Ibu, Kenali Gejala Kurang Darah pada Anak

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   21 Desember 2021
Ibu, Kenali Gejala Kurang Darah pada AnakIbu, Kenali Gejala Kurang Darah pada Anak

“Anemia atau kurang darah ternyata rentan menyerang anak-anak. Kondisi kurang darah ini tentu dapat menimbulkan sejumlah gejala bahkan berisiko menghambat pertumbuhan anak. Itu sebabnya, ibu penting mengetahui gejala kurang darah pada anak.”

Halodoc, Jakarta – Anemia terjadi ketika jumlah sel darah merah dalam tubuh menurun di bawah normal. Kondisi ini ternyata lebih rentan menyerang anak-anak. Kurangnya asupan zat besi yang tidak memadai sering menjadi penyebab anemia pada anak. Nah, kondisi tersebut lebih dikenal sebagai anemia defisiensi besi. Namun, ibu tak perlu khawatir karena anemia mudah diobati jika terdeteksi dini. 

Itu sebabnya, ibu perlu menetahui gejala kurang darah pada anak supaya pertumbuhannya tidak terhambat. Tahun pertama kehidupan dan masa remaja adalah masa pertumbuhan anak yang paling signifikan. Berikut tanda-tanda kurang darah pada anak:

1. Kulit pucat

Kulit pucat

Salah satu tanda anemia yang mudah dikenali adalah kulit anak yang tampak lebih pucat. Kurangnya pasokan sel darah merah yang masuk ke jaringan kulit dapat membuat kulit anak menjadi pucat. Nah, area tubuh yang sering mengalami perubahan warna kulit menjadi lebih pucat adalah wajah, bibir, ujung jari tangan dan kaki, kuku, dan bagian dalam kelopak mata.

2. Lebih rewel

Lebih rewel

Kekurangan darah juga bisa membuat anak lebih rewel. Pasalnya, kurangnya sel darah merah membuat Si Kecil mudah kelelahan, pusing sampai sakit kepala. Nah, kondisi-kondisi tersebut tentu membuat anak tidak nyaman sehingga ia menjadi lebih rewel atau lekas marah. 

3. Kelelahan

Kelelahan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,  anemia bisa membuat Si Kecil kelelahan. Kelelahan terjadi akibat kurangnya sel darah merah sehat yang mengandung hemoglobin pada tubuh. Hemoglobin sangat penting karena mengandung oksigen yang disebarkan ke seluruh tubuh agar organ dan jaringan tubuh bekerja dengan optimal. Ketika pasokan darah ke organ dan jaringan ini tidak mencukupi, maka organ-organ  tidak mampu melakukan fungsinya dengan baik. 

4. Jaundice

 Jaundice

Penyakit kuning atau jaundice ditandai dengan perubahan warna kulit kulit, bagian putih dari mata, dan juga membran mukosa menjadi kekuningan. Jaundice pada bayi terjadi karena adanya penumpukan bilirubin pada darah. Bilirubin merupakan zat kuning yang dihasilkan dari proses penghancuran sel darah merah secara alami. Nah, anemia dapat menyebabkan penghancuran sel darah merah lebih banyak sehingga bisa memicu jaundice pada anak-anak. 

Itulah beberapa tanda anemia pada anak yang perlu ibu ketahui. Ibu mungkin perlu memberikan Si Kecil suplementasi zat besi untuk mencegah anemia pada anak. Segera cek kebutuhan vitamin di toko kesehatan Halodoc. Jangan tunggu sampai anak sakit, download Halodoc sekarang juga!

Referensi :
Healthy Children. Diakses pada 2021. Anemia in Children and Teens: Parent FAQs.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Iron deficiency in children: Prevention tips for parents.
Kids Health. Diakses pada 2021. Anemia. 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan