Kenapa Suka Ngejudge? Psikologi Menjelaskan
Beberapa faktor psikologis berperan dalam kecenderungan menghakimi, termasuk bias kognitif.

DAFTAR ISI
- Penjelasan Psikologi Kenapa Seseorang Sering Nge-judge
- Fundamental Attribution Error: Melebih-lebihkan Karakter
- Self-Enhancement dan Pertahanan Diri
- Perbandingan Sosial Memicu Superioritas
- Emosi Negatif Memicu Penilaian Negatif
- Dampak Negatif Perilaku Menghakimi
- Cara Mengurangi Kecenderungan Menghakimi
- Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?
Menghakimi atau judging adalah tindakan memberikan penilaian, seringkali negatif, terhadap orang lain berdasarkan standar atau keyakinan pribadi.
Perilaku ini umum terjadi dalam interaksi sosial, tetapi memahami akar psikologisnya penting untuk mengelola dan mengurangi dampaknya.
Penjelasan Psikologi Kenapa Seseorang Sering Nge-judge
Mengapa seseorang sering nge-judge? Beberapa faktor psikologis berperan dalam kecenderungan ini, termasuk bias kognitif, kebutuhan untuk mempertahankan harga diri, dan pengaruh sosial.
Berikut penjelasannya:
1. Fundamental Attribution Error: Melebih-lebihkan Karakter
Fundamental attribution error adalah kecenderungan untuk terlalu menekankan faktor disposisi (karakteristik pribadi) dan meremehkan faktor situasional saat menjelaskan perilaku orang lain.
Misalnya, jika seseorang terlambat, kita mungkin langsung menilai mereka tidak bertanggung jawab, tanpa mempertimbangkan kemungkinan adanya kemacetan atau keadaan darurat.
2. Self-Enhancement dan Pertahanan Diri
Teori self-enhancement menjelaskan bahwa manusia memiliki dorongan untuk mempertahankan dan meningkatkan citra diri.
Menghakimi orang lain dapat menjadi cara untuk merasa lebih baik tentang diri sendiri.
Dengan menemukan kekurangan pada orang lain, seseorang secara tidak sadar meningkatkan persepsi positif tentang dirinya.
3. Perbandingan Sosial Memicu Superioritas
Social comparison atau perbandingan sosial adalah proses membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
Ketika seseorang merasa lebih unggul dalam aspek tertentu, hal itu dapat memicu perasaan superioritas dan kecenderungan untuk meremehkan orang lain.
4. Emosi Negatif Memicu Penilaian Negatif
Emosi negatif seperti stres, marah, atau frustrasi dapat meningkatkan kecenderungan untuk menilai orang lain secara negatif.
Saat berada dalam kondisi emosional yang tidak stabil, seseorang cenderung lebih kritis dan kurang toleran terhadap perbedaan.
Dampak Negatif Perilaku Menghakimi
Perilaku menghakimi dapat memiliki konsekuensi negatif, baik bagi individu yang menghakimi maupun yang dihakimi. Dampaknya meliputi:
- Merusak Hubungan: Menghakimi menciptakan jarak dan ketidakpercayaan dalam hubungan interpersonal.
- Menurunkan Kepercayaan Diri: Penilaian negatif dapat merusak harga diri dan kepercayaan diri seseorang.
- Meningkatkan Stres: Baik pelaku maupun korban penghakiman dapat mengalami peningkatan stres dan kecemasan.
- Memperpetuasi Siklus Negatif: Perilaku menghakimi dapat menjadi siklus yang sulit dihentikan jika tidak disadari dan dikelola.
Baca juga: Apa Itu Chemistry dalam Hubungan dan Tandanya.
Cara Mengurangi Kecenderungan Menghakimi
Mengurangi kecenderungan menghakimi membutuhkan kesadaran diri dan upaya aktif untuk mengubah pola pikir.
Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:
- Perhatikan pikiran dan perasaan saat menilai orang lain. Tanyakan pada diri sendiri mengapa kamu bereaksi seperti itu.
- Cobalah memahami perspektif orang lain. Bayangkan dirimu berada di posisi mereka dan pertimbangkan faktor-faktor yang mungkin memengaruhi perilaku mereka.
- Alih-alih mencari perbedaan, fokuslah pada kesamaan yang kamu miliki dengan orang lain.
- Ingatlah bahwa setiap orang membuat kesalahan. Jangan terlalu cepat menghakimi atau memberikan label negatif.
- Temukan cara sehat untuk mengatasi stres, marah, dan emosi negatif lainnya. Teknik seperti meditasi, olahraga, atau berbicara dengan orang terpercaya dapat membantu.
- Dengan berlatih mindfulness, seseorang dapat lebih menyadari pikiran dan emosi mereka tanpa langsung memberikan penilaian.
Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?
Perilaku nge-judge atau menghakimi memiliki akar psikologis yang kompleks, mulai dari bias kognitif hingga kebutuhan untuk mempertahankan harga diri. Memahami faktor-faktor ini penting untuk mengurangi dampak negatifnya.
Jika kecenderungan menghakimi berdampak signifikan pada hubungan, pekerjaan, atau kesejahteraan emosional, mencari bantuan profesional dari psikolog atau konselor dapat menjadi langkah yang tepat.
Melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa berkonsultasi pada psikolog dengan cepat dan mudah.
Konseling profesional dapat membantu menemukan solusi yang tepat dan meningkatkan kualitas hidup.


