
Daftar Isi:
- Apa Itu Tes Anti-HIV (EIA)?
- Tujuan Tes Anti-HIV (EIA)
- Kapan Tes Anti-HIV (EIA) Dilakukan?
- Bagaimana Prosedur Tes Anti-HIV (EIA)?
- Interpretasi Hasil Tes Anti-HIV (EIA)
- Berapa Biaya Tes Anti-HIV (EIA)?
- Apakah Tes Anti-HIV (EIA) Akurat?
- Apa yang Harus Dilakukan Setelah Menerima Hasil Tes?
- Rekomendasi Halodoc
Apa Itu Tes Anti-HIV (EIA)?
Tes Anti-HIV (EIA) atau Enzyme Immunoassay adalah tes serologis yang mendeteksi keberadaan antibodi terhadap human immunodeficiency virus (HIV) dalam darah. Antibodi ini diproduksi oleh tubuh sebagai respons terhadap infeksi HIV. EIA adalah metode yang umum digunakan karena kemampuannya untuk memproses banyak sampel dengan cepat dan akurat.
Prinsip dasar EIA melibatkan penggunaan enzim yang terikat pada antibodi atau antigen HIV. Jika antibodi HIV ada dalam sampel, mereka akan berikatan dengan antigen HIV yang telah ditempelkan pada permukaan wadah tes.
Selanjutnya, enzim akan bereaksi dengan substrat, menghasilkan perubahan warna yang dapat diukur. Intensitas warna sebanding dengan jumlah antibodi HIV dalam sampel.
Tujuan Tes Anti-HIV (EIA)
Tujuan utama tes Anti-HIV (EIA) adalah:
- Skrining awal infeksi HIV pada individu yang berisiko.
- Mendeteksi infeksi HIV pada donor darah untuk memastikan keamanan transfusi.
- Surveilans epidemiologi untuk memantau penyebaran HIV di populasi.
Ada beberapa obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengatasi HIV. Baca selengkapnya di artikel ini: “Ini Jenis dan Rekomendasi Obat HIV yang Perlu Diketahui“.
Kapan Tes Anti-HIV (EIA) Dilakukan?
Tes Anti-HIV (EIA) dianjurkan untuk dilakukan pada kondisi berikut:
- Individu yang memiliki perilaku berisiko tinggi, seperti hubungan seksual tanpa kondom, penggunaan narkoba suntik, atau memiliki pasangan seksual yang positif HIV.
- Wanita hamil, sebagai bagian dari pemeriksaan prenatal rutin.
- Individu dengan gejala yang mencurigakan, seperti demam berkepanjangan, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, atau infeksi oportunistik.
- Sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin, terutama pada populasi dengan prevalensi HIV yang tinggi.
Bagaimana Prosedur Tes Anti-HIV (EIA)?
Prosedur tes Anti-HIV (EIA) melibatkan beberapa tahapan:
- Pengambilan sampel: Sampel darah diambil dari pembuluh darah vena di lengan.
- Persiapan sampel: Sampel darah diproses untuk memisahkan serum atau plasma.
- Inkubasi: Serum atau plasma diinkubasi dengan antigen HIV yang telah ditempelkan pada wadah tes.
- Pencucian: Wadah dicuci untuk menghilangkan antibodi yang tidak berikatan.
- Penambahan enzim: Enzim yang terikat pada antibodi ditambahkan ke wadah.
- Penambahan substrat: Substrat ditambahkan, dan enzim akan bereaksi menghasilkan perubahan warna.
- Pembacaan Hhsil: Intensitas warna diukur dengan spektrofotometer untuk menentukan keberadaan antibodi HIV.
Apa saja ciri infeksi HIV? Baca di sini: Ketahui Ciri-Ciri HIV ketika Pertama Kali Terinfeksi
Interpretasi Hasil Tes Anti-HIV (EIA)
- Hasil Positif: Menunjukkan adanya antibodi HIV dalam sampel. Hasil positif perlu dikonfirmasi dengan tes yang lebih spesifik, seperti Western blot atau tes virologi (misalnya, tes RNA HIV).
- Hasil Negatif: Menunjukkan tidak adanya antibodi HIV dalam sampel. Namun, hasil negatif tidak selalu berarti tidak ada infeksi, terutama jika tes dilakukan dalam periode jendela (window period) setelah terpapar virus.
- Hasil Tidak Tentu (Indeterminate): Hasil ini jarang terjadi dan mungkin disebabkan oleh reaksi silang dengan antibodi lain atau masalah teknis. Tes ulang atau tes konfirmasi diperlukan untuk menentukan status infeksi.
Berapa Biaya Tes Anti-HIV (EIA)?
Biaya tes Anti-HIV (EIA) bervariasi tergantung pada fasilitas kesehatan dan lokasi. Secara umum, biaya tes ini berkisar antara Rp 50.000 hingga Rp 200.000. Sebaiknya tanyakan langsung ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan informasi biaya yang akurat.
Apakah Tes Anti-HIV (EIA) Akurat?
Tes Anti-HIV (EIA) memiliki sensitivitas yang tinggi, yang berarti tes ini mampu mendeteksi sebagian besar kasus infeksi HIV. Namun, seperti semua tes medis, EIA memiliki keterbatasan. Hasil positif palsu (false positive) dapat terjadi, meskipun jarang.
Oleh karena itu, hasil positif harus selalu dikonfirmasi dengan tes yang lebih spesifik.
Apa saja jenis tes untuk mendeteksi HIV? Baca di sini: Catat, Ini 5 Jenis Tes HIV yang Bisa Dilakukan
Apa yang Harus Dilakukan Setelah Menerima Hasil Tes?
Langkah-langkah yang perlu diambil setelah menerima hasil tes Anti-HIV (EIA) adalah:
- Hasil Positif: Segera konsultasikan dengan dokter untuk tes konfirmasi dan memulai pengobatan antiretroviral (ARV) jika diperlukan. Deteksi dini dan pengobatan ARV dapat membantu mengendalikan infeksi HIV dan mencegah komplikasi.
- Hasil Negatif: Jika Anda memiliki faktor risiko HIV, pertimbangkan untuk melakukan tes ulang setelah periode jendela. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran lebih lanjut tentang pencegahan HIV.
- Hasil Tidak Tentu: Ikuti saran dokter untuk tes ulang atau tes konfirmasi. Jangan panik, dan tetaplah tenang selama proses diagnosis.
Rekomendasi Halodoc
Jika kamu memiliki kekhawatiran tentang risiko HIV, lakukan tes Anti-HIV (EIA) di Halodoc. Kamu juga bisa berkonsultasi pada dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc. Dokter dapat membantu memberikan saran dan pengobatan yang paling sesuai untuk kondisimu.
Dapatkan juga obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc. Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.


