Cegah Chikungunya, Lakukan 2 Hal Ini
Halodoc, Jakarta - Selain demam berdarah, chikungunya merupakan penyakit yang dibawa nyamuk yang mesti diwaspadai. Penyakit ini disebarkan oleh virus yang pertama kali teridentifikasi selama wabah pada tahun 1952 di Tanzania. Virusnya adalah virus Ribonucleic Acid (RNA), masih satu kerabat dengan genus alphavirus keluarga Togaviridae.
Saking miripnya dengan demam berdarah, kerap terjadi salah diagnosis terhadap penyakit ini. Berdasarkan data, pada tahun 2014 ada Kejadian Luar Biasa (KLB) chikungunya di Indonesia yang menjangkiti sekitar 7300 orang tanpa disertai kasus kematian.
Menurut ahli, penyakit ini sering menjadi masalah epidemi di daerah tropis dan subtropis seperti Indonesia. Tingginya jumlah nyamuk dan rendahnya sistem imun seseorang, kerap menjadi faktor utama timbulnya epidemi penyakit ini. Tak hanya itu, musim hujan dan meningkatnya genangan air juga turut serta menjadi faktor pemicunya.
Untungnya, virus ini tak bisa menyebar secara langsung dari satu orang ke orang lain. Pasalnya, penyakit ini disebarkan oleh virus melalui gigitan nyamuk Aedes albopictus dan Aedes aegypti. Virusnya adalah virus Ribonucleic Acid (RNA), masih satu kerabat dengan genus alphavirus keluarga Togaviridae yang banyak ditemukan di negara-negara tropis.
Lalu, bagaimana sih cara mencegah penyakit yang bikin resah ini? Inilah cara mencegahnya.
Fokus Hindari Gigitan Nyamuk
Sayangnya, hingga saat ini belum ada vaksin yang bisa mencegah seseorang terinfeksi virus dari penyakit chikungunya. Makanya, metode pencegahannya hanya berfokus pada menghindari gigitan nyamuk yang jadi biang keladinya. Di samping itu, memberantas tempat nyamuk berkembang biak juga menjadi cara yang cukup ampuh. Untungnya, pemerintah Indonesia sudah menggalakkan program “3M-Plus” untuk mengatasi penyakit yang dibawa oleh nyamuk. Berikut penjelasannya:
-
Menguras dan menyikat penampungan air (bak mandi, WC, dll).
-
Menutup rapat tempat penampungan air.
-
Memanfaatkan, mendaur ulang atau mengubur barang bekas yang dapat menampung air hujan (tempurung kelapa, ban bekas, dll).
Selain 3 M, ada pula tindakan “plus” yang bisa membantu kita terhindar dari gigitan nyamuk.
-
Memasang kasa anti-nyamuk di jendela.
-
Membersihkan akuarium, vas bunga, atau tempat minum hewan peliharaan secara teratur.
-
Hindari menggantung baju di tempat terbuka.
-
Letakkan wadah yang tak terpakai dalam posisi tertelungkup.
-
Pastikan talang atap rumah tak menampung genangan air.
-
Pastikan septic tank tertutup dan tidak bocor.
-
Taburkan bubuk larvasida (bubuk pembunuh larva atau jentik nyamuk) pada penampungan air yang susah di kuras.
Metode Pendukung Lainnya
Selain metode “3M-Plus”, ada pula cara lainnya yang bisa kamu coba untuk terhindar dari gigitan nyamuk. Berikut tipsnya:
-
Hindari penggunaan parfum atau hairspray yang terlalu menyengat, bau ini bisa menarik nyamuk untuk hinggap.
-
Kenakan pakaian berwarna cerah, sebab nyamuk lebih enggan menempel di warna tersebut.
-
Lakukan fogging untuk membunuh nyamuk, terutama ketika demam berdarah atau chikungunya sudah mewabah di suatu daerah. Pastikan fogging ini berjalan dengan prosedur yang tepat.
-
Gunakan losion nyamuk atau kenakan pakaian tertutup bila berada di daerah yang memiliki potensi banyak nyamuk.
-
Gunakan obat anti-nyamuk elektrik atau penyemprot nyamuk di sore hari. Akan lebih baik lagi, bila ditambah menggunakan kelambu. Namun yang mesti diingat, hindari penggunaan semprot nyamuk bila ada bayi, manula, ataupun orang sakit.
Ingin tahu lebih jauh mengenai cara agar terhindar dari penyakit chikungunya? Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Baca juga:
- 3 Fase Demam Berdarah yang Wajib Kamu Ketahui
- 4 Cara Agar Si Kecil Terlindung dari Nyamuk
- Ini Perbedaan Demam Chikungunya dan Demam Berdarah Dengue yang Perlu Diwaspadai