Inilah 3 Perbedaan Antara Kanker Serviks dan Servisitis

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   19 Oktober 2023

“Meskipun sama-sama menyerang serviks, kanker serviks dan servisitis adalah dua penyakit yang berbeda. Perbedaan tersebut bisa terlihat pada penyebab, gejala dan cara mengobatinya.”

Inilah 3 Perbedaan Antara Kanker Serviks dan ServisitisInilah 3 Perbedaan Antara Kanker Serviks dan Servisitis

Halodoc, Jakarta – Kanker serviks merupakan jenis kanker nomor dua yang paling banyak menyerang wanita Indonesia setelah kanker payudara. Itulah mengapa penting bagi wanita untuk mewaspadai tanda-tanda kanker serviks.

Meski begitu, penyakit yang dapat menyerang serviks bukan hanya kanker saja. Penyakit lain yang juga dapat menyerang organ wanita tersebut adalah servisitis. Lantas, apa bedanya kanker serviks dan servisitis? Yuk, ketahui penjelasannya di sini!

Perbedaan Antara Kanker Serviks dan Servisitis

Kanker serviks adalah pertumbuhan sel kanker yang berawal di leher rahim, bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina.

Penyakit ini terjadi ketika sel-sel sehat mengalami mutasi DNA, sehingga berkembang biak dengan pesat dan terus hidup ketika sel-sel normal lainnya mati. Sedangkan servisitis adalah peradangan pada leher rahim.

Keduanya jelas adalah dua penyakit yang berbeda. Perbedaan antara servisitis dan kanker serviks juga bisa terlihat dari penyebab, gejala hingga cara mengobatinya. 

Berikut penjelasannya: 

1. Penyebab

Meskipun sama-sama bisa menular melalui hubungan seksual, penyebab kanker serviks dan servisitis berbeda. Kanker serviks terjadi akibat human papillomavirus atau disingkat HPV.

Ada lebih dari seratus jenis HPV, tapi sejauh ini hanya ada kira-kira 13 jenis virus yang bisa jadi penyebab penyakit tersebut. Virus tersebut kerap menular melalui hubungan intim. 

Sementara itu, servisitis bisa terjadi akibat infeksi bakteri atau reaksi alergi. Beberapa penyakit menular seksual juga dapat menyebabkan penyakit ini antara lain gonore, chlamydia, trikomoniasis, dan herpes genital. 

Servisitis dan kanker serviks dapat sama-sama terjadi pada semua kelompok usia. Namun, servisitis lebih banyak terjadi pada orang berusia di bawah 25 tahun, sementara kanker serviks berisiko seiring bertambahnya usia.

2. Gejala

Baik kanker serviks dan servisitis tidak menimbulkan gejala yang berarti pada mulanya.

Kebanyakan pengidap biasanya baru menyadari servisitis saat menjalani pemeriksaan dokter untuk alasan lain. Sedangkan kanker serviks akan menunjukkan gejala ketika sudah berkembang lebih lanjut.

Ada beberapa gejala kanker serviks yang mirip dengan gejala servisitis, antara lain perdarahan tidak biasa yang terjadi di antara periode menstruasi atau setelah berhubungan seks.

Namun, selain itu, gejala servisitis lainnya yang juga bisa terjadi adalah:

  • Keputihan yang tidak biasa dan banyak.
  • Buang air kecil yang sering dan menyakitkan.
  • Nyeri saat berhubungan seks.

Sedangkan gejala kanker serviks lainnya selain perdarahan tidak biasa adalah:

  • Badan lemas dan mudah lelah.
  • Berat badan menurun padahal tidak sedang diet.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Siklus menstruasi tidak teratur.
  • Salah satu kaki membengkak.

Agar penyakit berbahaya ini bisa terdeteksi lebih dini, Kenali 5 Gejala Kanker Serviks pada Stadium Awal.

Alangkah lebih baik jika kamu tidak menunggu hingga tanda tanda kanker serviks muncul.

Cara terbaik untuk mewaspadai penyakit ini adalah dengan melakukan tes pap smear dan pemeriksaan panggul secara berkala ke dokter kandungan.

3. Pengobatan

Pengobatan servisitis biasanya sesuai penyebabnya. Bila penyebabnya adalah infeksi menular seksual, seperti klamidia, gonore, maka pengobatannya membutuhkan antibiotik.

Konsumsi antibiotik dapat membunuh semua bakteri yang berbahaya maupun yang bermanfaat dalam vagina dan rahim, juga mengurangi kekebalan vagina. Karena itu, pengidap harus menggunakan obat ini sesuai petunjuk dokter.

Sedangkan obat antivirus dapat digunakan untuk membantu mengobati peradangan pada kelenjar serviks jika penyebabnya adalah virus.

Namun, obat ini tidak dapat menyembuhkan infeksi virus. Obat ini hanya bekerja untuk mengontrol dan mengurangi gejala.

Sementara pada kanker serviks, pengobatan yang dokter lakukan akan bersifat lebih intensif, misalnya seperti operasi, kemoterapi, dan radioterapi.

Dalam tindakan operasi, dokter akan mengangkat bagian yang terinfeksi kanker. Apabila sudah parah, maka serviks, vagina, rahim, kemih, indung telur, tuba falopi dan rektum dapat diangkat, sehingga pengidap sudah tidak bisa lagi punya anak. 

Selain itu, pengobatan juga bersamaan dengan kemoterapi untuk mencegah pertumbuhan kanker. Sementara jika masih dalam tahap awal, radioterapi dilakukan bersamaan dengan operasi.

Bila kamu bertanya-tanya Apakah Kanker Serviks Bisakah Disembuhkan, simak penjelasannya di artikel tersebut.

Bagaimana Cara Mencegah Kedua Penyakit Tersebut?

Secara umum, kamu bisa mencegah baik servisitis dan kanker serviks dengan melakukan praktik seks yang aman. Misalnya, dengan menggunakan kondom dan tidak berganti-ganti pasangan.

Namun, secara spesifik, kanker serviks dapat dicegah dengan vaksinasi HPV dan melakukan tes pap smear secara rutin. 

Itulah perbedaan servisitis dan kanker serviks yang perlu kamu ketahui. Bila kamu mengalami tanda tanda kanker seviks di atas, kamu bisa menanyakannya pada dokter melalui aplikasi Halodoc.

Yuk, download aplikasinya sekarang juga di Apps Store dan Google Play.

Referensi: 
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Cervical Cancer; Cervicitis. 

Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Cervicitis.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan