Jangan Sepelekan Kondisi Saluran Air Mata Bayi yang Tersumbat

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   20 Juni 2019
Jangan Sepelekan Kondisi Saluran Air Mata Bayi yang Tersumbat Jangan Sepelekan Kondisi Saluran Air Mata Bayi yang Tersumbat

Halodoc, Jakarta - Pernahkah kamu melihat bayi yang menangis namun air matanya tidak henti-hentinya keluar? Ada baiknya untuk tidak menganggap sepele hal ini karena bisa jadi ini muncul akibat penyumbatan pada saluran air mata bayi.  Penyakit mata ini disebut obstruksi duktus nasolakrimalis dan terbilang sering dialami oleh bayi yang baru lahir, baik itu pada salah satu atau kedua mata.

Air mata memiliki peran yang cukup penting dalam proses penglihatan seseorang. Air mata menjaga kelembapan mata, menyuplai oksigen untuk mata, menghilangkan zat-zat yang berisiko mengiritasi mata, serta melapisi permukaan mata. Air mata ini dihasilkan oleh kelenjar air mata, yang kemudian dialirkan masuk ke dalam saluran air mata. Namun lapisan jaringan ini bisa menutup sehingga aliran air mata jadi terhalang.

Baca Juga: 5 Fakta Tangisan Bayi yang Lucu dan Unik

Gejala Penyumbatan Air Mata

Beberapa gejala penyumbatan saluran air mata yang bisa terjadi pada bayi, antara lain:

  • Keluar air mata yang berlebihan.

  • Kemerahan di bagian putih mata.

  • Pembengkakan yang menyakitkan di dekat ujung mata bagian dalam.

  • Pengerasan pada kelopak mata.

  • Keluar lendir.

Penyebab Sumbatan Saluran Air Mata

Lapisan jaringan yang menutup adalah penyebab air mata tidak bisa keluar, karena saluran air mata tersumbat maka air mata tetap menggenang di permukaan mata. Pada bayi, kebanyakan kasus ini terjadi karena lubang di kelopak mata (punta) pada bayi belum berkembang seluruhnya. Itu sebabnya, sebagian saluran air mata malah menutup sehingga seolah menciptakan penghalang bagi masuknya air mata.

Tidak hanya itu, terdapat beberapa hal yang bisa menyebabkan saluran air mata bayi mengalami penyumbatan, antara lain:

  • Saluran kelopak mata bagian atas atau bawah tertutup.

  • Infeksi mata.

  • Tulang hidung bengkok, sehingga menghalangi saluran air mata menuju rongga hidung.

  • Saluran air mata terlalu sempit.

  • Massa bertangkai pada hidung.

  • Adanya kista atau tumor.

  • Cedera pada saluran air mata.

Baca Juga: Kondisi Mata Bayi Prematur Bisa Dideteksi dengan Screening Retina, Benarkah?

Bagaimana Cara Mengatasi Penyumbatan Saluran Air Mata pada Bayi?

Terdapat dua cara untuk memulihkan gangguan penyumbatan saluran air mata ini, antara lain:

  • Pemijatan dan Pemberian Tetes Mata. Pada sebagian besar kasus, penyakit ini diatasi tanpa pengobatan khusus. Namun hal ini tergantung pada tingkat keparahan. Biasanya dokter menyarankan dilakukan pemijatan kantung air mata secara perlahan guna melancarkan penyumbatan. Jika kondisi ini terjadi pada bayi dengan usia kurang 1 tahun, maka infeksi diatasi dengan pemberian obat tetes mata antibiotik atau salep.

  • Pembedahan. Cara ini dilakukan jika pengobatan sederhana tidak memberikan hasil. Dokter melakukan pembedahan dengan memasukkan suatu alat medis (probe) ke dalam saluran air mata untuk melancarkan penyumbatan yang menghalangi masuknya aliran air mata. Mungkin juga dokter menganjurkan pemasangan stent untuk menjaga saluran tetap terbuka. Atau bisa juga dilakukan dengan menggunakan kateter balon guna memperlebar saluran air mata bayi.

Baca Juga: Periksa Mata Sejak Dini, Kapan Sebaiknya Mulai Dilakukan?

Jika suatu hari bayi mengalami gejala seperti yang disebutkan di atas, maka kamu harus segera memeriksakannya ke dokter. Dengan melakukan penanganan yang tepat di rumah sakit, maka hal ini bisa mencegah komplikasi yang tidak diinginkan. Kini kamu bisa pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu melalui aplikasi Halodoc. Kamu juga bisa download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play untuk mendapatkan informasi kesehatan lainnya.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan