Antiseptik
DAFTAR ISI
- Apa Itu Antiseptik
- Manfaat Antiseptik
- Dosis Antiseptik
- Cara Penggunaan Antiseptik
- Perhatian Penggunaan Antiseptik
- Efek Samping Antiseptik
- Interaksi Antiseptik
- Kontraindikasi Antiseptik
Apa Itu Antiseptik?
Antiseptik adalah zat kimia yang bisa memperlambat atau menghentikan pertumbuhan mikroorganisme pada permukaan luar tubuh dan membantu mencegah infeksi. Zat ini sering orang gunakan di rumah sakit dan kepentingan medis lainnya untuk mengurangi risiko infeksi selama operasi dan prosedur lainnya.
Antiseptik juga tersedia tanpa resep untuk membersihkan dan merawat luka ringan. Beberapa mungkin juga cocok sebagai pengganti sabun. Nah, ada beberapa jenis antiseptik. Beberapa aman untuk kamu gunakan di rumah, sedangkan yang lain hanya cocok kamu pakai di klinik atau rumah sakit.
Berikut beberapa jenis yang umum:
- Alkohol, seperti isopropil alkohol dan etil alkohol.
- Senyawa amonium kuaterner.
- Klorheksidin dan diguanida lainnya, untuk digunakan sebelum operasi.
- Pewarna antibakteri, untuk mengobati luka dan luka bakar.
- Peroksida dan permanganat, untuk mendisinfeksi kulit atau untuk digunakan sebagai obat kumur.
- Turunan fenol terhalogenasi. Ini biasa orang gunakan dalam sabun kelas medis dan larutan pembersih.
- Turunan quinolone, yang mengobati luka dan dapat menjadi bahan obat pelega tenggorokan.
Manfaat Antiseptik
Beberapa manfaat menggunakan antiseptik, antara lain:
- Untuk cuci tangan. Tenaga medis profesional menggunakan cairan ini untuk scrub dan mencuci tangan di rumah sakit. Namun, untuk keperluan sehari-hari, tidak perlu mencuci tangan dengan cairan antiseptik. Mencuci tangan dengan air dan sabun saja sudah cukup untuk mencegah infeksi. Simak Cuci Tangan Lebih Baik dari Hand Sanitizer, Ini Alasannya.
- Disinfeksi selaput lendir. Antiseptik dapat kamu oleskan ke uretra, kandung kemih, atau vagina untuk membersihkan area tersebut sebelum memasukkan kateter. Cairan ini juga bisa membantu mengobati infeksi di area ini.
- Membersihkan kulit sebelum operasi. Cairan ini juga bisa kamu oleskan ke kulit sebelum operasi apa pun untuk melindungi dari mikroorganisme berbahaya yang mungkin ada di kulit.
- Mengobati infeksi kulit. Antiseptik tanpa resep bisa kamu beli untuk mengurangi risiko infeksi pada luka kecil, luka bakar, dan luka. Contohnya, termasuk hidrogen peroksida dan alkohol gosok.
- Mengobati infeksi tenggorokan dan mulut. Beberapa obat pelega tenggorokan mengandung antiseptik untuk membantu meredakan sakit tenggorokan akibat infeksi bakteri.
Dosis Antiseptik
Dosis bisa berbeda-beda, tergantung jenis dan penggunaannya. Pastikan untuk mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan atau sesuai anjuran dokter.
Berikut dosisnya secara umum:
- Sebagai permen pelega tenggorokan
Untuk anak usia 12 tahun ke atas sebanyak 5 tablet hisap sehari, sedangkan orang dewasa bisa menggunakannya hingga 10 tablet sehari.
- Sebagai obat kumur
Dosis biasa adalah 10 ml, dua kali sehari.
- Untuk scrub dan cuci tangan
Keluarkan sekitar 5 ml produk ke dalam tangan untuk sekali cuci tangan.
Cara Penggunaan Antiseptik
Berikut cara menggunakan antiseptik berdasarkan jenis dan penggunaannya:
- Permen antiseptik
Masukkan permen ke dalam mulut dan biarkan ia meleleh secara perlahan. Tunggu setidaknya 30-60 menit sebelum minum atau makan sesuatu.
- Obat kumur
Tuang 10 ml produk ke dalam gelas ukur. Minum dan kumur-kumur cairan tersebut selama sekitar 1 menit, lalu buang.
- Untuk cuci tangan
Setelah membilas tangan di bawah air mengalir, tuang 5 ml produk ke atas tangan lalu cuci dengan kuat selama 15 detik.
- Untuk persiapan kulit sebelum operasi
Aplikasikan produk secara bebas ke area kulit yang akan dibedah, lalu usap setidaknya selama 2 menit dan keringkan dengan handuk steril.
Jika kamu perlu menggunakannya, kamu bisa temukan produk antiseptik di Toko Kesehatan Halodoc.✔️
Perhatian Penggunaan Antiseptik
Jenis yang kuat bisa menyebabkan luka bakar kimiawi atau iritasi parah jika kamu mengaplikasikannya ke kulit tanpa diencerkan terlebih dahulu dengan air. Bahkan antiseptik yang kamu encerkan bisa menyebabkan iritasi jika membiarkannya di kulit dalam waktu lama. Iritasi semacam ini disebut dermatitis kontak iritan.
Bila kamu menggunakannya di rumah, jangan menggunakannya lebih dari seminggu sekali.
Hindari juga penggunaan jenis yang dijual bebas untuk luka yang lebih serius, seperti:
- Cedera mata.
- Gigitan manusia atau hewan.
- Luka yang dalam atau besar.
- Luka bakar yang parah.
- Tertancap benda asing.
Itu semua paling baik ditangani oleh dokter atau klinik perawatan darurat. Kamu juga dianjurkan untuk menemui dokter bila sudah mengobati luka dengan cairan tersebut dan sepertinya tidak kunjung sembuh.
Penggunaan antiseptik pada anak juga tidak boleh sembarangan. Untuk para orangtua, Ketahui Ini Sebelum Pilih Antiseptik untuk Anak.
Simpan senyawa ini dengan baik. Pasalnya, ia perlu berada jauh dari sumber api potensial karena mudah terbakar. Jauhkan juga produk obat ini dari anak-anak. Saat menggunakannya, perhatikan agar antiseptik tidak mengenai mata dan hidung.
Efek Samping Antiseptik
Beberapa efek samping yang bisa terjadi akibat penggunaan antiseptik, antara lain:
- Iritasi kulit.
- Kemerahan.
- Pembengkakan.
- Sensasi menyengat atau terbakar ringan
- Dermatitis kontak alergi.
- Kulit kering.
- Beberapa antiseptik juga bisa menodai kulit, kuku, dan pakaian.
- Hipersensitivitas (jarang).
Interaksi Antiseptik
Interaksi obat bisa terjadi bila penggunaan chlorhexidine bertepatan dengan pemberian vaksinasi tertentu. Selain itu, penggunaan povidone iodine bersama dengan lithium bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan tiroid.
Kontraindikasi Antiseptik
Antiseptik sebaiknya tidak digunakan pada orang yang mengidap hipersensitivitas. Orang dengan alergi apapun juga harus berbicara terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker sebelum menggunakan produk tersebut yang dijual bebas.
Antiseptik povidone-iodine tidak dianjurkan untuk ibu hamil (terutama produk kewanitaan), ibu menyusui, dan anak di bawah 6 bulan.