Ini 4 Penanda Bahwa Diet Keto Berhasil

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   13 September 2018
Ini 4 Penanda Bahwa Diet Keto BerhasilIni 4 Penanda Bahwa Diet Keto Berhasil

Halodoc, Jakarta - Untuk mencapai berat badan ideal, berbagai cara pun dilakukan. Salah satunya adalah dengan menjalani diet Keto. Namun, sebelum memulai diet satu ini, sebaiknya kamu ketahui dahulu serba-serbi diet keto. Dengan informasi yang cukup mengenai diet keto, kamu akan mampu memahami serta memperhitungkan apakah diet ini sesuai dengan kondisi tubuh dan kemampuan fisik kamu.

Apa yang Dimaksud dengan Diet Keto?

Diet keto adalah diet yang dilakukan dengan menerapkan pola makan rendah karbohidrat dan tinggi lemak. Apabila konsumsi lemak normal adalah sekitar 20-30 persen, diet ketogenik menganjurkan asupan lemak mencapai 60-70 persen.

Beberapa pihak yang mendukung metode ini mengatakan diet ketogenik dapat menurunkan berat badan dalam waktu singkat dan memberikan energi lebih. Namun di sisi lain, pihak yang tidak setuju mengatakan bahwa metode ini merupakan cara yang tidak sehat untuk menurunkan berat badan.

Tanda Diet Keto Berhasil

1. Kram

Gejala memasuki keadaan ketosis adalah kram dan nyeri-nyeri di badan. Ketika kamu menurunkan asupan karbohidrat, kemungkinan kamu akan mengalami ketidakseimbangan mineral dan elektrolit. Ini bisa menyebabkan kekurangan natrium, kalium, dan magnesium. Nah, nutrisi ini diperlukan untuk mencegah sakit dan kram, kekurangan nutrisi tersebut dapat menyebabkan kram.

2. Bau Mulut

Jika kamu melakukan diet ini, kamu akan tahu betapa buruknya diet ini mengubah bau napas kamu. Memang, diet membantu menurunkan berat badan, tetapi tidak untuk napas kamu. Ketika tubuh memecah lemak dan protein untuk energi, akan terbentuk produk sampingan yang harus dikeluarkan. Bisa melalui feses, keringat, urine, atau napas. Untuk menghilangkan bau mulut, sering-seringlah untuk sikat gigi atau mengunyah permen mint bebas gula.

3. Konstipasi

Orang-orang dengan diet ketogenik sering mengalami konstipasi. Ini terjadi karena asupan serat tidak cukup yang menyebabkan kesulitan buang air besar. Alasan lain timbulnya masalah pencernaan adalah tidak adanya karbohidrat dalam diet kamu. Karena karbohidrat diubah menjadi glikogen yang mengandung kadar air yang tinggi.

4. Kelelahan

Saat tubuh sudah dalam kondisi ketosis, tubuh akan mengalami kebingungan karena tidak ada jumlah karbohidrat yang cukup untuk dibakar sebagai energi. Akibatnya, kamu akan merasa sangat kelelahan.

Para ahli menyebutkan bahwa untuk merasa energik, kamu harus mengurangi, bahkan tidak boleh melakukan aktivitas berat. Namun, ketika tubuh sudah terbiasa dalam kondisi seperti ini, maka tubuh mulai akan aktif kembali.

Mempertimbangkan Risiko Diet Keto

Inilah risiko yang dapat terjadi jika menjalani diet keto dalam jangka panjang:

  1. Kekurangan asupan karbohidrat sehat, seperti buah-buahan, gandum utuh, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran kaya karbohidrat.
  2. Kehilangan manfaat vitamin dan mineral yang dibutuhkan.
  3. Gangguan ginjal, bila konsumsi protein melebihi porsi yang dianjurkan secara terus-menerus dalam jangka panjang.
  4. Meningkatkan risiko ketoasidosis.

Meski tidak selalu terjadi, keluhan-keluhan ini dapat terasa memberatkan saat memulai diet keto. Umumnya akan berkurang, setelah kamu terbiasa dengan pola makan ini.

Pertimbangkan berbagai manfaat dan risiko diet keto sebelum menjalaninya. Karena pada dasarnya diet apa pun yang dilakukan, tidak akan selalu memberikan hasil yang sama pada tiap orang. Sehingga menyesuaikan jenis diet dengan kondisi, kebutuhan dan kemampuan tubuh sangatlah dianjurkan.

Bila perlu, lakukanlah diskusi dengan dokter ahli gizi untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Kamu bisa mendapatkannya di Halodoc. Selain berdiskusi langsung, kamu juga bisa mendapatkan obat yang sedang kamu butuhkan di layanan apotek antar dari Halodoc. Yuk, segera download aplikasinya di App Store dan Google Play!

Baca juga:

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan