Hindari Divertikulitis dengan Mengurangi Konsumsi Daging Merah

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   26 November 2018
Hindari Divertikulitis dengan Mengurangi Konsumsi Daging MerahHindari Divertikulitis dengan Mengurangi Konsumsi Daging Merah

Halodoc, Jakarta - Apakah kamu mempunyai kebiasaan mengonsumsi daging merah? Jika terlalu sering, mungkin kamu dapat meningkatkan risiko divertikulitis. Pada dua penelitian ditemukan bahwa terlalu banyak memakan daging merah dapat berbahaya untuk kesehatan.

Divertikulitis adalah sebuah peradangan atau infeksi yang terjadi pada kantung-kantung di saluran pencernaan, terutama usus besar. Peradangan ini dapat menjadi radang minor hingga infeksi serius. Komplikasi seperti perdarahan di usus besar, pecahnya dinding usus besar, usus tersumbat, hingga abses mungkin saja terjadi.

Divertikulitis biasanya menyerang orang-orang dengan usia 40 tahun ke atas karena tubuh, termasuk usus, sudah mulai melemah dan rentan terserang penyakit. Selain itu, peradangan ini juga dapat terjadi pada orang-orang yang jarang mengonsumsi makanan yang kaya serat, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan.

Pada studi tersebut dikatakan bahwa seseorang yang mengonsumsi daging merah hampir setiap hari dalam seminggu dan tidak dimasak dengan baik, dapat meningkatkan risiko peradangan pada usus. Disebutkan bahwa tingkat konsumsi tertinggi konsumsi daging merah dapat meningkatkan 58 persen risiko seseorang mengidap divertikulitis.

Walau begitu, diperlukan penelitian lebih lanjut tentang bagaimana daging merah dapat menimbulkan divertikulitis. Dikatakan bahwa mengonsumsi daging merah dalam jumlah banyak mampu untuk mengubah keseimbangan bakteri pada usus. Pada akhirnya, hal itu dapat memengaruhi respon kekebalan tubuh dan rentan terhadap peradangan.

Ditemukan juga hubungan yang erat antara tingkat kematian dini yang tinggi pada pengidap kanker payudara dengan konsumsi daging merah yang diolah dengan cara apa pun. Selain itu, dikatakan juga bahwa memasak daging pada suhu yang tinggi dapat menimbulkan potensi bahaya. Hal tersebut terjadi karena daging tersebut dapat menghasilkan senyawa inflamasi dan karsinogenik. Selanjutnya, daging yang dimasak dengan suhu tinggi juga memiliki kaitan erat dengan peningkatan risiko kanker dan diabetes.

Pada sebuah penelitian yang dilakukan pada 1.500 pengidap kanker payudara selama 18 tahun dan disebutkan sekitar 600 wanita meninggal dunia. Ditemukan bahwa wanita yang menyukai daging merah yang dipanggang dan memiliki kebiasan merokok sebelum didiagnosis dengan kanker payudara dapat memiliki risiko 23 persen menghadapi kematian dini.

Walau begitu, para peneliti juga mengatakan apabila satu porsi daging merah sehari diganti dengan ikan atau daging unggas dapat menurunkan risiko terserang divertikulitis hingga 20 persen. Pada temuan tersebut, dinyatakan bahwa daging unggas atau ikan tidak memiliki kaitan dengan risiko divertikulitis. Beberapa penelitian juga menyebut bahwa daging unggas dan ikan justru dapat menjadi pelindung.

Pencegahan Divertikulitis

Terdapat beberapa cara untuk mencegah terjadinya divertikulitis pada seseorang, yaitu:

  1. Memperbanyak minum air, karena serat bekerja dengan menyerap air. Apabila asupan cairan kurang, kondisi tersebut dapat menyebabkan konstipasi.

  2. Mengonsumsi makanan dengan serat tinggi, karena makanan tinggi serat mempunyai banyak manfaat untuk tubuh, termasuk juga untuk melancarkan pencernaan dan mengurangi tekanan pada saluran pencernaan.

  3. Olahraga secara rutin, karena dapat membantu menjaga fungsi usus dan mengurangi tekanan pada usus besar. Rutin berolahraga kurang lebih 30 menit per harinya dapat membuat usus tetap kuat melawan bakteri.

Itu lah pembahasan tentang daging merah yang dapat menyebabkan seseorang mengalami divertikulitis. Apabila kamu mempunyai pertanyaan perihal peradangan pada usus besar atau divertikulitis, dokter-dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan