Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Penyebaran Chikungunya

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   01 April 2019
Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Penyebaran ChikungunyaGaya Hidup Sehat untuk Mencegah Penyebaran Chikungunya

Halodoc, Jakarta - Ada berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk, salah satunya chikungunya. Tidak hanya demam berdarah, chikungunya juga disebabkan oleh gigitan nyamuk A. aegypti. Gigitan nyamuk ini menyebabkan demam dan nyeri di area sendi.

Chikungunya dianggap sebagai penyakit tropis. Virus ini tidak secara langsung menyebar dari orang ke orang. Pasalnya penularan virus terjadi saat nyamuk menggigit pengidap chikungunya, lalu menggigit orang lain.

Baca Juga: Gejalanya Mirip Demam Berdarah, Begini Cara Memastikan Chikungunya

Gejala Chikungunya

Gejala virus chikungunya mirip dengan penyakit demam berdarah, biasanya muncul hanya beberapa hari setelah gigitan nyamuk. Virus chikungunya menyebabkan demam dan nyeri sendi. Gejala umum lainnya adalah demam, nyeri sendi, sakit kepala, nyeri otot, ruam, pembengkakan sendi, mual, dan muntah.

Diagnosis Chikungunya

Pemeriksaan darah seperti Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA) bisa dilakukan untuk diagnosis chikungunya. Oleh karena gejalanya mirip dengan demam berdarah dengue, pemeriksaan laboratorium perlu dilakukan untuk mendapat diagnosis yang tepat.

Pengobatan Chikungunya

Chikungunya tidak dapat disembuhkan dengan pengobatan khusus. Dokter biasanya menyarankan pengidap untuk istirahat total. Penggunaan obat pereda rasa sakit dan antiradang mungkin berguna untuk meredakan gejala. Konsumsi penurun demam dan analgesik juga berguna untuk meredakan nyeri otot dan rasa sakit yang lain. Jangan lupa untuk memenuhi cairan agar tidak mengalami dehidrasi.

Baca Juga: Karena Gigitan Nyamuk, Chikungunya Vs Malaria Lebih Bahaya Mana?

Komplikasi Chikungunya

Adapun komplikasi akibat chikungunya, antara lain:

  • Uveitis, yaitu radang lapisan di mata antara retina bagian dalam dan lapisan fibrosa luar yang terdiri dari sklera dan kornea.

  • Radang retina (Retinitis).

  • Myocarditis  atau radang otot jantung.

  • Hepatitis.

  • Nefritis.

  • Radang selaput otak.

  • Radang sumsum tulang belakang (myelitis).

  • Sindrom Guillain-Barré, yaitu penyakit sistem saraf tepi yang ditandai dengan kelemahan otot.

  • Palsi saraf kranial, di mana fungsi saraf krania hilang.

Pencegahan Chikungunya

Meminimalkan kontak dengan nyamuk adalah cara terbaik untuk mencegah chikungunya. Langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegahnya adalah:

  • Gunakan obat nyamuk atau picaridin pada kulit dan pakaian.

  • Kenakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh.

  • Tinggal di dalam rumah saat pagi dan sore hari.

  • Menghindari bepergian ke daerah yang mengalami wabah.

  • Menggunakan produk yang mengandung minyak lemon eucalyptus.

  • Menggunakan AC untuk menghalangi nyamuk masuk kamar.

Vaksin Chikungunya

Hingga kini belum ada vaksin atau pengobatan antivirus untuk mencegah chikungunya. Namun, ada beberapa obat yang bisa dikonsumsi untuk mengurangi gejala yang muncul. Kabar baiknya adalah, saat ini telah ada uji klinis untuk vaksin chikungunya yang terdiri dari partikel seperti virus (VLP), berbeda dengan vaksin lain yang menggunakan virus dilemahkan. Vaksin berbasis VLP dapat menstimulasi respons imun yang dihasilkan oleh kekebalan alami tubuh setelah infeksi virus.

Baca Juga: Bikin Ganggu, Ini Daftar Penyakit Akibat Nyamuk

Itulah fakta tentang penyakit chikungunya. Jika kamu mengalami gejala mirip chikungunya, jangan ragu berbicara dengan dokter Halodoc. Kamu bisa menggunakan fitur Talk to A Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan