisan rambut;
  • Masalah tidur;
  • Perubahan suasana hati; 
  • Sulit berkonsentrasi. 

Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa terapi hormon menopause dapat membantu: 

  • Meningkatkan fungsi otot.
  • Mengurangi risiko gagal jantung dan serangan jantung.
  • Mencegah penuaan kulit.

Namun, masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan manfaat terapi hormon di atas. Di samping itu, ada pula hal lainnya yang mesti diketahui mengenai terapi hormon, yaitu efek samping yang bisa ditimbulkannya. 

Meski memiliki beragam manfaat, terapi pengganti hormon dalam beberapa kasus bisa menimbulkan efek samping pada wanita, seperti:

  • Munculnya jerawat;
  • Perut kembung;
  • Gangguan pencernaan;
  • Nyeri payudara;
  • Sakit perut atau punggung;
  • Kram kaki;
  • Sakit kepala;
  • Migrain.

Baca juga: Cara Melewati Masa Menopause Tanpa Rasa Cemas

Oleh sebab itu, bagi kamu yang ingin melakukan terapi pengganti hormon, coba diskusikan terlebih dahulu dengan dokter ahli. Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan? 



Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2020. What you need to know about HRT
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Hormone therapy: Is it right for you?

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan