Bukan Kelainan, Neuropati Perifer Bisa Muncul Akibat Penyakit Ini

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   31 Januari 2019
Bukan Kelainan, Neuropati Perifer Bisa Muncul Akibat Penyakit IniBukan Kelainan, Neuropati Perifer Bisa Muncul Akibat Penyakit Ini

Halodoc, Jakarta - Ada satu gangguan yang menyebabkan kerusakan pada sistem saraf perifer atau sistem saraf tepi, disebut penyakit neuropati perifer. Akibat penyakit ini, proses pengiriman sinyal antara sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi jadi terganggu. Kondisi ini memengaruhi saraf di luar otak dan saraf tulang belakang.

Hasilnya, gangguan yang terjadi ini memengaruhi saraf-saraf pada anggota gerak, seperti lengan, tungkai, tangan, kaki, dan jari. Saraf-saraf ini adalah bagian dari sistem saraf perifer yang berfungsi menghantarkan sinyal dari dan ke otak. Sementara saraf di bagian bahu, pinggul, paha, atau bokong yang mengalami gangguan, kondisi ini dikenal dengan neuropati proksimal.

Beberapa gejala umum yang terjadi pada pengidap neuropati perifer antara lain:

  • Kerap mengalami kram otot dan kedutan.

  • Lemah atau kelumpuhan pada salah satu atau beberapa otot.

  • Sulit mengangkat kaki, sehingga mengalami kesukaran dalam berjalan.

  • Otot mengecil.

Sementara itu, gejala neuropati perifer yang berdampak pada fungsi sensorik antara lain:

  • Parestesia, yaitu sensasi kesemutan atau rasa seperti tertusuk-tusuk pada bagian yang mengalami gangguan.

  • Rasa perih dan menyengat, biasanya pada bagian kaki dan tungkai.

  • Baal dan menurunnya kemampuan untuk merasakan rasa sakit.

  • Kaki membengkak dan namun tidak terasa apa apa.

  • Perubahan suhu tubuh, terutama di bagian kaki.

  • Kehilangan keseimbangan tubuh.

  • Merasakan sakit dari stimulasi yang seharusnya tidak menimbulkan rasa sakit sama sekali.

Baca Juga: Sering Kesemutan, Tanda Masalah Kesehatan

Penyebab Neuropati Perifer

Banyak hal yang menyebabkan seseorang mengidap gangguan syaraf ini. Nah, berikut ini beberapa penyakit yang memicu munculnya neuropati:

  • Trauma atau cedera. Hal ini menjadi penyebab kerusakan saraf. Akibat kecelakaan, cedera dan trauma dapat terjadi dan berujung pada penyakit Neuropati Perifer.

  • Diabetes. Faktanya diabetes dapat menyebabkan sistem saraf juga terganggu. Namun, jika gejala neuropati perifer muncul pada orang yang menderita diabetes, maka kondisi tersebut dikenal dengan istilah neuropati diabetes. Gejala biasanya menjadi lebih parah jika gula darah tidak terkontrol, atau pengidapnya mengalami obesitas dan tekanan darah tinggi.

  • Penyakit autoimun. Beberapa kondisi autoimun bisa menjadi penyebab munculnya neuropati, misalnya rheumatoid arthritis, lupus eritematosus sistemik, dan sindrom Sjogren.

Baca Juga: Penyebab Gangguan Autoimun dan Cara Mencegahnya

  • Infeksi. Virus dan bakteri penyebab infeksi bisa menyebabkan munculnya neuropati, misalnya pada penyakit HIV, penyakit Lyme, dan sifilis.

  • Tumor. Karena kemunculan tumor, maka saraf-saraf yang ada di sekitarnya menjadi tertekan. Neuropati bisa terjadi jika tumor baik itu jinak atau ganas muncul di jaringan sekitar saraf.

  • Penyakit Keturunan. Neuropati bisa terjadi sebagai akibat dari penyakit keturunan, misalnya ataksia Friedreich, porfiria, dan penyakit Charcot-Marie-Tooth.

  • Uremia. Kondisi ini terjadi saat adanya penumpukan sisa metabolisme tubuh di dalam darah akibat kondisi gagal ginjal.

  • Iskemia. Suatu kondisi ketika jaringan kekurangan suplai darah yang menghambatan aliran darah ke saraf dapat menyebabkan kerusakan saraf jangka panjang.

Baca Juga: Lakukan 5 Terapi Ini untuk Sembuhkan Stroke Ringan

Pencegahan Neuropati Perifer

Cara mencegah penyakit ini muncul, maka langkah yang dilakukan adalah menghindari neuropati tergantung pada kondisi yang mendasarinya. Jika neuropati perifer muncul karena diabetes, maka jaga gula darah tetap stabil. Sedangkan neuropati akibat kekurangan nutrisi, defisiensi vitamin, atau kecanduan minuman keras, kamu bisa mencegahnya dengan menerapkan pola makan seimbang dan membatasi konsumsi alkohol.

Jika kamu punya pertanyaan mengenai Neuropati Perifer, kamu bisa mengetahui lebih lanjut dengan langsung menghubungi Halodoc. Kamu bisa membicarakan masalah kesehatan lainnya pada dokter Halodoc melalui Video/Voice Call dan Chat. Ayo, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.