Kelainan Hormon Picu Akantosis Nigrikans, Benarkah?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   25 Juli 2019
Kelainan Hormon Picu Akantosis Nigrikans, Benarkah?Kelainan Hormon Picu Akantosis Nigrikans, Benarkah?

Halodoc, Jakarta - Pernahkah kamu melihat bagian belakang leher seseorang menghitam seperti banyak daki yang tidak dibersihkan? Jangan dulu menebak, karena bisa saja itu bukan daki yang mengumpul dan tidak dibersihkan, melainkan akantosis nigrikans. Kelainan kulit ini menyerang pigmen kulit, dengan gejala utama kulit menebal. Tidak hanya di leher bagian belakang, kelainan kulit ini dapat ditemui di leher, pangkal paha, dan ketiak. 

Pengidap diabetes dan obesitas berisiko mengalami akantosis nigrikans. Jika kamu mendapatinya pada anak-anak, bisa jadi itu pertanda mereka berisiko tinggi mengidap diabetes tipe 2. Pada kasus yang jarang terjadi, akantosis nigrikans menjadi gejala dari berkembangnya sel tumor yang bersifat kanker pada organ dalam tubuh, seperti pada hati atau lambung. 

Benarkah Terjadi karena Kelainan Hormon?

Bukan, kelainan hormon bukan menjadi penyebab pasti terjadinya akantosis nigrikan pada seseorang. Bahkan, penyebab pasti mengapa kelainan kulit ini terjadi belum diketahui. Resistensi insulin diduga memegang peran kuat, dan kelainan hormon adalah salah satu kondisi yang berkaitan dengan hal tersebut. 

Baca juga: Ada Lipatan di Leher, Hati-Hati Gejala Akantosis nigrikans

Kurang aktifnya kelenjar tiroid atau hipotiroidisme, pengidap penyakit Addison, dan kista ovarium berisiko menyebabkan akantosis nigrikans yang dihubungkan dengan masalah hormon. Selain itu, beberapa kondisi berikut ini dikaitkan dengan penyebab akantosis nigrikans:

  • Kanker, pengidap kanker limfoma atau tumor lain yang bersarang pada organ internal, seperti usus besar, hati, dan lambung juga memiliki risiko yang sama tingginya dengan kelainan hormon. 

  • Resistensi insulin, yang diduga menjadi penyebab utama akantosis nigrikans. Ketika terjadi, tubuh tidak bisa menggunakan insulin seperti pada kondisi normal. Ini adalah gejala awal dari penyakit diabetes tipe 2. 

  • Kegemukan. Semakin gemuk seseorang, akantosis nigrikans akan semakin rentan terjadi. 

  • Masalah pada kelenjar hipofisis di otak.

  • Penggunaan suplemen dan obat, termasuk pil KB dan kortikosteroid dalam dosis yang tinggi. 

Baca juga: Ini Alasan Pengidap Obesitas Bisa Kena Akantonis nigrikans

Nah, jika kamu termasuk ke dalam orang-orang yang berisiko tinggi mengalami akantosis nigrikans dan telah muncul gejalanya, segera tanyakan pada dokter, ya! Jangan menunda, karena deteksi dini membuat pengobatan lebih mudah dan komplikasi bisa dicegah. Sekarang, Tanya Dokter tidak lagi ribet dan harus ke klinik, karena ada aplikasi Halodoc yang bisa kamu pakai kapan saja dan di mana saja. 

Bagaimana Akantosis Nigrikans Dicegah?

Agar tidak terjadi komplikasi serius seperti diabetes tipe 2 dan kanker, akantosis nigrikans perlu ditangani sedini mungkin. Jika perlu, lakukan tindakan pencegahan, yaitu mengurangi berat badan dengan menjaga asupan nutrisi harian dan olahraga teratur, dan mengganti suplemen atau obat yang mungkin sedang kamu konsumsi. Tanyakan pada dokter agar kamu tidak salah informasi. 

Baca juga: Benarkah Akantosis Nigrikans Pertanda Alami Prediabetes?

Dalam kaitannya dengan kelainan hormon, akantosis nigrikans ditangani dengan pemberian obat-obatan untuk memperbaiki keseimbangan hormon pada tubuh. Supaya tidak mengarah pada diabetes, pemberian obat penurun gula darah pun mungkin diperlukan. Apabila muncul tanda-tanda kanker, pengobatan seperti kemoterapi dan radiasi akan dianjurkan. 

Tidak hanya pada kulit leher, akantosis nigrikans bisa muncul pada bagian tubuh lainnya. Jadi, kamu jangan terpaku pada satu bagian tubuh saja, perhatikan pula bagian ketiak, bibir, siku, lutut, dan telapak tangan. 

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan