Ini Perbedaan TIA (Transient Ischaemic Attack) dan Stroke yang Perlu Dipahami

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   21 Desember 2018
Ini Perbedaan TIA (Transient Ischaemic Attack) dan Stroke yang Perlu DipahamiIni Perbedaan TIA (Transient Ischaemic Attack) dan Stroke yang Perlu Dipahami

Halodoc, Jakarta - Dari banyaknya masalah kesehatan yang bisa menghantui otak kita, stroke dan transient ischaemic attack (stroke mini) merupakan kondisi yang mesti mendapat perhatian serius. Keduanya sama-sama bisa menimbulkan kerusakan otak dan sederet masalah lainnya. Meski keduanya menyerang otak, tapi stroke tidaklah sama dengan transient ischaemic attack. Lantas, seperti apa perbedaannya?

Stroke, Berkurangnya Pasokan Darah

Stroke juga dikenal sebagai the silent killer, lantaran penyakit ini sangat berbahaya dan bisa membunuh secara diam-diam akibat kelumpuhan otak. Kalau tak menyebabkan kematian, stroke masih bisa membawa dampak kecacatan bagi pengidapnya. Mengerikan, bukan?

Stroke merupakan kondisi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Kedua kondisi ini bisa menyebabkan kematian bagi sel-sel otak. Sebab, tanpa asupan oksigen dan nutrisi, sel-sel otak tak akan bisa hidup untuk menjalankan fungsinya. Lalu, bagaimana dengan gejalanya? Berikut gejala umum yang sering dialami pengidapnya.

  • Penglihatan menjadi buram. Stroke bisa menyebabkan penglihatan menjadi kabur, gandang, hingga hilangnya penglihatan pada satu mata. Seperti dilansir Health, sekitar 44 persen dari 1.300 orang di Inggris, kehilangan penglihatannya ketika gejala stroke menyerang.

  • Pusing atau kehilangan keseimbangan. Stroke bisa menimbulkan masalah saat berjalan, pusing, ataupun mual.

  • Lengan dan kaki menjadi lemah. Gejala lainnya berupa lengan dan kaki (atau keduanya) menjadi lemah secara tiba-tiba. Terkadang juga mati rasa, bahkan lumpuh.

  • Kesulitan berbicara atau kebingungan. Stroke dapat merusak kemampuan untuk mengekspresikan diri atau mengerti sesuatu hal. Misalnya. kebingungan mencari kata-kata atau menggunakan kata-kata yang salah saat berbicara.

  • Rasa sakit. Rasa sakit sebenarnya bukanlah gejala khas dari penyakit ini. Akan tetapi, menurut sebuah studi seperti dilansir Health, sekitar 62 persen wanita lebih sering mengalami stroke nontradisional daripada pria. Salah satu yang gejala yang paling umum adalah rasa sakit. 

TIA, Berlangsung Singkat

Selain stroke yang pastinya membuat semua orang resah, ada pula transient ischemic attack (TIA) yang patut diwaspadai. TIA yang biasa dikenal dengan stroke ringan atau mini stroke merupakan keadaan ketika saraf kekurangan oksigen. Hal ini diakibatkan oleh aliran darah yang terganggu. Serangan ini umumnya berlangsung lebih singkat dari stroke, yaitu selama beberapa menit hingga beberapa jam, dan pengidap akan pulih dalam waktu satu hari.

Ada Sederet Gejala yang Ditimbulkan

Gejala TIA paling umum dari penyakit ini adalah melemahnya di bagian tubuh manapun disertai kebingungan dan pusing. Biasanya 70 persen kasus gejala ini akan hilang dalam 10 menit dan 90 persen akan hilang kurang dari 4 jam. Gejala TIA kebanyakan terjadi secara tiba-tiba. Gejalanya juga serupa dengan indikasi awal yang dialami oleh pengidap stroke. Nah, berikut gejala yang sering tak terdeteksi atau diabaikan:

  • Peningkatan tekanan darah mendadak.

  • Salah satu sisi mulut dan wajah pengidap terlihat turun.

  • Kelemahan otot.

  • Mati rasa di tangan atau kaki.

  • Kelelahan tiba-tiba.

  • Kesemutan tubuh.

  • Cara bicara jadi kacau dan tidak jelas.

  • Pusing dan linglung.

  • Lengan atau kaki mengalami kelumpuhan atau sulit diangkat.

  • Kesulitan menelan.

  • Kehilangan keseimbangan atau koordinasi tubuh.

  • Diplopia (pandangan ganda).

  • Pandangan menjadi kabur atau kebutaan.

  • Kesulitan memahami kata-kata orang lain.

Dalam 70 persen kasus gejala TIA, bisa hilang kurang dari 10 menit atau 90 persen akan hilang kurang dari empat jam.

Kenali Penyebanya

Umumnya, stroke mini ini disebabkan karena gumpalan berukuran kecil yang tersangkut dalam pembuluh darah otak. Gumpalan tersebut bisa saja berupa gelembung udara atau lemak. Nah, penyumbatan ini nantinya akan menghambat aliran darah dan memicu kurangnya oksigen pada bagian tertentu di otak. Kondisi inilah yang menyebabkan terganggunya fungsi otak. Lalu, apa bedanya TIA dengan stroke?

Gumpalan penyebab transient ischemic attack akan hancur dengan sendirinya. Dengan kata lain, otak akan kembali berfungsi normal, sehingga tidak menyebabkan kerusakan yang bersifat permanen.

Punya keluhan seperti kondisi di atas? Jangan tunda untuk meminta pertolongan kepada dokter atau tenaga medis. Kamu juga bisa bertanya langsung kepada dokter ahli melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Baca juga:

 

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan