Kenali Gejala Sindrom Insensitivitas Androgen Inkomplit

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   09 Juni 2020
Kenali Gejala Sindrom Insensitivitas Androgen InkomplitKenali Gejala Sindrom Insensitivitas Androgen Inkomplit

Halodoc, Jakarta - Sindrom insensitivitas androgen inkomplit merupakan penyakit yang terjadi pada anak-anak saat tubuh mereka tidak dapat merespons dengan cara yang tepat terhadap hormon seks pria. Dalam 2 sampai 3 bulan pertama kehamilan, semua bayi memiliki alat kelamin yang sama. Ketika bayi tumbuh di dalam rahim, alat kelamin pria atau wanita berkembang tergantung pada pasangan kromosom seks dari orangtua. Itu juga tergantung pada kadar androgen. 

Gejala Sindrom Insensitivitas Androgen Inkomplit

Karakteristik sindrom insensitivitas androgen inkomplit bervariasi pada setiap orang. Orang dengan kondisi ini adalah unik dan mungkin tidak memiliki fitur yang sama. Beberapa orang dengan kondisi ini mungkin memiliki lebih banyak fitur yang muncul sebagai wanita. Contohnya, beberapa bayi dapat dilahirkan dengan alat kelamin wanita tetapi mungkin memiliki klitoris yang membesar (klitoromegali) atau fusi daerah labia tertentu. 

Selain itu, beberapa orang mungkin terlahir dengan bukaan uretra yang muncul perempuan (saluran di mana urine dilepaskan dari kandung kemih ke luar tubuh) dan vagina. Namun, individu dengan sindrom insensitivitas androgen inkomplit tidak memiliki organ seks wanita seperti rahim dan indung telur. 

Baca juga: Apa yang Menyebabkan Sindrom Insensitivitas Androgen?

Beberapa orang dengan kondisi ini mungkin memiliki testis tidak turun, yaitu ketika satu atau kedua testis tidak dapat turun sepenuhnya pada masa pubertas. Karena mereka tidak memiliki ovarium dan mungkin memiliki masalah dengan perkembangan testis. 

Banyak orang dengan kondisi ini juga mengalami kemandulan, karena mereka tidak menghasilkan atau menghasilkan sangat sedikit sperma. Selain itu, beberapa orang dengan sindrom ini dapat mengembangkan payudara (ginekomastia) selama masa pubertas. 

Di sisi lain, orang dengan sindrom insensitivitas androgen inkomplit mungkin memiliki lebih banyak muncul fitur pria. Contohnya, beberapa orang dapat mengembangkan penis. Beberapa pria yang mengalami sindrom ini mungkin dilahirkan dengan penis kecil, yang biasanya kurang dari 1 sentimeter dan mungkin terlihat mirip dengan klitoris. 

Seseorang yang mengembangkan penis dapat dilahirkan dengan fitur yang disebut hipospadia, yaitu ketika terjadinya pembukaan penis berada di bagian bawah. Akibatnya, anak laki-laki dengan hipospadia mungkin memiliki masalah buang air kecil ke arah tertentu. 

Baca juga: Faktor yang Sebabkan Sindrom Insensitivitas Androgen

Selama pubertas, orang dengan sindrom ini juga dapat mengembangkan skrotum bifid, yaitu ketika area skrotum mereka dapat dipisahkan oleh alur menjadi dua bagian. Orang dengan sindrom ini mungkin memiliki karakteristik fisik pria dan wanita, di antaranya: 

  • Alat kelamin pria yang tidak normal, seperti uretra berada di bagian bawah penis, penis kecil, skrotum kecil (dengan garis di tengah atau tidak sepenuhnya tertutup), atau testis yang tidak turun. 
  • Perkembangan payudara pada pria saat pubertas. Rambut dan jenggot tubuh menurun, tetapi rambut kemaluan dan ketiak normal. 
  • Disfungsi seksual dan infertilitas.

Pengobatan untuk ketidakpekaan androgen parsial lebih bervariasi. Individu dengan genitalia ambigu bisa mendapatkan perawatan dengan operasi genital. Operasi ini biasanya dirancang untuk membuat alat kelamin tampak lebih feminin. Namun, operasi ini memiliki efek permanen pada kemampuan individu mengalami kepuasan seksual. Maka itu, operasi ini tidak lagi digunakan sebagai standar. 

Untuk individu yang tampak perempuan saat lahir, pengobatan dengan pengangkatan testis sebelum pubertas untuk mencegah pembesaran klitoris dan fusi labia. Individu yang memiliki penis biasanya diminta untuk mempertahankan identitas gender pria. Ini karena perkembangan gender di otak juga responsif terhadap androgen. Namun, untuk orang-orang ini juga, gonad biasanya dihilangkan pada remaja akhir, karena dapat meningkatkan risiko kanker. 

Baca juga: Adakah Komplikasi Akibat Sindrom Insensitivitas Androgen?

Orang dengan kepekaan androgen umumnya tidak lebih atau kurang sehat daripada orang lain, mereka hanya sedikit berbeda. Jika perlu teman diskusi, kamu dapat menemukan teman diskusi profesional, yaitu dokter, psikiater, atau psikolog melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasinya sekarang!

Referensi:
Medline Plus. Diakses pada 2020. Partial androgen insensitivity syndrome.
NORD. Diakses pada 2020. Partial Androgen Insensitivity Syndrome.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan