Kista Ginjal

Pengertian Kista Ginjal
Kista ginjal adalah kantung yang berisi cairan yang tumbuh di ginjal. Organ ginjal bertugas menyaring limbah dari aliran darah untuk menghasilkan urine. Terdapat empat jenis kista ginjal dan jenis yang paling umum disebut kista non-kanker atau kista ginjal sederhana.
Penyebab Kista Ginjal
Penyebab kista ginjal hingga kini belum diketahui secara pasti. Namun, ketika lapisan permukaan ginjal mulai melemah, kantung ginjal akan terbentuk dan membentuk kantung (divertikulum).
Kemudian, kantung tersebut akan terisi cairan, terlepas, dan menjadi kista. Kondisi ini umumnya terjadi seiring bertambahnya usia.
Faktor Risiko Kista Ginjal
Beberapa faktor risiko yang membuat seseorang lebih rentan mengidap kista ginjal, antara lain:
-
Jenis kelamin
Paling sering terjadi pada pria
-
Usia
Semakin tua usia, lebih berisiko mengidap kista ginjal.
Gejala Kista Ginjal
Biasanya, kista ginjal tidak menimbulkan tanda atau gejala tertentu. Gejala akan muncul saat kista tumbuh cukup besar atau menekan organ lain. Gejala-gejala tersebut, antara lain:
-
Demam, menggigil, atau gejala infeksi lainnya.
-
Rasa nyeri yang timbul pada punggung, pinggang, atau perut bagian atas.
-
Sering buang air kecil.
-
Darah dalam urine atau urine berwarna gelap.
-
Fungsi ginjal yang menurun (jarang sekali terjadi).
Selain itu, terdapat juga gejala lainnya pada penyakit ginjal polikistik, yaitu:
-
Tekanan darah tinggi (hipertensi).
-
Perut terasa nyeri atau bengkak.
-
Terasa nyeri di bagian belakang ginjal akibat mengalami pembengkakan.
-
Adanya protein dalam urine.
-
Ditemukannya batu ginjal.
Diagnosis Kista Ginjal
Dokter akan mendiagnosis kista ginjal dengan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang, seperti:
-
Pencitraan dengan menggunakan USG, CT scan, atau MRI
Mendeteksi adanya kista ginjal melalui gambar yang dihasilkan.
-
Pemeriksaan darah di laboratorium
Memperlihatkan gangguan pada fungsi ginjal secara keseluruhan.
-
Pemeriksaan urine
Melihat adanya kandungan darah atau protein di dalam urine.
Pengobatan Kista Ginjal
Apabila tidak ada gejala atau gangguan fungsi ginjal di dalam tubuh, kista ginjal tidak memerlukan penanganan khusus. Terkadang, kista ginjal bisa menghilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.
Pengidap yang didiagnosis mengalami kista ginjal disarankan melakukan pemeriksaan pencitraan ginjal ulang dalam waktu 6 hingga 12 bulan untuk memantau perkembangan kista tersebut.
Jika ukuran kista bertambah besar dan menimbulkan gejala lain, dokter dapat menganjurkan penanganan kista, antara lain:
-
Operasi pengangkatan kista
Pengangkatan kista dilakukan dengan membuat sayatan pada kulit untuk mengeluarkan cairan dari dalam kista, serta memotong atau membakar dinding ginjal yang terdapat kista.
-
Drainase kista
Biasanya diikuti dengan pengisian kista dengan alkohol. Dokter akan melakukan dengan menusukkan jarum kecil melalui kulit hingga menembus dinding kista. Setelah cairan keluar, dokter memberi cairan alkohol pada rongga kista yang membuat jaringan sekitarnya mengeras untuk mencegah kista terbentuk kembali.
Jika seseorang mengidap kista ginjal, disarankan juga untuk:
-
Menghindari dan mengurangi olahraga yang melibatkan kontak fisik, terutama jika ginjal mengalami pembengkakan yang membuatnya rentan mengalami cedera.
-
Melakukan pemindaian, pemeriksaan tekanan darah, dan pemeriksaan laboratorium darah secara rutin untuk memonitor fungsi ginjal.
-
Menghindari konsumsi obat pereda nyeri.
Komplikasi Kista Ginjal
Beberapa komplikasi akibat kista ginjal, antara lain:
-
Kista pecah dapat menyebabkan rasa nyeri yang cukup parah pada bagian punggung atau bagian samping, yaitu antara tulang rusuk dan panggul.
-
Infeksi pada kista yang menimbulkan rasa nyeri dan demam.
-
Gangguan buang air kecil akibat sumbatan yang disebabkan oleh kista ginjal.
-
Gagal ginjal akibat fungsi ginjalnya sudah rusak.
-
Hipertensi yang kemudian akan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Pencegahan Kista Ginjal
Beberapa upaya pencegahan untuk kista ginjal, antara lain:
-
Pemeriksaan kesehatan secara berkala per tahun.
-
Olahraga secara teratur untuk meningkatkan kesehatan ginjal.
-
Pola makan seimbang dengan mengurangi makanan berlemak dan bergula.
-
Menghindari stres yang dapat memicu atau memperburuk tanda dan gejala.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika mengalami tanda dan gejala alergi seperti di atas, segera berbicara dengan dokter dan buat janji pemeriksaan ke rumah sakit untuk mengetahui penyebab dan mendapatkan penanganan yang tepat. Penanganan yang tepat dapat meminimalisir akibat, sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan. Informasi selengkapnya, bisa kamu dapatkan lewat aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2022. Kidney Cyst
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Kidney Cyst
Diperbarui pada 24 Mei 2022
Topik Terkini
Artikel Terkait





