HDL: Fungsi, Kadar Ideal dan Cara Menaikkan
HDL memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Daftar Isi:
- Fungsi HDL bagi Tubuh
- Kadar HDL yang Ideal
- Faktor yang Mempengaruhi Kadar HDL
- Cara Meningkatkan Kadar HDL
- Dampak Kadar HDL Rendah
- Kapan Harus Memeriksakan Kadar HDL?
- Kesimpulan
HDL (High-Density Lipoprotein) adalah salah satu jenis lipoprotein yang membawa kolesterol dalam darah. Sering disebut sebagai “kolesterol baik,” HDL memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
HDL bertugas mengumpulkan kolesterol dari sel-sel tubuh dan dinding pembuluh darah, kemudian membawanya kembali ke hati. Di hati, kolesterol ini akan diolah dan dikeluarkan dari tubuh.
Proses ini membantu mencegah penumpukan kolesterol pada dinding arteri, yang dapat menyebabkan aterosklerosis atau pengerasan pembuluh darah.
Fungsi HDL bagi Tubuh
Fungsi utama HDL adalah sebagai berikut:
- Mengangkut kolesterol dari sel dan pembuluh darah ke hati: Ini membantu membersihkan kelebihan kolesterol dari tubuh.
- Mencegah penumpukan plak di arteri: Dengan mengurangi kolesterol di dinding arteri, HDL membantu mencegah aterosklerosis.
- Melindungi jantung: Kadar HDL yang tinggi dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung dan stroke.
Menjaga kadar HDL yang optimal adalah bagian penting dari pencegahan penyakit kardiovaskular.
Seperti apa gejala kolesterol tinggi? Baca selengkapnya di sini: Ciri-Ciri Kolesterol Tinggi yang Kerap Diabaikan
Kadar HDL yang Ideal
Kadar HDL diukur dalam miligram per desiliter (mg/dL). Berikut adalah kategori kadar HDL yang umum:
- Rendah: Kurang dari 40 mg/dL (untuk pria dan wanita) – meningkatkan risiko penyakit jantung.
- Ideal: 60 mg/dL atau lebih tinggi – memberikan perlindungan terhadap penyakit jantung.
Kadar HDL yang optimal dapat bervariasi tergantung pada usia, jenis kelamin, dan faktor risiko kesehatan lainnya. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui target kadar HDL yang tepat.
Faktor yang Mempengaruhi Kadar HDL
Ada beberapa faktor dapat memengaruhi kadar HDL seseorang, antara lain:
- Genetika: Faktor keturunan dapat memengaruhi kemampuan tubuh memproduksi HDL.
- Pola makan: Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan trans dapat menurunkan kadar HDL.
- Berat badan: Obesitas sering dikaitkan dengan kadar HDL yang rendah.
- Aktivitas fisik: Kurangnya aktivitas fisik dapat menurunkan kadar HDL.
- Merokok: Merokok dapat menurunkan kadar HDL.
- Obat-obatan: Beberapa obat, seperti steroid anabolik, dapat menurunkan kadar HDL.
Ada beberapa obat-obatan untuk menurunkan kadar kolesterol. Cek di sini: Ini 5 Rekomendasi Obat Kolesterol Paten yang Ampuh di Apotek
Cara Meningkatkan Kadar HDL
Ada beberapa cara untuk meningkatkan kadar HDL secara alami, antara lain:
- Olahraga teratur: Aktivitas fisik seperti jogging, berenang, atau bersepeda dapat meningkatkan kadar HDL. WHO merekomendasikan setidaknya 150 menit aktivitas fisik intensitas sedang per minggu.
- Pola makan sehat: Konsumsi makanan kaya akan lemak sehat, seperti alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun. Batasi asupan lemak jenuh dan trans.
- Berhenti merokok: Berhenti merokok dapat meningkatkan kadar HDL dan kesehatan secara keseluruhan.
- Menjaga berat badan ideal: Menurunkan berat badan jika mengalami obesitas dapat meningkatkan kadar HDL.
- Konsumsi alkohol secukupnya: Konsumsi alkohol dalam jumlah sedang (maksimal satu gelas per hari untuk wanita dan dua gelas per hari untuk pria) dapat meningkatkan kadar HDL.
Mau tahu apa saja makanan untuk meningkatkan HDL? Baca di sini: Catat, Ini 4 Makanan yang Banyak Mengandung Kolesterol HDL
Dampak Kadar HDL Rendah
Kadar HDL yang rendah dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Hal ini karena kolesterol lebih mudah menumpuk di dinding arteri, membentuk plak yang dapat menyumbat aliran darah.
Selain itu, kadar HDL yang rendah juga dapat dikaitkan dengan kondisi lain, seperti diabetes tipe 2 dan sindrom metabolik.
Kapan Harus Memeriksakan Kadar HDL?
Pemeriksaan kadar HDL biasanya dilakukan sebagai bagian dari panel lipid atau profil kolesterol. Dokter mungkin merekomendasikan pemeriksaan ini jika seseorang memiliki faktor risiko penyakit jantung, seperti:
- Riwayat keluarga penyakit jantung.
- Obesitas.
- Diabetes.
- Tekanan darah tinggi.
- Merokok.
Pemeriksaan kadar HDL juga dianjurkan sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin, terutama setelah usia 20 tahun.
Kesimpulan
HDL adalah kolesterol “baik” yang berperan penting dalam melindungi jantung dan pembuluh darah. Menjaga kadar HDL yang optimal melalui gaya hidup sehat, seperti olahraga teratur, pola makan sehat, dan tidak merokok, dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.
Jika memiliki faktor risiko penyakit jantung, konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc untuk mengetahui target kadar HDL yang tepat, dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapainya.
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc. Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.