Ini Pencegahan agar Tidak Terkena Penyakit Trikomoniasis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   18 Desember 2018
Ini Pencegahan agar Tidak Terkena Penyakit TrikomoniasisIni Pencegahan agar Tidak Terkena Penyakit Trikomoniasis

Halodoc, Jakarta - Trikomoniasis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit Trichomonas Vaginalis. Infeksi ini adalah infeksi yang terjadi pada alat kelamin yang disebarkan melalui hubungan intim. Penyakit ini merupakan momok yang mengerikan bagi seseorang yang memang aktif secara seksual. Kondisi ini merupakan penyakit yang paling umum terjadi dari kelompok infeksi menular seksual (IMS). Trikomoniasis dapat menyerang baik pria maupun wanita yang aktif secara seksual. Namun umumnya, kondisi ini paling sering menyerang wanita. Oleh karena itu, kamu perlu tahu cara pencegahan trikomoniasis.

Kondisi ini bukan merupakan penyakit yang fatal, tetapi trikomoniasis dapat memicu komplikasi dalam hal kesuburan pada wanita. Pada pria, kondisi ini dapat menyebabkan tersumbatnya uretra. Bagi wanita yang terinfeksi pada saat masa kehamilan, kondisi ini dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan berat badan ringan pada bayi. Kebanyakan pria yang terinfeksi tidak menyadari jika mereka sudah terinfeksi. Karena pada pria, kondisi ini sering kali tidak memiliki gejala. Jika muncul gejala pada pria, gejala dapat berupa:

  • Adanya sensasi rasa terbakar pada Mr. P saat ejakulasi maupun buang air kecil.

  • Adanya iritasi pada Mr. P.

  • Adanya nyeri dan pembengkakan pada bagian skrotum. Skrotum adalah kantung yang membungkus Mr. P dan buah zakar.

  • Adanya cairan yang keluar dari uretra.

  • Frekuensi buang air kecil yang lebih sering disertai dengan rasa nyeri.

Sedangkan gejala yang muncul pada wanita, dapat berupa:

  • Adanya rasa nyeri, gatal, adanya pembengkakan, dan kemerahan pada area Miss V.

  • Adanya sensasi rasa nyeri saat buang air kecil maupun saat berhubungan intim.

  • Keputihan yang berbau busuk, kental, encer, maupun berbusa, dan berwarna putih, kekuningan, keabuan, maupun kehijauan.

  • Adanya rasa nyeri pada bagian perut bawah.

Sekitar 70 persen orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apapun. Bila gejala muncul, gejala dapat berkembang dari 5-28 hari setelah terinfeksi. Tidak semua hubungan intim dapat menularkan trikomoniasis. Namun, ada beberapa hal yang dapat memicu terjadinya kondisi ini, antara lain:

  • Terlalu sering berganti-ganti pasangan.

  • Berhubungan intim sembarangan tanpa menggunakan kondom.

  • Sebelumnya pernah mengalami trikomoniasis.

  • Memiliki riwayat penyakit menular seksual.

Ketahui Pencegahan Trikomoniasis yang Tepat

Kamu dapat melakukan beberapa langkah di bawah ini untuk mencegah terjadinya infeksi trikomoniasis, antara lain:

  • Menggunakan kondom saat berhubungan intim.

  • Setia pada satu pasangan, dan tidak berganti-ganti pasangan dalam berhubungan intim.

  • Tidak meminjamkan alat-alat pribadi, seperti handuk. Karena parasit ini dapat hidup di luar tubuh manusia selama 45 menit.

  • Bersihkan diri sesegera mungkin setelah bermain di tempat umum, seperti kolam renang.

  • Mencuci Mr. P atau Miss V sebelum dan setelah berhubungan intim.

Kamu dapat menggunakan kondom berbahan lateks jika terdapat kemungkinan adanya penyakit menular seksual dari pasangan, dan kurangi jumlah pasangan seksual kamu. Jika kamu sudah mencoba cara di atas, tetapi masih terdapat gejala-gejala trikomoniasis pada dirimu atau pasanganmu. Kamu disarankan untuk segera berdiskusi dengan dokter ahli.

Halodoc bisa jadi solusi, karena dengan aplikasi ini kamu bisa ngobrol langsung dengan dokter ahli melalui Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana pun. Setelah berdiskusi dengan dokter, kamu bisa langsung membeli obat yang kamu butuhkan. Pesanan kamu akan diantar ke tempat tujuan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store!

Baca juga:

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan