
DAFTAR ISI:
- Apa Itu Hernia Umbilikalis?
- Penyebab dan Faktor Risiko Hernia Umbilikalis
- Gejala Hernia Umbilikalis
- Faktor Risiko Hernia Umbilikalis
- Diagnosis Hernia Umbilikalis
- Pengobatan Hernia Umbilikalis
- Komplikasi Hernia Umbilikalis
- Pencegahan Hernia Umbilikalis
- Kapan Harus ke Dokter?
- Kesimpulan
Apa Itu Hernia Umbilikalis?
Hernia umbilikalis adalah kondisi ketika jaringan di dalam perut (biasanya usus atau jaringan lemak) menonjol keluar melalui lubang kecil di otot perut di sekitar pusar.
Kondisi ini kerap terjadi pada bayi, tetapi tidak membahayakan. Meskipun demikian, hernia umbilikalis juga dapat terjadi pada orang dewasa.
Masalah kesehatan ini umumnya akan menghilang dengan sendirinya setelah bayi berumur satu atau dua tahun, tetapi dapat juga bertahan lebih lama.
Jika hernia umbilikalis menetap hingga anak berusia empat tahun, biasanya dokter akan menganjurkan untuk menjalani prosedur operasi.
Penyebab dan Faktor Risiko Hernia Umbilikalis
Penyebab utama hernia umbilikalis yaitu otot perut yang tidak dapat menutup dengan sempurna. Hal ini mengakibatkan adanya lubang kecil bekas tali pusar yang terdapat pada otot perut. Melalui lubang tersebut, sebagian usus halus dapat keluar dan mengakibatkan munculnya benjolan pada pusar.
Hernia umbilikalis lebih sering terjadi pada bayi yang lahir prematur atau memiliki berat badan rendah saat lahir. Sementara itu, hernia umbilikalis yang terjadi pada orang dewasa biasanya disebabkan karena peningkatan tekanan di dalam perut yang kerap terjadi karena beberapa kondisi berikut:
- Asites atau menumpuknya cairan pada rongga perut.
- Kelebihan berat badan.
- Mengalami batuk kronis.
- Ada bekas operasi pada area perut.
- Menjalani prosedur cuci darah pada perut.
- Mengalami kehamilan kembar.
- Hamil lebih dari satu kali.
Mengidap Hernia? Ini Dokter Bedah yang Bisa Bantu Pengobatannya.
Gejala Hernia Umbilikalis
Beberapa gejala hernia umbilikalis yang umum terjadi, yaitu:
- Ada benjolan pada area pusar.
- Biasanya muncul saat anak menangis, tertawa, batuk, atau mengejan.
- Benjolan bisa hilang ketika anak berbaring atau sedang tenang.
Biasanya, benjolan tidak menimbulkan rasa nyeri pada anak-anak. Meski demikian, hernia umbilikalis pada orang dewasa bisa mengakibatkan nyeri perut yang hebat.
Tak hanya itu, pada kondisi yang serius karena terjadi sumbatan pada usus, anak bisa merasa sangat kesakitan, muntah, benjolan membengkak dan mengalami perubahan warna.
Faktor Risiko Hernia Umbilikalis
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terjadinya hernia umbilikalis, antara lain:
- Usia: Lebih sering terjadi pada bayi dan anak-anak, tetapi juga bisa terjadi pada orang dewasa.
- Berat badan lahir rendah dan prematuritas: Bayi yang lahir prematur atau dengan berat badan lahir rendah lebih berisiko.
- Obesitas: Kelebihan berat badan meningkatkan tekanan pada perut.
- Kehamilan: Terutama kehamilan ganda, dapat meningkatkan tekanan intra-abdominal.
- Batuk kronis: Batuk yang terus-menerus dapat melemahkan otot perut.
- Riwayat keluarga: Memiliki riwayat keluarga dengan hernia meningkatkan risiko.
Diagnosis Hernia Umbilikalis
Guna mendapatkan diagnosis yang lebih akurat, dokter akan menanyakan gejala dan keluhan yang dirasakan pengidap. Setelahnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada benjolan yang ada di sekitar pusar dan mencoba mendorong atau memasukkan kembali benjolan ke dalam perut.
Apabila memang diperlukan, dokter akan merekomendasikan pada pengidap untuk melakukan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti CT scan atau USG pada perut. Tujuannya untuk mengetahui kemungkinan munculnya komplikasi dari hernia umbilikalis.
Pengobatan Hernia Umbilikalis
Sebagian besar kasus hernia umbilikalis pada bayi akan sembuh dengan sendirinya ketika berusia 1 hingga 2 tahun, paling lama berusia 5 tahun.
Meski demikian, tindakan operasi bisa dilakukan jika muncul beberapa kondisi berikut:
- Benjolan terasa nyeri.
- Benjolan tidak mengecil ketika anak berusia 1 atau 2 tahun.
- Diameter benjolan lebih dari 1,5 sentimeter.
- Benjolan tidak menghilang ketika anak berusia 5 tahun.
- Hernia terjepit yang mengakibatkan munculnya gejala obstruksi usus, seperti muntah, penurunan nafsu makan, perut terasa kembung, dan mengalami kesulitan buang angin.
Prosedur bedah pada pengidap hernia umbilikalis dilakukan dengan membuat sayatan kecil di bagian bawah pusar.
Setelahnya, dokter akan memasukkan kembali hernia ke dalam rongga perut dan menutup bekas sayatan dengan menjahitnya.
Sementara untuk pengidap hernia umbilikalis dewasa, dokter biasanya akan menggunakan jaring sintetis untuk meningkatkan kekuatan pada dinding perut.
Komplikasi Hernia Umbilikalis
Bayi dan anak yang mengalami hernia umbilikalis sangat jarang mengalami komplikasi. Meski begitu, komplikasi tetap bisa terjadi jika usus halus yang keluar terjepit dan tidak bisa masuk lagi ke dalam rongga perut. Usus halus yang terjepit akan mengakibatkan jaringan usus kekurangan asupan nutrisi dan oksigen dari darah.
Hal ini bisa mengakibatkan kerusakan jaringan dan memicu rasa nyeri. Apabila asupan darah ke jaringan berhenti, bukan tidak mungkin akan terjadi kematian jaringan yang berujung pada infeksi di rongga perut atau peritonitis.
Pencegahan Hernia Umbilikalis
Belum diketahui apakah ada cara terbaik untuk mencegah hernia umbilikalis, terlebih yang terjadi pada bayi baru lahir.
Sedangkan pada orang dewasa, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu mengurangi risiko hernia umbilikalis semakin besar, yaitu:
- Perbanyak asupan cairan dan makanan tinggi serat, sehingga bisa membantu mencegah sembelit yang bisa membuat hernia umbilikalis semakin memburuk.
- Mengenakan pakaian longgar dan celana berpinggang rendah untuk mencegah terjadinya iritasi pada hernia.
- Tidak mengangkat beban terlalu berat karena bisa menekan dan membuat hernia semakin besar.
Mulai sekarang, yuk, konsumsi makanan tinggi serat. Simak selengkapnya, 10 Makanan Tinggi Serat yang Dianjurkan untuk Dikonsumsi.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera cari pertolongan medis jika:
- Hernia menjadi sakit, keras, atau merah.
- Tidak dapat mendorong benjolan kembali ke dalam perut.
- Mengalami demam, mual, atau muntah.
Konsultasi dengan dokter penting untuk diagnosis yang tepat dan penanganan yang sesuai. Jangan ragu untuk mencari pendapat medis profesional jika memiliki kekhawatiran tentang kesehatan.
Kesimpulan
Hernia umbilikalis adalah kondisi yang umum terjadi dan seringkali tidak berbahaya, terutama pada bayi.
Namun, penting untuk memantau gejala dan mencari pertolongan medis jika ada tanda-tanda komplikasi.
Pada orang dewasa, menjaga berat badan yang sehat dan menghindari faktor risiko dapat membantu mencegah terjadinya hernia umbilikalis.
Jika memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang hernia umbilikalis, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi Halodoc.
Dengan penanganan yang tepat, komplikasi dapat dicegah dan kualitas hidup dapat ditingkatkan.
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.
Produknya 100% asli original dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.
Yuk, download Halodoc sekarang juga!


