Glomerulonefritis Bisa Sebabkan Ginjal Kronik pada Usia Muda

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   30 September 2021
Glomerulonefritis Bisa Sebabkan Ginjal Kronik pada Usia MudaGlomerulonefritis Bisa Sebabkan Ginjal Kronik pada Usia Muda

“Glomerulonefritis berisiko menyebabkan kerusakan ginjal atau ginjal kronik di usia muda. Ini karena, glomerulonefritis seringkali tidak ditandai gejala yang signifikan, sehingga saat terdeteksi kondisi ginjal umumnya sudah parah. Itu sebabnya, penting untuk mengenali gejala-gejala glomerulonefritis sehingga kerusakan ginjal dapat dicegah”

Halodoc, Jakarta – Glomerulonefritis adalah sebuah penyakit yang menyerang ginjal dan menyebabkan organ tersebut mengalami peradangan. Pada kondisi ini, peradangan terjadi pada glomerulus, yaitu bagian ginjal yang berfungsi sebagai penyaring dan membuang cairan berlebih dari aliran darah.

Gangguan dan kerusakan pada glomerulus bisa menyebabkan terjadinya pembuangan darah serta protein melalui urine. Berita buruknya, penyakit ini bisa berkembang dengan sangat pesat, dan menyebabkan kerusakan ginjal. Kondisi yang disebut rapidly progressive glomerulonephritis (RPGN) ini bisa terjadi, bahkan hanya dalam hitungan minggu atau bulan.

Baca juga: 6 Fakta Seputar Penyakit Ginjal yang Harus Diketahui

Bisa Sebabkan Ginjal Kronik di Usia Muda

Penyakit ginjal sering diidentikkan sebagai “penyakit usia”, yang artinya hanya menyerang orang-orang yang sudah lanjut usia. Hal itu karena kinerja tubuh dan usia organ diduga menyebabkan penurunan fungsi. Namun, ternyata kerusakan ginjal bisa terjadi ke siapa saja, sekalipun pada usia muda.

Nah, glomerulonefritis menjadi salah satu penyebab penyakit ginjal menyerang anak muda. Pada dasarnya, ada dua jenis glomerulonefritis yang harus diketahui, yaitu akut dan kronis. Glomerulonefritis akut terjadi sebagai respon tubuh terhadap infeksi yang tengah menyerang. Sementara pada glomerulonefritis kronis penyebab pastinya sering tidak diketahui. 

Tak hanya itu, kondisi yang satu ini juga sering muncul tanpa gejala sehingga sering terlambat disadari. Terlambatnya penanganan terhadap kondisi ini membuat risiko kerusakan ginjal atau ginjal kronik menjadi lebih besar dan tak dapat diperbaiki kembali.

Ketahui Penyebab Glomerulonefritis

Ada banyak kondisi yang bisa menyebabkan glomerulonefritis menyerang, mulai dari infeksi, kelainan sistem imun, hingga gangguan pembuluh darah. Glomerulonefritis akut seringnya memiliki penyebab yang lebih jelas dibanding glomerulonefritis kronis. Apa saja kondisi yang bisa menjadi pemicu penyakit ini menyerang?

1. Infeksi

Infeksi virus dan bakteri yang menyerang tubuh bisa menjadi salah satu pemicu glomerulonefritis. Pasalnya, infeksi yang terjadi pada tubuh mengakibatkan reaksi kekebalan tubuh jadi berlebihan, alhasil peradangan jadi kondisi yang tak terelakkan. Kondisi tersebut menyebabkan peradangan pada ginjal dan berakhir dengan glomerulonefritis.

2. Kelainan Sistem Imun

Peradangan pada ginjal juga bisa dipicu oleh beberapa penyakit yang terkait dengan kelainan sistem imun, misalnya lupus. Penyakit ini bisa menyebabkan terjadinya peradangan di berbagai organ tubuh, tak terkecuali pada ginjal.

3. Vaskulitis

Vaskulitis merupakan sebuah penyakit yang menyebabkan terjadinya peradangan di pembuluh darah yang menyebabkan perubahan pada dinding pembuluh darah. Secara bertahap, perubahan tersebut akan mulai menghambat aliran darah sehingga mengakibatkan kerusakan pada organ dan jaringan tubuh lain, termasuk ginjal.

Baca juga: Panduan Hidup Sehat untuk Jaga Fungsi Ginjal

Waspadai Gejalanya

Gejala yang muncul sebagai tanda penyakit ini bisa saja berbeda-beda antara satu orang dan yang lainnya. Tergantung jenis penyakit yang diidap, apakah akut atau kronis. Meski begitu ada beberapa gejala umum yang sering muncul, seperti:

  • Urine yang berbuih dan berwarna kemerahan.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Mudah merasa lelah.
  • Pembengkakan pada wajah, tangan, kaki, dan perut.

Jika mengalami gejala tersebut, ada baiknya untuk tidak menyepelekannya dan segera lakukan pemeriksaan kesehatan. Pasalnya, glomerulonefritis bisa saja terjadi tanpa ada gejala tertentu dan bisa dengan cepat berkembang jadi penyakit yang berbahaya.

Pilihan Pengobatan Glomerulonefritis

Perawatan glomerulonefritis tergantung pada penyebab dan kondisi kerusakan ginjal. Dalam kasus ringan, glomerulonefritis mungkin tidak memerlukan perawatan apa pun. Namun, jika timbul tanda-tanda kerusakan ginjal, pengobatannya meliputi:

  • Perubahan pola makan seperti mengurangi protein, garam dan kalium.
  • Pemberian obat kortikosteroid seperti prednison.
  • Menjalani dialisis, yakni prosedur untuk membersihkan darah, mengeluarkan cairan ekstra dan mengontrol tekanan darah.
  • Diuretik (pil air) untuk mengurangi pembengkakan.
  • Imunosupresan, jika glomerulonefritis berhubungan dengan sistem kekebalan.
  • Obat untuk menurunkan tekanan darah, seperti ACE inhibitor atau penghambat reseptor angiotensin II.
  • Plasmapheresis, proses khusus yang menyaring protein dari darah.

Baca juga: 6 Kebiasaan yang Bisa Merusak Fungsi Ginjal

Punya pertanyaan lain seputar kondisi ini atau masalah kesehatan lainnya? Hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc saja. Dokter ahli di bidangnya akan membantu menjawab segala pertanyanan kesehatan kamu. Download aplikasinya sekarang juga!

This image has an empty alt attribute; its file name is HD-RANS-Banner-Web-Artikel_Spouse.jpg

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2021. Glomerulonephritis (GN).
NHS. Diakses pada 2021. Glomerulonephritis.
National Kidney Foundation. Diakses pada 2021. What is Glomerulonephritis?.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan