halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close
Advertisement

Hidrokel

REVIEWED_BY  dr. Fauzan Azhari SpPD  
undefinedundefined
  • Penyebab Hidrokel
  • Faktor Risiko Hidrokel
  • Gejala Hidrokel
  • Diagnosis Hidrokel
  • Pengobatan Hidrokel
  • Komplikasi Hidrokel
  • Pencegahan Hidrokel
  • Kapan Harus ke Dokter?
  • Kesimpulan
  • Pertanyaan Umum tentang Hidrokel (FAQ)

Hidrokel adalah pembengkakan pada skrotum atau kantung tipis yang menahan testis. Hal ini terjadi akibat banyaknya cairan yang menumpuk di dalam skrotum. Kondisi ini umum terjadi pada bayi yang baru lahir.

Sekitar 10 persen bayi laki-laki yang baru dilahirkan pernah mengalami hidrokel dan dapat hilang sendiri atau dengan perawatan yang tepat.

Selain itu, sekitar 1 persen hidrokel bisa dialami oleh pria dewasa yang juga dapat membaik dengan sendirinya.

Mungkin kondisi ini terdengar menyakitkan bagi pengidapnya, tetapi hidrokel tidak menyebabkan rasa nyeri atau sakit yang cukup mengganggu. Namun, orang tua atau pria dewasa yang mengalami hidrokel perlu mendapatkan perawatan yang tepat dan menghindari berbagai pemicu yang bisa menyebabkan hidrokel semakin memburuk.

Penyebab Hidrokel

Hidrokel bisa disebabkan oleh penyebab yang berbeda antara bayi laki-laki dan pria dewasa. Berikut ini penyebab hidrokel yang perlu diketahui:

1. Pada bayi

Testis bayi laki-laki akan turun ke dalam skrotum saat memasuki trimester terakhir saat dikandungan. Selama perkembangannya, testis memiliki kantung alami yang berisi cairan di dalamnya. Biasanya kantung akan menutup dan tubuh menyerap cairan di dalamnya selama menjelang kelahiran.

Namun, jika bayi mengalami kelahiran prematur maka hidrokel bisa terjadi karena proses perkembangan organ yang belum sempurna.

Baca selengkapnya di sini: Benarkah Bayi Lahir Prematur Rentan Alami Hidrokel?

2. Pada pria dewasa

Biasanya, hidrokel terjadi akibat adanya penyakit hernia. Selain itu, adanya peradangan atau cedera pada skrotum juga bisa memicu seseorang mengalami hidrokel.

Penyakit kanker testis juga memicu hidrokel. Jadi, sebaiknya jangan abaikan jika kamu mengalami gejala yang terkait dengan hidrokel saat memasuki usia dewasa.

Faktor Risiko Hidrokel

Beberapa faktor risiko hidrokel, antara lain:

  • Bayi yang lahir prematur.
  • Pria yang berusia lebih dari 40 tahun.
  • Riwayat cedera skrotum.
  • Infeksi pada testis atau epididimis.
  • Riwayat infeksi, termasuk infeksi menular seksual (IMS).

Gejala Hidrokel

Pada banyak kasus hidrokel, pengidapnya bisa saja tidak merasakan gejala. Gejala baru akan dirasakan ketika ukuran skrotum bertambah besar. Ukuran pembengkakan ini dapat berubah-ubah dalam sehari. Umumnya, gejala yang akan dirasakan, antara lain:

  • Rasa tidak nyaman pada skrotum.
  • Nyeri pada skrotum.
  • Kulit skrotum kemerahan.
  • Skrotum terasa berat.
  • Rasa tertekan pada bagian pangkal penis.
  • Pembengkakan terasa lebih besar saat pagi hari dibandingkan malam hari.

Pada bayi, umumnya hidrokel akan hilang dengan sendirinya. Namun, apabila hidrokel tidak kunjung hilang setelah usia satu tahun, segera diskusikan dengan dokter.

Baca lebih lanjut: Perlu Tahu, 5 Penyakit Ini Umumnya Menyerang Testis

Diagnosis Hidrokel

Dokter akan mendiagnosis hidrokel dengan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan menggunakan senter pada hidrokel (transluminasi), serta pemeriksaan penunjang seperti:

  • Pemeriksaan darah dan urine untuk menentukan infeksi, misalnya epididimitis.
  • Ultrasound (USG) untuk membantu mengesampingkan hernia, tumor testis, atau penyebab lainnya.
  • Transiluminasi berupa penyinaran skrotum dengan cahaya untuk melihat apakah cairan tembus cahaya.

Pengobatan Hidrokel

Pengobatan hidrokel bisa disesuaikan dengan penyebabnya. Hidrokel pada bayi biasanya tidak membutuhkan pengobatan apapun. Kondisi ini dapat menghilang dengan sendirinya dalam waktu 6 hingga 12 bulan. Tentunya, ibu perlu melakukan perawatan dengan memastikan kebersihan dan asupan pada bayi yang baru lahir.

Begitu juga dengan hidrokel pada orang dewasa, kondisi ini bisa menghilang dengan sendirinya. Namun, selain itu, ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan jika hidrokel dirasa mengganggu dan menyebabkan rasa tidak nyaman.

Berikut ini pengobatan yang bisa mengatasi hidrokel:

1. Tindakan bedah

Pembedahan untuk mengatasi hidrokel dilakukan dengan tindakan anestesi. Sayatan kecil akan dibuat pada skrotum. Kamu akan membutuhkan perawatan beberapa hari hingga luka dinyatakan baik.

2. Aspirasi jarum

Pilihan lainnya dengan menggunakan tindakan aspirasi jarum. Jarum akan dimasukkan ke dalam skrotum untuk mengeluarkan cairan. Obat juga akan diberikan agar cairan tidak kembali masuk ke dalam skrotum. Namun, tindakan ini memiliki efek samping, seperti rasa sakit setelah tindakan dan infeksi.

Seperti apa operasi untuk atasi hidrokel? Baca di sini: Kenali Prosedur Operasi untuk Mengatasi Hidrokel

Komplikasi Hidrokel

Meskipun jarang terjadi, hidrokel dapat menyebabkan beberapa komplikasi jika tidak diobati. Komplikasi yang mungkin timbul meliputi:

  • Infeksi: Cairan hidrokel dapat terinfeksi, menyebabkan nyeri, kemerahan, dan demam.
  • Hernia inguinalis: Hidrokel dapat meningkatkan risiko terjadinya hernia inguinalis, yaitu kondisi ketika sebagian usus menonjol melalui dinding perut di selangkangan.
  • Infertilitas: Dalam kasus yang jarang, hidrokel yang besar dapat menekan testis dan mengganggu produksi sperma, yang berpotensi menyebabkan infertilitas.

Pencegahan Hidrokel

Tidak ada cara pasti untuk mencegah hidrokel. Namun, langkah-langkah berikut dapat membantu mengurangi risiko terjadinya hidrokel pada orang dewasa:

  • Hindari cedera pada skrotum: Gunakan pelindung saat berolahraga atau melakukan aktivitas yang berisiko menyebabkan cedera pada area skrotum.
  • Obati infeksi atau peradangan pada testis atau epididimis: Segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala infeksi atau peradangan pada area tersebut.

Meskipun pencegahan hidrokel tidak selalu mungkin, langkah-langkah ini dapat membantu menjaga kesehatan organ reproduksi.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala-gejala berikut:

  • Pembengkakan pada skrotum yang terjadi secara tiba-tiba atau disertai nyeri.
  • Pembengkakan yang semakin membesar atau tidak hilang setelah beberapa minggu.
  • Gejala infeksi, seperti demam, kemerahan, atau nyeri pada skrotum.

Pemeriksaan dini dapat membantu memastikan diagnosis yang tepat dan penanganan yang sesuai.

Kesimpulan

Hidrokel adalah kondisi umum yang menyebabkan pembengkakan pada skrotum. Meskipun seringkali tidak berbahaya, penting untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat dari dokter. Jika kamu atau anak mengalami gejala hidrokel, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan informasi dan perawatan yang sesuai.

Tanyakan saja langsung pada dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc. Dokter dapat membantu memberikan saran dan pengobatan yang paling sesuai untuk kondisimu.

Tak perlu bingung cari obat, kamu bisa dapatkan di apotek 24 jam terdekat dari rumah, karena ada Apotek Online Halodoc.

Obat dan produk kesehatan di Toko Kesehatan Halodoc dijamin 100% asli dan tepercaya. Produk dikirim dari apotek terdekat dari rumahmu, diantar dalam waktu 1 jam.

Segera download Halodoc untuk pengalaman belanja obat online dengan praktis!

Diperbarui pada 9 Oktober 2025.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Disease and Conditions. Hydrocele.
Healthline. Diakses pada 2025. Hydrocele.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Hydrocele.
Web MD. Diakses pada 2025. Hydrocele.
Medical News Today. Diakses pada 2025. Hydrocele: Everything You Need to Know.

Pertanyaan Umum tentang Hidrokel (FAQ)

1. Apakah hidrokel berbahaya?

Hidrokel umumnya tidak berbahaya, tetapi dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan, dalam kasus yang jarang, komplikasi seperti infeksi atau infertilitas.

2. Apakah hidrokel bisa sembuh sendiri?

Pada bayi, hidrokel sering kali sembuh sendiri dalam beberapa bulan pertama kehidupan. Namun, pada orang dewasa, hidrokel mungkin memerlukan pengobatan.

3. Apakah operasi hidrokel aman?

Operasi hidrokel umumnya aman, tetapi seperti semua prosedur bedah, ada risiko komplikasi seperti infeksi, perdarahan, atau kerusakan pada struktur di sekitarnya.

5. Berapa lama waktu pemulihan setelah operasi hidrokel?

Waktu pemulihan setelah operasi hidrokel bervariasi, tetapi biasanya memakan waktu beberapa minggu.

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp