Kenali Myeloma yang Datang Tiba-Tiba Tetapi Berkembang Pelan-Pelan

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   27 Agustus 2018
Kenali Myeloma yang Datang Tiba-Tiba Tetapi Berkembang Pelan-PelanKenali Myeloma yang Datang Tiba-Tiba Tetapi Berkembang Pelan-Pelan

Halodoc, Jakarta - Terdapat satu jenis penyakit yang masuk ke dalam kategori kanker ganas. Namun, area yang terjangkit bukanlah organ-organ besar, melainkan bagian kecil dari tubuh yaitu sel plasma. Penyakit ini bernama myeloma, yaitu salah satu jenis kanker yang menyerang sel darah putih yang terdapat pada sumsum tulang penderita.  

Secara umum, sel plasma berfungsi untuk memproduksi antibodi guna mengatasi infeksi dalam tubuh. Namun pada multiple myeloma, sel plasma justru memproduksi protein yang tidak normal secara berlebihan, sehingga mendesak sel-sel sehat termasuk di dalamnya sel darah putih dan darah merah. Ketika hal ini terjadi, maka sel tersebut bergerak keluar sumsum tulang ke bagian tubuh lain, sehingga kerusakan organ seperti ginjal dan tulang pun terjadi.

Baca juga: Meningitis Bisa Berakibat Fatal, Ketahui Cara Mencegahnya

Gejala Myeloma

Meski umumnya gejala yang dirasakan akan berbeda-beda, ada beberapa gejala umum yang dapat dirasakan. Gejala Myeloma antara lain:

  • Mual, kehilangan selera makan, dan penurunan berat badan.
  • Sembelit.
  • Nyeri pada tulang, bahkan tulang menjadi lebih mudah patah.
  • Kelelahan dan wajah terlihat pucat.
  • Mudah terserang infeksi.
  • Mudah berdarah dan timbul lebam-lebam.
  • Sering merasa haus.
  • Kebingungan atau gangguan mental.
  • Mati rasa pada kaki.

Penyebab Myeloma

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, multiple myeloma adalah sejenis kanker sel darah yang dapat tumbuh dan tidak dapat dikendalikan. Para ilmuwan sendiri hingga kini belum mengetahui penyebab pasti penyakit ini. Hal yang mereka dapat duga adalah perubahan dalam DNA adalah dalang yang membuat sel plasma berubah menjadi kanker yang merugikan tubuh.

Terdapat multiple myeloma dalam bentuk jinak, yaitu MGUS (monoclonal gammopathy of undetermined significance). MGUS adalah kondisi ketika antibodi abnormal diproduksi oleh sel myeloma, tetapi tidak menyebabkan kerusakan pada tubuh. Meski demikian, sebagian besar kasus multiple myeloma berawal dari MGUS. Diperkirakan bahwa dari seratus orang penderita MGUS, satu di antaranya berkembang menjadi multiple myeloma setiap tahunnya.

Faktor yang Meningkatkan Resiko Myeloma

Ada beberapa faktor yang menyebabkan penyakit ini meningkat risikonya, faktor tersebut antara lain:

  • Usia: risiko multiple myeloma meningkat seiring bertambahnya usia. Kebanyakan orang yang terdiagnosis dengan kanker ini berusia setidaknya 65 tahun.
  • Jenis kelamin: pria sedikit lebih berisiko mengembangkan multiple myeloma daripada wanita.
  • Ras: Multiple myeloma lebih sering terjadi pada orang kulit hitam dibandingkan dengan yang orang kulit putih atau orang asia.
  • Radiasi: orang yang terpapar radiasi tingkat tinggi (bom atom) atau tingkat rendah dalam waktu lama (karena pekerjaan khusus).
  • Riwayat keluarga: multiple myeloma merupakan penyakit turunan yang bisa menyerang di beberapa keluarga.
  • Obesitas: sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Cancer Society telah menemukan bahwa kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko berkembangnya myeloma.
  • Mengalami penyakit sel plasma atau kanker lainnya.

Pengobatan Penyakit Myeloma

Terdapat beberapa metode pengobatan myeloma, antara lain:

  1. Kemoterapi, yakni terapi konvensional untuk mengobati myeloma.
  2. Radioterapi, terapi ini jarang digunakan tapi cocok untuk mengobati myeloma yang berfokus dengan gejala nyeri tulang lokal hingga tekanan pada saraf tulang belakang.
  3. Transplantasi sel induk hematopoietik, yakni transplantasi sel induk alogenik autologous dan transplantasi sel induk hematopoietik yang bisa dimanfaatkan untuk mengobati multiple myeloma.

Baca juga: Penyakit yang Sering Menyerang Menurut Golongan Darah

Kalau kamu ingin tahu lebih banyak mengenai bahaya fatal dari penyakit myeloma dan cara mencegahnya, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.