George Bush, Mantan Presiden Ke-41 AS Meninggal karena Parkinson

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   03 Desember 2018
George Bush, Mantan Presiden Ke-41 AS Meninggal karena ParkinsonGeorge Bush, Mantan Presiden Ke-41 AS Meninggal karena Parkinson

Halodoc, Jakarta - Mantan presiden ke-41 AS, yang menjabat pada tahun 1989—1993, George Bush tutup usia di umur 94 tahun. Ayah dari George Walker Bush ini meninggal pada pukul 22.10 waktu setempat pada hari Jumat (11.10 WIB, Sabtu). Masa-masa tugasnya ditandai dengan berakhirnya Perang Dingin dan Perang Irak Pertama melawan Saddam Hussein.

Dalam beberapa tahun terakhir, kesehatan Bush memang telah memburuk. Pria ini meninggal tujuh bulan setelah istrinya wafat, Barbara Pierce Bush.

Berupa Sindrom Langka

Ketika usianya 92 tahun, Bush mengalami patah tulang belakang sehingga memaksanya untuk menggunakan kursi roda dalam beberapa tahun terakhir. Mengutip dari CBS News, pria yang mengidap pneumonia ini ternyata juga mengidap sebuah sindrom langka. Para ahli menyebutnya dengan vascular parkinsonism (parkinson vaskular).

Parkinson vaskular sendiri merupakan suatu kondisi yang disebabkan oleh satu atau lebih mini stroke. Dalam kebanyakan kasus, vascular parkinsonism sering menyerang orang di atas usia 60 tahun. Mengutip Web MD, meski para ahli belum yakin apa penyebab dari parkinson vaskular, tapi penyakit ini diduga berkaitan dengan stroke kecil yang memengaruhi bagian otak, tepatnya ganglia basal. Kata ahli, hilangnya sel saraf secara bertahap juga bisa menjadi penyebab klasik dari penyakit parkinson.

Menurut ahli dari Parkinson’s Disease Center and Movement Disorders Clinic at Baylor College of Medicine in Houston, Amerika Serikat, stroke amat sulit dideteksi, kecuali dengan MRI atau CT-scan. Umumnya, pengidap stroke akan mengalami gejala berupa lemahnya atau kakunya otot tubuh, bagian bawah tubuh yang tidak stabil, gaya berjalan yang menyeret, kebingungan, hingga lumpuhnya suatu sisi tubuh yang bisa muncul seiring bergulirnya waktu atau tiba-tiba.

Vascular parkinsonism ini sendiri tak serupa dengan penyakit parkinson. Orang yang mengidap parkinson vaskular biasanya tak mengalami tremor yang menjadi ciri khas dari penyakit parkinson.

Ahli di atas mengatakan, banyak orang tua yang mengidap penyakit ini percaya kalau timbulnya masalah berjalan atau berdiri pada diri mereka merupakan hasil penuaan yang tak terelakkan. Padahal, kondisi ini seharusnya menjadi sinyal bagi mereka bahwa tak hanya penuaan, tapi  ada hal lainnya yang mungkin sedang terjadi.

Meminimalkan Serangan Stroke

Sayangnya obat, seperti levodopa yang meningkatkan dopamin untuk mengobati penyakit parkinson, tak begitu efektif untuk pengidap parkinson vaskular. Oleh sebab itu, fokus perawatan bagi pengidap penyakit ini cenderung berbeda.

Kata ahli, perawatannya difokuskan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya serangan stroke lebih banyak. Itulah sebabnya pengidap penyakit ini perlu mengadopsi diet rendah garam, lemak, berhenti merokok, dan mengontrol diabetes serta hipertensi. Tak hanya itu, mereka juga perlu mengonsumsi aspirin bila direkomendasikan oleh dokter. Tak ketinggalan rutin berolahraga untuk meminimalkan risiko stroke di masa mendatang.

Jangan salah lho, banyak pengidap parkinson vaskular yang merasa gejalanya cenderung membaik setelah mengadopsi gaya hidup sehat di atas. Akan tetapi, ada kalanya kondisi ini amat melumpuhkan. Makanya, tak jarang pengidapnya yang memerlukan bantuan kursi roda untuk beraktivitas sehari-hari.

Bush pernah mengatakan bahwa parkinson vaskular yang diidapnya hanya memengaruhi bagian kaki. Tak menyakitkan memang, tapi sulit untuk menggerakkannya.

Wafatnya orang yang pernah menjadi nomor satu di Amerika Serikat ini tak lepas dari penyakit lainnya. Mengutip NY Times, pada bulan April, tepatnya sehari setelah menghadiri pemakaman istrinya, Bush mesti dirawat karena infeksi yang telah menyebar ke darahnya. Jauh ke belakang pada tahun 2013, dia juga pernah mengalami bronkitis yang amat memengaruhi kesehatannya.

Punya keluhan kesehatan atau penyakit-penyakit seperti di atas? Kamu bisa lho bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Baca juga:

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan