Hindari Demam Scarlet dengan Menerapkan Gaya Hidup Sehat

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   19 April 2019
Hindari Demam Scarlet dengan Menerapkan Gaya Hidup SehatHindari Demam Scarlet dengan Menerapkan Gaya Hidup Sehat

Halodoc, Jakarta – Slogan “bersih pangkal sehat” sebaiknya jangan hanya dianggap sebagai kata-kata mutiara saja, tapi juga dipraktikkan. Nyatanya, dengan menjaga kebersihan tubuh, ada banyak penyakit yang bisa kamu hindari. Salah satunya adalah demam Scarlet.

Demam ini disebabkan oleh infeksi bakteri yang bisa masuk ke dalam tubuh akibat tidak menjaga kebersihan tangan dengan baik. Nah, enggak mau kan terkena demam Scarlet? Simak gaya hidup sehat dan bersih yang bisa kamu lakukan untuk menghindari demam Scarlet di sini.

Apa Itu Demam Scarlet?

Demam Scarlet atau yang dikenal juga dengan nama Scarletina adalah demam yang ditandai dengan timbulnya ruam kemerahan pada kulit. Penyakit ini paling sering terjadi pada anak-anak berusia 5–15 tahun. Tapi, tidak menutup kemungkinan demam ini juga bisa terjadi pada orang dewasa.

Demam Scarlet biasanya juga disertai dengan gejala radang tenggorokan dan demam tinggi. Bila tidak mendapatkan penanganan segera, jenis demam ini juga bisa membahayakan kondisi jantung dan ginjal.

Baca juga: Jangan Dianggap Remeh, Demam Scarlet Bisa Timbulkan Komplikasi Ini

Penyebab Demam Scarlet

Demam scarlet disebabkan oleh infeksi bakteri bernama Streptococcus pyogenes, yang sering ditemukan di mulut dan saluran hidung. Bakteri ini juga lah yang menjadi penyebab radang tenggorokan. Setelah masuk ke dalam tubuh, bakteri ini akan melepaskan racun yang menimbulkan ruam merah pada kulit. Biasanya, gejala demam scarlet tersebut akan dirasakan pengidap dalam waktu 2–4 hari setelah terinfeksi bakteri.

Demam scarlet juga dapat menular. Bakteri Streptococcus pyogenes dapat ditularkan melalui percikan air liur yang dikeluarkan pengidap ketika bersin atau batuk. Bila kamu tidak sengaja menghirup air liur pengidap, maka kemungkinan besar akan terkena demam scarlet.

Enggak hanya itu, tidak sengaja memegang benda yang terkontaminasi oleh air liur pengidap juga bisa menjadi cara penularan bakteri penyebab demam scarlet. Ini karena bakteri yang ada di tangan dapat masuk ke dalam tubuh bila kamu menyentuh mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.

Selain itu, minum atau makan dari gelas dan piring yang sama dengan pengidap juga bisa menyebabkan kamu tertular demam scarlet. Itulah mengapa demam scarlet lebih mudah menyebar di lingkungan di mana terjadi interaksi rutin, seperti di rumah, sekolah, ataupun tempat kerja.

Cara Mencegah Demam Scarlet

Nah, cara paling efektif untuk mencegah demam scarlet adalah menghindari penyebaran bakteri penyebab penyakit ini dengan menerapkan gaya hidup sehat dan bersih. Berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan agar terhindar dari demam scarlet:

  1. Selalu biasakan mencuci tangan dengan menggunakan sabun sampai bersih setiap kali habis menggunakan toilet atau sebelum makan.
  2. Hindari menggunakan peralatan makan yang sama atau bergantian dengan orang yang sedang sakit.
  3. Cuci perangkat makanan dengan air panas dan sabun setelah digunakan.
  4. Bila kamu sudah terlanjur terkena demam scarlet, berbagi makanan dengan orang lain untuk mencegah penyebaran bakteri.
  5. Tutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin, agar bakteri tidak menyebar ke orang-orang sekitar.
  6. Bila kamu terkena demam scarlet, sebaiknya beristirahatlah di rumah selama 24 jam setelah mengonsumsi antibiotik. Ini bertujuan untuk mempercepat pemulihan serta mencegah agar bakteri tidak menyebar.

Baca juga: Harus Tahu, Metode Pengobatan Demam Scarlet

Gejala Demam Scarlet

Meski sudah menerapkan gaya hidup sehat dan bersih, tapi kamu tetap perlu mengetahui gejala demam scarlet agar bisa segera melakukan penanganan bila terkena penyakit tersebut.

Demam scarlet memiliki gejala yang khas, yaitu munculnya ruam berwarna merah atau merah mudah di hampir seluruh tubuh. Awalnya, ruam ini biasanya akan muncul di dada dan perut, kemudian menyebar ke seluruh area tubuh. Penampilan ruam ini seperti luka bakar akibat sinar matahari dan terasa kasar.

Ruam akan terlihat lebih merah di area lipatan kulit, seperti ketiak, siku dan lutut. Namun, ruam merah ini biasanya hanya bertahan sekitar satu minggu. Seiring gejalanya mereda, kulit yang terkena ruam akan mengelupas dengan sendirinya.

Selain ruam, beberapa gejala lainnya yang bisa menyertai demam scarlet adalah demam disertai menggigil, wajah dan leher memerah, lidah stroberi, yaitu lidah memerah disertai bintil-bintil kecil, radang tenggorokan, sulit menelan, sakit kepala, serta kulit terlihat pucat di sekitar bibir.

Baca juga: Kenali Perbedaan antara Demam Biasa dengan Demam Scarlet

Nah, itulah kebiasaan-kebiasaan baik yang perlu kamu jadikan gaya hidup sehari-hari bila enggak mau terkena demam scarlet. Namun, bila mengalami gejala-gejala demam scarlet seperti di atas, sebaiknya segera kunjungi dokter untuk mendapatkan pengobatan.

Demam scarlet perlu diobati secepat mungkin agar tidak menyebabkan komplikasi. Kamu juga bisa minta saran kesehatan ke dokter dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Hubungi dokter kapan saja dan di mana saja melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan