Harus Tahu, Ini Fakta Penting Mengenai Fibrosis Kistik Pada Anak

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   26 Februari 2019
Harus Tahu, Ini Fakta Penting Mengenai Fibrosis Kistik Pada AnakHarus Tahu, Ini Fakta Penting Mengenai Fibrosis Kistik Pada Anak

Halodoc, Jakarta – Fibrosis kistik adalah kelainan genetik yang menyebabkan lendir dalam tubuh mengental dan lengket. Kondisi lendir yang normal adalah cair dan licin karena berperan sebagai pelumas. Akibatnya, terjadi penyumbatan saluran pernapasan, pencernaan, dan saluran tubuh lain. Kondisi ini mengganggu saluran napas dan cerna pengidapnya sejak usia dini.

Baca Juga: Benarkah Cystic Fibrosis Tak Dapat Menular?

Fibrosis kistik didiagnosis lewat pemeriksaan darah sejak bayi dilahirkan. Bila diagnosis ditetapkan, dokter merekomendasikan pemberian obat dan terapi. Pada kasus yang parah, fibrosis kistik memerlukan operasi. Agar kamu lebih waspada, ketahui fakta fibrosis kistik pada anak berikut.

Apa Saja Tanda dan Gejala Fibrosis Kistik?

Gejala fibrosis kistik yang muncul tergantung pada tingkat keparahan penyakit dan bisa muncul setelah kelahiran atau saat beranjak dewasa. Biasanya pengidap fibrosis kistik mengalami gejala berupa batuk berkepanjangan, napas pendek, diare, muntah, sesak napas, mengi, hingga bronkiektasis.

Lendir yang mengental dan lengket pada pengidap fibrosis kistik menyumbat berbagai organ dalam tubuh, termasuk saluran pankreas. Kondisi ini membuat enzim pencernaan yang dihasilkan pankreas tidak mencapai usus halus sehingga proses pencernaan makanan terganggu.

Dampaknya berupa penurunan berat badan, sembelit, gangguan proses pembuangan kotoran awal (ileus mekonium), warna kulit bayi menguning (jaundice), serta tinja menggumpal, berminyak, dan berbau tajam.

Selain gejala pada sistem pernapasan dan pencernaan, pengidap fibrosis kistik juga rentan mengalami infeksi hidung (seperti polip dan sinusitis), diabetes, kemandulan, osteoporosis, inkontinensia urine, hingga gangguan hati.

Bagaimana Fibrosis Kistik Diobati?

Fibrosis kistik tidak bisa disembuhkan. Penanganan dilakukan hanya untuk meredakan gejala, mencegah komplikasi, dan membantu pengidap menjalani aktivitas. Penanganan fibrosis kistik umumnya berupa:

1. Konsumsi Obat-Obatan

Pengidap fibrosis kistik diobati menggunakan antibiotik, baik dalam bentuk kapsul, pil, sirup, atau suntikan. Contoh antibiotik yang banyak dikonsumsi adalah tobramycin dan ciprofloxacin. Obat golongan kortikosteroid, obat pengendali volume lendir, dan obat golongan bronkodilator.

2. Terapi Lainnya

  • Terapi pengeluaran lendir kental dari dalam tubuh dengan menepuk dada atau punggung, teknik pernapasan, atau alat khusus.
  • Terapi oksigen murni untuk mengatasi penurunan kadar oksigen dalam darah dan mencegah hipertensi paru.
  • Latihan fisik dan rutin berolahraga untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh.
  • Modified postural drainage untuk membantu mengeluarkan lendir di dalam paru-paru.

3. Prosedur Operasi

Dilakukan jika fibrosis kistik makin parah dan tidak bisa ditangani dengan konsumsi obat atau terapi. Operasi transplantasi paru mungkin dilakukan jika fibrosis kostik membuat paru tidak berfungsi. Selain itu, operasi bisa dilakukan untuk menghilangkan sumbatan pada usus besar. Perlu diketahui bahwa operasi tergolong berisiko sehingga pelaksanaannya perlu mendapatkan persetujuan dokter dan sudah dipertimbangkan secara matang.

Baca Juga: Batuk Lama Sembuh, Jangan-Jangan Cystic Fibrosis

Itulah fakta cystic fibrosis pada anak yang perlu diketahui. Jika Si Kecil memiliki gejala cystic fibrosis di atas, jangan ragu berbicara pada dokter Halodoc. Kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk bicara pada dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan