Ini yang Perlu Diketahui Tentang Vaksinasi Tifoid

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   19 Desember 2020
Ini yang Perlu Diketahui Tentang Vaksinasi TifoidIni yang Perlu Diketahui Tentang Vaksinasi Tifoid

Halodoc, Jakarta - Sebagai upaya untuk mencegah demam tifoid atau tifus, vaksinasi tifoid sangat diperlukan. Demam tifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi, yang ditemukan pada makanan atau minuman yang terkontaminasi. Penyakit ini bisa ditularkan dari orang yang terinfeksi, melalui feses yang mengontaminasi air atau makanan.  

Bakteri penyebab demam tifoid dapat menginfeksi saluran pencernaan, yaitu menuju usus halus, sebelum akhirnya masuk ke peredaran darah. Oleh sel darah putih, bakteri dibawa ke hati, limpa, kelenjar getah bening, dan sumsum tulang, lalu memperbanyak diri dan kembali masuk ke aliran darah.Jika dibiarkan, penyakit ini dapat mengancam nyawa pengidapnya.

Baca juga: Kena Tifus, Bolehkah Tetap Beraktivitas Berat?

Hal-Hal Seputar Vaksinasi Tifoid

Ada beberapa hal yang perlu diketahui seputar vaksinasi tifoid, yaitu:

1.Pentingnya Vaksinasi Tifoid

Vaksinasi tifoid penting untuk mencegah demam tifoid. Vaksin ini direkomendasikan untuk orang-orang yang memiliki kondisi seperti:

  • Bepergian ke daerah yang berisiko tinggi akan penyebaran bakteri Salmonella typhi. Misalnya, daerah dengan sanitasi yang buruk.
  • Bekerja di laboratorium atau meneliti sesuatu yang membuat rutin terpapar bakteri Salmonella typhi dalam lingkungan kerjanya.
  • Memiliki kontak dekat dengan carrier bakteri penyebab demam tifoid.

2.Waktu yang Tepat untuk Vaksinasi Tifoid

Vaksinasi tifoid perlu dilakukan ketika seseorang berusia di atas dua tahun, dan dapat diulang setiap tiga tahun. Di Indonesia, vaksin ini merupakan vaksin jenis polisakarida sehingga diberikan di atas usia dua tahun.

Baca juga: Sudah Sembuh, Gejala Tipes Bisa Datang Lagi?

3.Persiapan Sebelum Vaksinasi Tifoid

Sebelum vaksinasi tifoid dilakukan, sebaiknya informasikan terlebih dahulu pada dokter, jika mengalami hal-hal berikut:

  • Memiliki riwayat alergi terhadap vaksin tifoid.
  • Sedang mengonsumsi antibiotik atau antimalaria.
  • Memiliki gangguan sistem imun.
  • Sedang atau berencana hamil.
  • Sedang kurang sehat.

Perlu diketahui, vaksinasi tifoid idealnya dilakukan ketika dalam kondisi sehat. Jika sedang sakit, atau tidak dalam keadaan sehat, dokter biasanya menyarankan kamu untuk beristirahat hingga kondisi membaik terlebih dulu.

4.Prosedur Vaksinasi Tifoid

Prosedur vaksinasi tifoid bisa berbeda-beda, tergantung jenis vaksin yang akan diberikan oleh dokter. Secara umum, terdapat tiga jenis vaksin tifoid, yaitu vaksin konjugat tifoid (TCV), ViPS, dan Ty21a. Ketiga jenis vaksin tifoid tersebut memiliki prosedur yang berbeda. Berikut penjelasannya satu persatu:

  • Vaksin konjugat tifoid (TCV). Vaksin ini diberikan dengan cara disuntikan secara intramuskular (tegak lurus kulit).
  • Vaksin polisakarida Vi (ViPS). Pemberian vaksin dilakukan dengan penyuntikan ke otot atau di bawah kulit. 
  • Vaksin Ty21a. Vaksin ini berbentuk kapsul dan diberikan sebanyak empat dosis, yakni pada hari ke 0, 2, 4, dan 6. Semua dosis vaksin harus selesai dalam waktu satu minggu sebelum risiko paparan. Vaksin ini mengandung bakteri yang telah dilemahkan, sehingga tidak dianjurkan untuk anak di bawah enam tahun.

Baca juga: Gejala Mirip Tipes, Meningitis Bisa Sebabkan Koma

5.Efek Samping Vaksinasi Tifoid

Setelah vaksinasi tifoid, beberapa orang bisa mengeluhkan efek samping seperti nyeri, kemerahan, bengkak, maupun kulit yang mengeras di lokasi penyuntikan, rasa tidak enak badan, demam, nyeri perut, sakit kepala, dan diare.

Itulah beberapa hal yang perlu diketahui seputar vaksinasi tifoid. Jika ada yang belum jelas, kamu bisa download aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter, kapan dan di mana saja. 

Referensi:
NHS Choices UK. Diakses pada 2020. Vaccination - Typhoid Fever.
CDC. Diakses pada 2020. Typhoid VIS.
CDC. Diakses pada 2020. Updated Recommendations for the Use of Typhoid Vaccine — Advisory Committee on Immunization Practices, United States, 2015.
WHO. Diakses pada 2020. Typhoid vaccines: WHO Position Paper – March 2018.
WebMD. Diakses pada 2020. Typhoid Fever.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan