Gaya Hidup Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Pankreas

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   31 Agustus 2018
Gaya Hidup Bisa Tingkatkan Risiko Kanker PankreasGaya Hidup Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Pankreas

Halodoc, Jakarta - Keganasan kanker sebagai salah satu penyakit mematikan bisa menyerang siapa saja. Penyakit ini tak lagi disebut sebagai penyakit orang tua, karena faktanya, tak sedikit pula remaja dan generasi muda, bahkan anak-anak. Penyebab terjadinya pun beragam, mulai dari riwayat kesehatan, keturunan, hingga pola hidup dan pola makan yang tidak sehat.

Sebut saja kanker pankreas, munculnya tumor ganas pada organ pankreas, salah satu organ yang terbilang penting untuk menunjang proses metabolisme tubuh. Pasalnya, pankreas sendiri berfungsi untuk mensekresikan insulin yang berfungsi untuk mengatur kadar gula darah seseorang, juga berperan dalam memecah makanan yang masuk ke tubuh sehingga penyerapannya menjadi lebih mudah.

Gaya Hidup Tingkatkan Risiko Kanker Pankreas

Ya, gaya hidup memang menjadi salah satu pemicu utama seseorang mengidap kanker pankreas. Terutama bagi mereka yang makan berlebihan hingga mengalami kenaikan berat badan dan obesitas, yang berujung pada penyakit diabetes. Apalagi jika kamu jarang atau bahkan tidak pernah melakukan aktivitas fisik untuk mengimbangi asupan kalori yang masuk ke tubuh.

Konsumsi alkohol dan merokok juga menunjukkan pola hidup yang keliru yang bisa berujung pada meningkatnya risiko kanker pankreas. Tidak hanya pankreas, nikotin merupakan senyawa kimia yang sifatnya merusak hampir setiap organ tubuh, terutama paru-paru dan mulut. Sementara kandungan alkohol dapat merusak organ-organ pencernaan di dalam tubuh jika dikonsumsi secara berlebihan.

Studi pun menunjukkan bahwa gaya hidup dan lingkungan menjadi faktor yang paling berperan terhadap tingginya risiko kanker pada seseorang. Hanya kanker tertentu yang pemicu utamanya adalah faktor internal, misalnya karena mutasi DNA. Risiko ini sama tingginya dengan orang yang bermigrasi ke daerah yang tinggi akan kasus kanker. Intinya, faktor eksternal atau gaya hidup dan lingkungan berperan hingga 90 persen terhadap risiko terjadinya kanker.

Gaya Hidup untuk Pencegahan Kanker Pankreas

Jika gaya hidup menjadi penyebab utama tingginya risiko seseorang terkena kanker pankreas, maka munculnya penyakit ini juga bisa dicegah dengan pola hidup yang baik, seperti:

1. Berhenti Merokok dan Kurangi Konsumsi Alkohol

Pertama, tentu saja kamu harus berhenti merokok. Merokok tidak pernah mendatangkan manfaat baik untuk tubuh. Lalu, kurangi konsumsi alkohol. Kedua kebiasaan ini tidak baik untuk kesehatan tubuh.

2. Penuhi Asupan Nutrisi

Selanjutnya, pastikan kamu mengonsumsi makanan bergizi. Kurangi asupan makanan berlemak, tinggi kalori dan kolesterol, seperti gorengan atau aneka menu makanan siap saji, karena hanya akan menimbulkan penumpukan lemak jahat yang membuat kenaikan berat badan menjadi lebih cepat.

3. Imbangi dengan Olahraga

Jangan lupa, sempatkan untuk berolahraga minimal selama 30 menit setiap hari. Lakukan aktivitas ringan, seperti berlari, bersepeda, atau berjalan kaki sebelum kamu memulai aktivitas dan rutinitas. Tak hanya menyehatkan, olahraga pagi akan membuat tubuh kamu jadi lebih bugar dan energik.

4. Lakukan Diet Jika Diperlukan

Tubuh kegemukan atau obesitas juga bisa menjadi penyebab kanker mudah menyerang tubuh. Maka, batasi asupan kalori dalam tubuh supaya berat badan kamu tetap stabil. Kurangi asupan gula karena akan membuat kamu mudah terkena diabetes.

5. Rutin Lakukan Pemeriksaan Kesehatan

Terakhir, kamu jangan pernah lupa untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, minimal setiap dua atau tiga bulan sekali. Pengecekan ini penting supaya kamu mengetahui bagaimana kesehatan tubuh kamu.

Kalau kamu tidak sempat untuk mengunjungi laboratorium karena aktivitas yang begitu padat atau lokasi lab yang terbilang jauh, kamu bisa memanfaatkan layanan Cek Lab dari Halodoc. Melalui aplikasi ini, kamu tetap bisa melakukan cek kesehatan rutin di mana saja dan kapan saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Baca juga:

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan