
DAFTAR ISI
- Apa Itu Tes TPHA?
- Mengapa Tes TPHA Diperlukan?
- Bagaimana Prosedur Cek Syphilis (TPHA)?
- Interpretasi Hasil Tes TPHA
- Faktor yang Memengaruhi Hasil Tes
- Tes Tambahan untuk Diagnosis Sifilis
- Kapan Harus Melakukan Tes TPHA?
- Pencegahan Sifilis
- Komplikasi Sifilis yang Tidak Diobati
- Tes TPHA Setelah Pengobatan
- Kapan Harus ke Dokter?
Apa Itu Tes TPHA?
Tes TPHA adalah tes serologis yang digunakan untuk mengonfirmasi diagnosis sifilis.
Tes ini bekerja dengan mendeteksi antibodi spesifik terhadap bakteri Treponema pallidum. Antibodi ini biasanya muncul beberapa minggu setelah infeksi awal.
Berbeda dengan tes skrining seperti RPR (Rapid Plasma Reagin) atau VDRL (Venereal Disease Research Laboratory), TPHA lebih spesifik dan jarang memberikan hasil positif palsu.
Oleh karena itu, TPHA sering digunakan sebagai tes konfirmasi setelah hasil skrining positif.
Mengapa Tes TPHA Diperlukan?
Tes TPHA diperlukan untuk:
- Mengonfirmasi diagnosis sifilis setelah hasil tes skrining (RPR atau VDRL) positif.
- Membantu menentukan stadium infeksi sifilis.
- Mendiagnosis sifilis pada orang yang memiliki riwayat infeksi sifilis sebelumnya.
- Skrining sifilis pada kelompok berisiko tinggi, seperti wanita hamil atau orang dengan banyak pasangan seksual.
Bagaimana Prosedur Cek Syphilis (TPHA)?
Prosedur tes TPHA relatif sederhana dan melibatkan pengambilan sampel darah dari pasien.
Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Petugas kesehatan akan membersihkan area pengambilan darah (biasanya di lengan) dengan antiseptik.
- Darah diambil menggunakan jarum suntik dan ditampung dalam tabung khusus.
- Sampel darah kemudian dikirim ke laboratorium untuk dianalisis.
Tidak ada persiapan khusus yang diperlukan sebelum menjalani tes TPHA. Pasien dapat makan dan minum seperti biasa sebelum tes.
Namun, penting untuk memberi tahu dokter tentang obat-obatan yang sedang dikonsumsi, karena beberapa obat dapat memengaruhi hasil tes.
Catat, Ini Cara Penularan Sifilis yang Harus Diketahui.
Interpretasi Hasil Tes TPHA
Hasil tes TPHA dinyatakan sebagai positif atau negatif.
- Hasil Positif: Menunjukkan adanya antibodi terhadap Treponema pallidum dalam darah. Ini biasanya berarti pasien terinfeksi sifilis pada saat ini atau pernah terinfeksi di masa lalu. Hasil positif palsu jarang terjadi, tetapi dapat disebabkan oleh kondisi medis tertentu.
- Hasil Negatif: Menunjukkan tidak adanya antibodi terhadap Treponema pallidum dalam darah. Ini biasanya berarti pasien tidak terinfeksi sifilis. Namun, hasil negatif mungkin tidak akurat jika tes dilakukan terlalu dini setelah infeksi, sebelum tubuh menghasilkan antibodi yang cukup.
Jika hasil tes TPHA positif, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan stadium infeksi dan memberikan pengobatan yang sesuai.
Faktor yang Memengaruhi Hasil Tes
Beberapa faktor dapat memengaruhi hasil tes TPHA, antara lain:
- Stadium Infeksi: Pada tahap awal infeksi sifilis, tubuh mungkin belum menghasilkan antibodi yang cukup untuk dideteksi oleh tes TPHA.
- Riwayat Pengobatan Sifilis: Setelah pengobatan sifilis yang berhasil, hasil tes TPHA mungkin tetap positif seumur hidup, meskipun bakteri telah dihilangkan dari tubuh.
- Kondisi Medis Lain: Beberapa kondisi medis, seperti penyakit autoimun, dapat menyebabkan hasil positif palsu pada tes TPHA.
Tes Tambahan untuk Diagnosis Sifilis
Selain TPHA, beberapa tes lain dapat digunakan untuk membantu diagnosis sifilis:
- RPR (Rapid Plasma Reagin) dan VDRL (Venereal Disease Research Laboratory): Ini adalah tes skrining non-treponema yang mendeteksi antibodi terhadap zat yang dilepaskan oleh sel yang rusak selama infeksi sifilis. Tes ini lebih murah dan cepat daripada TPHA, tetapi kurang spesifik.
- FTA-ABS (Fluorescent Treponemal Antibody Absorption): Tes ini mendeteksi antibodi terhadap Treponema pallidum menggunakan mikroskop fluoresensi. FTA-ABS lebih sensitif daripada TPHA, tetapi juga lebih mahal dan rumit.
- Tes Antibodi Langsung: Tes ini mendeteksi keberadaan bakteri Treponema pallidum secara langsung dalam sampel dari luka sifilis.
Kapan Harus Melakukan Tes TPHA?
Tes TPHA biasanya direkomendasikan dalam situasi berikut:
- Hasil tes skrining sifilis (RPR atau VDRL) positif.
- Adanya luka atau gejala yang mencurigakan sifilis.
- Riwayat infeksi menular seksual (IMS) lainnya.
- Kehamilan (sebagai bagian dari skrining prenatal rutin).
- Kelompok berisiko tinggi terinfeksi sifilis (misalnya, orang dengan banyak pasangan seksual atau pengguna narkoba suntik).
Jika kamu ragu apakah perlu menjalani tes ini atau tidak, kamu bisa tanya dokter spesialis kulit dan kelamin di Halodoc denfan cara klik banner di bawah ini!

Pencegahan Sifilis
Sifilis dapat dicegah dengan langkah-langkah berikut:
- Praktik Seks Aman: Gunakan kondom lateks setiap kali berhubungan seks.
- Hindari Berganti-ganti Pasangan Seksual: Semakin banyak pasangan seksual yang dimiliki, semakin tinggi risiko terinfeksi sifilis.
- Skrining Rutin: Lakukan skrining sifilis secara rutin, terutama jika aktif secara seksual atau memiliki faktor risiko.
- Komunikasi Terbuka: Bicarakan dengan pasangan seksual tentang riwayat kesehatan seksual masing-masing.
Komplikasi Sifilis yang Tidak Diobati
Jika tidak diobati, sifilis dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk:
- Sifilis Tersier: Dapat menyebabkan kerusakan pada otak, jantung, saraf, dan organ lainnya.
- Neurosifilis: Infeksi pada otak dan sumsum tulang belakang yang dapat menyebabkan demensia, kelumpuhan, dan kematian.
- Sifilis Kongenital: Sifilis dapat ditularkan dari ibu hamil ke bayi dalam kandungan, menyebabkan cacat lahir, keguguran, atau kematian bayi.
Tes TPHA Setelah Pengobatan
Setelah pengobatan sifilis, dokter akan memantau respons terhadap pengobatan dengan melakukan tes RPR atau VDRL secara berkala.
Hasil tes TPHA biasanya akan tetap positif seumur hidup, meskipun bakteri telah dihilangkan dari tubuh. Oleh karena itu, TPHA tidak digunakan untuk memantau respons terhadap pengobatan.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera lakukan konsultasi dengan dokter di Halodoc jika mengalami gejala sifilis atau memiliki kekhawatiran tentang risiko infeksi.
Deteksi dini dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi serius.
Referensi:
Web MD. Diakses pada 2025. How Do I Know If I Have Syphilis?
Lab Tests Online. Diakses pada 2025. Syphilis Tests.
Goza M, et all. Diakses pada 2025. Syphilis Screening.
FAQ
1. Apakah tes TPHA akurat?
Tes TPHA sangat akurat dalam mendeteksi antibodi terhadap Treponema pallidum. Namun, seperti semua tes medis, ada kemungkinan hasil positif palsu atau negatif palsu.
2. Apakah hasil tes TPHA bisa negatif setelah positif?
Tidak, hasil tes TPHA biasanya akan tetap positif seumur hidup setelah terinfeksi sifilis, meskipun telah diobati.
3. Apakah tes TPHA bisa mendeteksi sifilis stadium awal?
Tes TPHA mungkin tidak akurat pada tahap awal infeksi sifilis, karena tubuh mungkin belum menghasilkan antibodi yang cukup untuk dideteksi.
Menurut penelitian dalam Journal of Clinical Microbiology, tes berbasis antibodi seperti TPHA mungkin memerlukan waktu beberapa minggu setelah infeksi untuk memberikan hasil yang akurat.


