
Perhatian Penting
1. Artikel ini bersifat edukasi dan ditujukan hanya untuk tenaga kesehatan.
2. Pasien tidak diperbolehkan menggunakan informasi ini untuk penggunaan mandiri.
3. Semua keputusan terapi harus berdasarkan pemeriksaan dokter.
DAFTAR ISI
- Apa Itu Acarbose?
- Merek Dagang Acarbose
- Studi tentang Acarbose
- Peringatan sebelum Menggunakan Acarbose
- Dosis Acarbose
- Cara Menggunakan Acarbose
- Efek Samping Acarbose
- Interaksi Acarbose
- Kontraindikasi Acarbose
Apa Itu Acarbose?
Acarbose adalah obat antidiabetes oral golongan penghambat alfa-glukosidase yang digunakan untuk membantu mengontrol kadar gula darah setelah makan (postprandial) pada pasien diabetes melitus tipe 2.
Obat ini digunakan sebagai terapi tambahan bersama pengaturan pola makan dan aktivitas fisik.
Acarbose bekerja dengan menghambat enzim alfa-glukosidase di usus halus, sehingga pemecahan karbohidrat kompleks menjadi glukosa berlangsung lebih lambat.
Akibatnya, penyerapan glukosa ke dalam darah tertunda dan lonjakan gula darah setelah makan dapat dikendalikan.
- Golongan: Obat keras
- Kategori: Antidiabetes oral (alpha-glucosidase inhibitor)
- Manfaat: Membantu mengontrol kadar gula darah setelah makan pada diabetes melitus tipe 2.
- Digunakan oleh: Dewasa
- Acarbose untuk ibu hamil: Tidak dianjurkan digunakan secara rutin karena data keamanan pada manusia masih terbatas, penggunaan harus berdasarkan pertimbangan manfaat dan risiko oleh dokter.
- Acarbose untuk ibu menyusui: Paparan ke bayi diperkirakan minimal karena absorpsi sistemik rendah, namun tetap perlu pertimbangan klinis dan pemantauan.
- Bentuk obat: Tablet.
Merek Dagang Acarbose
Berikut ini merek dagang Acarbose:
- Acarbose 50 mg 10 Tablet. Obat antidiabetes oral yang digunakan untuk membantu mengontrol kadar gula darah setelah makan pada penderita diabetes melitus tipe 2 dengan dosis awal yang lebih rendah.
- Acarbose 100 mg 10 Tablet. Obat antidiabetes golongan penghambat alfa-glukosidase yang berfungsi menurunkan lonjakan gula darah postprandial pada diabetes tipe 2.
- Ditrium 100 mg 10 Tablet. Mengandung acarbose untuk membantu menghambat penyerapan karbohidrat di usus sehingga kadar gula darah setelah makan lebih terkontrol.
- Eclid 100 mg 10 Tablet. Obat yang bisa digunakan sebagai terapi tambahan diabetes melitus tipe 2, untuk menurunkan kadar gula darah dengan cara memperlambat pemecahan karbohidrat menjadi glukosa.
- Glubose 100 mg 10 Tablet. Merupakan obat antidiabetes berbahan acarbose yang membantu mengendalikan gula darah setelah makan, bila dikombinasikan dengan diet dan olahraga.
Studi Tentang Acarbose
Riset yang dipublikasikan oleh International Journal of Basic & Clinical Pharmacology (2025), mengulas bagaimana acarbose membantu mengontrol gula darah pada penderita diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dan diabetes saat hamil.
Acarbose adalah obat yang menghambat enzim alfa-glukosidase. Cara kerjanya yakni dengan memperlambat penyerapan karbohidrat di usus, sehingga mencegah gula darah naik mendadak setelah seseorang mengonsumsi makanan.
Cara kerja ini penting sekali untuk menjaga agar kadar gula darah tetap stabil dan menurunkan Hemoglobin A1c (HbA1c).
Hal ini merupakan kunci untuk menghindari masalah kesehatan akibat diabetes di masa depan.
Kamu bisa catat, Ini Gejala Diabetes dan Cara Mengatasinya.
Peringatan sebelum Menggunakan Acarbose
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan Acarbose:
- Hati-hati pada pasien dengan riwayat gangguan saluran cerna, karena acarbose dapat memperberat keluhan gastrointestinal.
- Risiko hipoglikemia meningkat jika acarbose digunakan bersama insulin atau sulfonilurea. Bila terjadi hipoglikemia, koreksi harus menggunakan glukosa murni, bukan sukrosa.
- Pemantauan fungsi hati dianjurkan pada penggunaan jangka panjang atau bila muncul tanda gangguan hati.
- Penggunaan pada ibu hamil harus berdasarkan evaluasi manfaat dan risiko oleh dokter.
Dosis Acarbose
Berikut ini dosis umum penggunaan Acarbose:
- Dewasa dosis awal: 3 kali sehari, 50 mg.
- Dewasa dosis lanjutan: 3 kali sehari, 100-200 mg.
- Dosis rata-rata: 300 mg per hari.
Dosis dapat ditingkatkan setelah 4-8 minggu apabila pasien menunjukkan respon klinis yang inadekuat setelah pengobatan selanjutnya.
Penyesuaian dosis harus dilakukan secara bertahap untuk mengurangi efek samping pada saluran cerna.
Cara Menggunakan Acarbose
Berikut ini cara menggunakan Acarbose:
- Acarbose sebaiknya dikonsumsi bersama satu suapan pertama makanan atau ditelan utuh dengan sedikit air.
- Konsumsi obat secara teratur sesuai jadwal yang dianjurkan dokter.
- Selain mengonsumsi obat, pasien juga tetap harus menjalani diet diabetes dan aktivitas fisik.
- Jika terjadi hipoglikemia akibat kombinasi dengan obat lain, tangani dengan glukosa.
Efek Samping Acarbose
Sama seperti penggunaan obat pada umumnya, Acarbose juga bisa memicu efek samping seperti:
- Flatulensi (buang gas)
- Diare
- Nyeri abdominal
- Nausea (sensasi tidak nyaman di perut dan tenggorokan)
Jika muncul gejala berat, penggunaan obat harus dihentikan dan pasien perlu mendapatkan evaluasi medis.
Interaksi Acarbose
Acarbose bisa memicu interaksi jika dikonsumsi dengan obat-obatan lain, seperti:
- Insulin, dapat meningkatkan risiko hipoglikemia.
- Digoxin, dapat menurunkan penyerapan obat.
- Obat diuretik, kortikosteroid, pil KB, phenytoin, antagonis kalsium, dan hormon tiroid, dapat memicu penurunan efek obat Acarbose.
- Neomycin dan cholestyramine, dapat meningkatkan risiko hipoglikemia.
Simak juga, Ini 5 Rekomendasi Obat Diabetes untuk Menurunkan Gula Darah Tinggi.
Kontraindikasi Acarbose
Acarbose tidak boleh digunakan pada pasien dengan kondisi berikut:
- Hipersensitivitas terhadap acarbose atau zat aktif lainnya.
- Mengalami gangguan intestinal kronis.
- Mengalami kondisi seperti Roemheld’s Syndrome, hernia mayor, obstruksi intestinal dan ulkus intestinal.
- Pengidap inflammatory bowel disease, seperti kolitis ulseratif dan Crohn’s disease.
- Pasien dengan gangguan ginjal berat (kondisi bersihan kreatinin <25 ml per menit).
- Ibu hamil dan menyusui.
- Anak-anak atau pasien berusia di bawah 18 tahun.
Penggunaan Acarbose membutuhkan pemantauan klinis, karena manfaat dan risikonya yang harus dipertimbangkan oleh dokter.
Segera lakukan konsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc, jika kamu memiliki keluhan atau pertanyaan lain seputar masalah kesehatan.
Tak perlu bingung cari obat, kamu bisa dapatkan di apotek 24 jam terdekat dari rumah, karena ada Apotek Online Halodoc.
Obat dan produk kesehatan di Toko Kesehatan Halodoc dijamin 100% asli dan tepercaya. Produk dikirim dari apotek terdekat dari rumahmu, diantar dalam waktu 1 jam.
Segera download Halodoc untuk pengalaman belanja obat online dengan praktis!


