Inilah Gejala dan Penyebab Plantar Fasciitis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   28 November 2018
Inilah Gejala dan Penyebab Plantar FasciitisInilah Gejala dan Penyebab Plantar Fasciitis

Halodoc, Jakarta - Dalam dunia medis, keluhan kesehatan pada jaringan di plantar fascia disebut dengan plantar fasciitis. Jaringan ini sebenarnya berfungsi sebagai peredam getaran, penyangga telapak kaki, dan membantu seseorang untuk berjalan. Namun, terlalu banyaknya tekanan pada kaki bisa menimbulkan cedera atau robek pada jaringan tersebut. Nah, cedera ini ujung-ujungnya bisa memicu peradangan dan nyeri pada bagian tumit kaki. Lantas, seperti apa sih gejala dan penyebab plantar fasciitis?

Nyeri Saat Berjalan

Pengidap penyakit ini kebanyakan akan merasakan nyeri pada bagian tumit. Namun dalam beberapa kasus, ada pula yang merasakan sakit pada bagian tengah kaki. Rasanya seperti tertusuk atau terbakar yang menjalar di tumit.

Kata ahli, rasa sakit ini lebih sering muncul ketika pengidapnya berjalan setelah bangun tidur di pagi hari. Enggak cuma itu, rasa nyerinya juga bisa muncul saat berjinjit, naik tangga, bangun dari duduk, ataupun berdiri dalam waktu yang lama. Kebanyakan pengidapnya enggak merasa sakit ketika beraktivitas. Namun setelah selesai menjalankannya, barulah rasa sakit ini mulai terasa, bahkan bisa membuat kaki menjadi bengkak.

Untuk kasus yang berat, pengidap penyakit ini akan merasa nyeri saat berjalan. Terkadang rasa nyeri ini dapat menjalar dari tumit ke jari kaki dan membuat tumit menjadi memar atau bengkak.

Dari Obesitas hingga Peradangan

Dari banyaknya penyebab plantar fasciitis, obesitas termasuk salah satu faktor yang sering memicunya. Enggak percaya? Menurut ahli dari Departments of Orthopaedic Surgery and Rheumatology, Virginia Commonwealth University, Amerika Serikat, semakin banyak seseorang kelebihan berat badan, maka semakin tinggi juga risiko terserang masalah kaki ini.

Berat badan berlebih atau obesitas, enggak hanya melulu menyoal masalah pada jantung, kolesterol, hingga tekanan darah tinggi saja. Masalah berat badan yang dialami oleh lebih dari seperempat penduduk dewasa di Indonesia ini, juga bisa menyebabkan masalah pada kaki, lho. Lebih tepatnya pada jaringan yang menghubungkan tumit dengan jari kaki yang disebut plantar fascia.

Obesitas ini bisa menyebabkan tekanan yang menimbulkan nyeri atau robekan kecil pada jaringan tersebut hingga menimbulkan pembengkakan, juga bisa dikarenakan hal lainnya.  

Nah, berikut beberapa penyebab yang bisa mencederai plantar fascia:

  • Profesi tertentu. Penyebab plantar fasciitis juga bisa dipicu oleh profesi tertentu. Misalnya, pekerjaan yang mengharuskan seseorang berdiri dalam waktu lama bisa memicu kondisi ini. Contohnya, tentara, atlet, pekerja pabrik, ataupun guru.

  • Jenis sepatu. Cedera pada plantar fascia juga bisa dipicu oleh penggunaan dengan sol yang terlalu lunak dan tak menopang telapak kaki dengan baik.

  • Masalah pada kaki. Plantar fasciitis juga bisa dipicu oleh bentuk kaki yang terlalu rata atau melengkung, jaringan sendi pergelangan kaki yang tegang, dan cara berjalan yang enggak normal.

  • Olahraga. Penyebab plantar fasciitis juga bisa dikarenakan aktivitas fisik, khususnya olahraga seperti lari jarak jauh, aerobik, dan balet. Olahraga seperti ini memberikan banyak tekanan berlebih pada tumit.

  • Penyakit lain. Misalnya, infeksi bakteri pada organ lain (artritis reaktif) dan ankylosing spondylitis. Keduanya bisa memicu timbulnya plantar fasciitis.

  • Usia. Penyakit ini lebih sering menyerang seseorang yang berusia 40 hingga 60 tahun.

Cara Mengatasinya

Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mencegah atau mengatasi keluhan pada kaki ini. Berikut tipsnya:

  • Penurunan bobot tubuh untuk menurunkan beban pada tumit dan mengurangi rasa nyeri.

  • Mengurangi tekanan pada tumit, seperti tidak berdiri terlalu lama tanpa mengistirahatkan kaki.

  • Istirahatkan kaki bila terasa sakit.

  • Kenakan sepatu yang sesuai.

  • Berhenti berolahraga bila tumit makin terasa sakit.

  • Lakukan peregangan, khususnya sebelum berolahraga.

  • Konsumsi antinyeri, seperti asetaminofen atau obat anti-inflamasi untuk meringankan gejalanya.

Kamu juga bisa lho mendiskusikan pendidikan seks anak dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Baca juga:

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan