Kapankah Operasi Sebaiknya Dilakukan Pengidap Skleroderma?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   09 Oktober 2019
Kapankah Operasi Sebaiknya Dilakukan Pengidap Skleroderma?Kapankah Operasi Sebaiknya Dilakukan Pengidap Skleroderma?

Halodoc,  Jakarta – Kulit adalah organ tubuh terbesar sekaligus lapisan terluar dari tubuh manusia. Itulah mengapa kulit sangat rentan terserang penyakit. Skleroderma adalah salah satu penyakit kulit yang bisa muncul akibat kondisi autoimun. Penyakit kulit ini ditandai dengan penebalan dan pengerasan kulit. Umumnya, skleroderma diatasi dengan obat-obatan. Namun, ada beberapa kasus yang membutuhkan operasi. Cari tahu kapan waktu yang tepat untuk melakukan operasi untuk mengatasi skleroderma di sini. 

Mengenal Skleroderma

Skleroderma adalah penyakit langka yang menyebabkan pengerasan dan penebalan kulit dan jaringan ikat. Kondisi ini terjadi karena sistem imunitas tubuh menyerang jaringan ikat sendiri atau autoimun, sehingga kulit menjadi tebal dan keras. Selain menyerang kulit, skleroderma juga bisa terjadi pada organ di dalam tubuh. Penyakit ini menimbulkan jaringan parut pada paru-paru atau ginjal. Pembuluh darah kamu juga bisa mengeras dan tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Kondisi ini akhirnya memicu terjadinya kerusakan jaringan dan tekanan darah tinggi.

Skleroderma lebih sering dialami oleh wanita daripada pria dan paling sering terjadi di antara usia 30–50 tahun. Meskipun skleroderma tidak bisa disembuhkan, tetapi berbagai perawatan dapat meredakan gejala yang ditimbulkannya.

Baca juga: 4 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Skleroderma

Penyebab Skleroderma

Skleroderma adalah hasil dari produksi kolagen berlebih yang terakumulasi dalam jaringan tubuh. Kolagen adalah sejenis protein berserat yang membentuk jaringan ikat tubuh kamu, termasuk kulit.

Belum diketahui apa yang menyebabkan kolagen dihasilkan secara tidak normal, tetapi sistem kekebalan tubuh tampaknya berperan besar. Skleroderma juga kemungkinan besar disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor, yaitu sistem kekebalan tubuh, faktor genetika, dan pemicu lingkungan. 

Pengobatan Skleroderma

Pada beberapa kasus, skleroderma bisa menghilang dengan sendirinya dalam waktu 2–5 tahun. Namun, jenis scleroderma yang memengaruhi organ-organ internal biasanya memburuk seiring berjalannya waktu. Berikut ini beberapa pilihan untuk mengatasi skleroderma:

  • Obat-obatan

Sayangnya, tidak ada obat-obatan yang bisa menyembuhkan atau menghentikan produksi kolagen yang berlebihan yang menjadi penyebab skleroderma. Namun, beberapa obat bisa membantu mengendalikan gejala skleroderma dan mencegah terjadinya komplikasi. Dokter biasanya akan meresepkan obat yang bermanfaat untuk:

      • Mengatasi atau memperlambat perubahan kulit. Krim atau pil steroid dapat diberikan untuk membantu mengurangi pembengkakan dan nyeri sendi, melonggarkan kulit kaku, dan memperlambat perkembangan perubahan kulit baru.

      • Melebarkan pembuluh darah. Obat tekanan darah juga bisa dikonsumsi untuk melebarkan pembuluh darah dan membantu mencegah masalah paru-paru dan ginjal serta mengobati penyakit Raynaud.

      • Menekan sistem kekebalan tubuh. Obat yang menekan sistem kekebalan tubuh, seperti yang diminum setelah transplantasi organ, dapat membantu mengurangi gejala skleroderma.

      • Mencegah infeksi. Salep antibiotik yang dilakukan bersamaan dengan membersihkan dan melindungi dari hawa dingin, dapat membantu mencegah terjadinya infeksi di ujung jari yang disebabkan oleh penyakit Raynaud. Sementara itu, vaksinasi influenza dan pneumonia secara teratur dapat membantu melindungi paru-paru yang telah rusak akibat skleroderma.

      • Meredakan rasa sakit. Bila meminum obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas tidak bisa menghilangkan rasa nyeri akibat skleroderma, mintalah pada dokter untuk meresepkan obat yang lebih kuat.

  • Terapi

Terapi fisik atau okupasi juga bisa dilakukan untuk membantu pengidap:

    • Mengelola rasa sakit.

    • Meningkatkan kekuatan dan mobilitas pengidap.

    • Membantu pengidap untuk mandiri dan bisa mengerjakan tugas sehari-hari.

Baca juga: Awas, Skleroderma Sebabkan 7 Komplikasi Ini

Operasi untuk Skleroderma

Operasi merupakan pilihan pengobatan terakhir yang akan dilakukan bila skleroderma sudah sangat parah dan menimbulkan komplikasi. Pilihan operasi untuk komplikasi skleroderma meliputi:

  • Amputasi. Bila luka jari yang disebabkan oleh penyakit Raynaud sudah parah dan telah berkembang ke titik di mana jaringan ujung jari mulai mati, maka amputasi perlu dilakukan.

  • Transplantasi paru-paru. Pengidap skleroderma yang mengalami masalah paru-paru parah mungkin akan direkomendasikan untuk transplantasi paru-paru.

Baca juga: Mengidap Skleroderma, Ikuti Gaya Hidup Sehat Ini

Itulah penjelasan mengenai waktu yang tepat untuk melakukan operasi bagi pengidap skleroderma. Untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terkait kondisi yang kamu alami, kamu bisa buat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan kamu lewat aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Scleroderma – Diagnosis and treatment.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan