Halodoc, Jakarta - Setiap ibu hamil tentu berharap kehamilannya berjalan dengan lancar, dan melahirkan di waktu yang tepat. Namun, pada beberapa kondisi, persalinan bisa datang lebih cepat dari seharusnya. Di dunia medis, kondisi ini disebut kelahiran prematur. Tepatnya ketika bayi lahir sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu.

Kelahiran prematur tentu perlu sebisa mungkin dihindari. Usia kehamilan yang belum cukup saat persalinan dapat membuat pertumbuhan bayi di dalam rahim belum sempurna. Oleh karena itu, ibu perlu mengetahui apa saja hal-hal yang memicu kelahiran prematur. 

Baca Juga: Yang Harus Diketahui untuk Merawat Bayi Prematur

Berbagai Pemicu Kelahiran Prematur

Sebenarnya, ada banyak hal yang memicu kontraksi pada rahim dan membuat leher rahim melebar sebelum waktunya. Berikut di antaranya:

1.Hamil Kembar

Menjalani kehamilan kembar dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur. Terlebih jika mengalami kondisi cairan ketuban berlebih. Perlu diketahui bahwa hamil kembar jadi pemicu kelahiran prematur bukan karena rahim membawa beban yang lebih berat. Melainkan karena hamil kembar lebih berisiko akan komplikasi kehamilan, ketimbang hamil tunggal.

2,Usia Ibu saat Hamil

Ibu yang hamil di usia lebih muda dari 17 tahun atau lebih tua dari 35 tahun, lebih rentan akan risiko kelahiran prematur, dibanding ibu hamil yang berusia di antara 17-35 tahun.

Hamil di atas usia 35 tahun berisiko tinggi mengalami komplikasi atau pendarahan, sehingga risiko kelahiran prematur ikut meningkat. Sementara itu, ibu yang hamil di usia remaja juga berisiko mengalami kelahiran prematur.

3.Berat Badan saat Hamil Kurang Ideal

Meski kebanyakan ibu mengalami kenaikan berat badan terlalu berlebih selama kehamilan, 21 persennya justru kurang dari berat ideal. Hal ini diungkapkan dalam jurnal Obstetrics and Gynecology. Berat badan saat hamil yang kurang ideal juga bisa jadi pemicu kelahiran prematur. Baik itu berat badan yang kurang, atau berlebih. 

Baca Juga: Ibu Hamil, Wajib Pahami Fakta dan Penyebab Kelahiran Prematur

4.Mengalami Komplikasi Kehamilan

Ibu hamil yang mengalami komplikasi kehamilan seperti preeklampsia dan diabetes gestasional, lebih rentan untuk mengalami kelahiran prematur. Selain itu, masalah pada plasenta seperti plasenta previa dan abruptio plasenta juga bisa memicu kelahiran prematur.

5.Pernah Mengalami Kelahiran Prematur

Ibu hamil yang sebelumnya pernah melahirkan secara prematur, lebih berisiko mengalami kondisi yang sama di kehamilan selanjutnya. Jika ibu pernah mengalami kelahiran prematur sebelumnya, pastikan untuk berkonsultasi pada dokter saat ingin memulai program hamil lagi. 

6.Infeksi pada Rahim atau Vagina

Infeksi pada rahim dan vagina dapat memicu kelahiran prematur. Hal ini diduga karena infeksi dapat menyebabkan peradangan, sehingga terjadi pelepasan hormon prostaglandin, yang memicu proses kelahiran.

Namun, ada juga teori lain yang menyebutkan bahwa senyawa yang dihasilkan bakteri pada saluran kelamin yang terkena infeksi, dapat membuat membran di sekitar cairan ketuban melemah dan menyebabkan peluruhan lebih awal.

Baca Juga: 5 Penyebab Bayi Lahir Prematur

7.Stres Berat

Stres berat dapat menyebabkan pelepasan hormon yang memicu kelahiran prematur. Jadi, sebisa mungkin kelola stres dengan baik selama hamil, agar terhindar dari risiko kelahiran prematur dan masalah kehamilan lainnya. 

Itulah hal yang bisa jadi pemicu kelahiran prematur. Sebenarnya, masih banyak faktor lain, termasuk gaya hidup dan kebiasaan buruk saat hamil, seperti merokok dan mengonsumsi alkohol, serta kondisi kesehatan yang diidap ibu sejak sebelum hamil.

Jadi, sebaiknya, jagalah pola hidup sehat sejak merencanakan kehamilan dan banyak berkonsultasi pada dokter. Kamu bisa download aplikasi Halodoc untuk buat janji dengan dokter kandungan di rumah sakit untuk berkonsultasi, sekaligus melakukan pemeriksaan. 

Referensi:

Pregnancy Birth & Baby. Diakses pada 2020. Premature Baby.

WHO. Diakses pada 2020. Preterm Birth.

Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Premature birth - Symptoms and Causes.

Pediatrics. Diakses pada 2020. Are Children of Moderately Low Birth Weight at Increased Risk for Poor Health? A New Look at an Old Question.